17

4.1K 302 11
                                    

"Aku merindukanmu," ucap Heeyoung begitu saja.

"Apa yang kau katakan?"

"Aku merindukanmu."

Tak ada respon dari Taehyung "Aku harus menutup telepon ini, nanti aku hubungi."

Dan sambungan itu terputus. Shit! Heeyoung merutuki mulutnya yang tak terkendali tadi. Pasti Taehyung sekarang melihat dirinya mengerikan pikir Heeyoung yang terduduk lemas di ranjangnya. Hubungan mereka tidaklah semanis yang orang-orang lihat dan pikirkan. Pernikahan mereka hanyalah sebuah kontrak. Dan kehamilannya sekarang juga benar-benar di luar rencana sementara hubungan mereka sekarang hanyalah sebatas hubungan fisik belaka. Kata-kata 'aku merindukanmu' pasti terdengar horor di telinga Taehyung. Sekali lagi Heeyoung bergidik ngeri membayangkan raut wajah Taehyung sekarang.

Sudah hampir satu jam sejak Taehyung memutuskan sambungan telepon mereka dan berjanji akan menelpon kembali tetapi layar ponselnya tak kunjung menyala. Dan tak ada tanda-tanda Taehyung akan kembali menghubunginya. Matanya semakin berat. Heeyoungpun tertidur meringkuk di ranjang mereka.

ooo

Suara gemericik air terdengar dari dalam kamar mandi. Lampu yang sedari tadi sudah dimatikannyapun kini kembali bersinar. Heeyoung meraih jam yang berada di nakas ranjanganya. Dia berusaha membuka lebar matanya. Masih pukul satu malam.

"Hai," sapa Taehyung yang keluar dari kamar mandi mereka.

Wajahnhya masih terlihat lembab sisa-sisa mencuci mukanya. Dia sudah memakai celana piyamanya. Heeyoung mengerutkan dahinya dan berpikir kalau sekarang dia masih bermimpi. Taehyung berjalan mendekatinya dan duduk tepat di pinggir tempat tidurnya.

"Hai," sapa Taehyung sekali lagi.

"Taehyung?" ujar Heeyoung tak percaya.

Taehyung hanya tersenyum "Kau bangun?" tanyanya masih tersenyum sambil menatap Heeyoung "tidurlah kembali," tambahnya.

Heeyoung menatapnya tak percaya "Kau benar Kim Taehyung ?"

Taehyung terkekeh kemudian kembali serius "Aku Jeon Jungkook yang tadi menculik Kim Taehyung karena telah berhasil menikahi Lee Heeyoung, lalu menyamar semirip mungkin dengan taehyung."

"Benarkah?" Heeyoung bertanya dengan tak percaya.

Sontak hal itu membuat Taehyung menjadi tertawa "Apakah benar riset yang mengatakan bahwa saat hamil wanita mengalami sedikit penurunan kecerdasan?" dia masih tertawa geli "aku taehyung , hee ."

"Tidak usah mengolokku," dengusnya "kau pulang?"

Taehyung mengangguk pelan "Kenapa?" tanya Heeyoung lagi.

"Karena kau merindukanku," balas Taehyung cepat tetap dengan kedataran di suaranya.

"Apa kau meridukanku?" tanya Heeyoung pelan dan sedikit ragu.

Kembali Taehyung tersenyum dan mengangguk "Tentu," ujarnya pelan "aku juga merindukanmu," tambahnya dan lebih mendekat pada Heeyoung kemudian menariknya ke dalam pelukannya.

"Maafkan aku karena berbicara kasar saat terakhir kali kita bertemu," ucap Taehyung pelan.

"Aku juga," jawab Heeyoung lirih.

Air mata Heeyoung tumpah di pundak Taehyung "Hey, kau kenapa?" tanya Taehyung sambil tetap mengelus rambut istrinya itu.

"Aku hanya ingin menangis, bawaan hormon sepertinya," jawab Heeyoung sesenggukan dan masih bergelung di pelukan suaminya.

Dia memeluk Taehyung dengan erat. Meresapi setiap jengkal harum tubunhya yang sudah sangat ia rindukan. Taehyung melepaskan pelukannya dan menangkup pipi istrinya kemudian menyeka air mata yang meleleh itu dengan ibu jarinya. Dia mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya tepat di bibir Heeyoung. Mereka semakin memperdalam ciumannya sampai terdengar bunyi asing dari perut istrinya.

Marriage Contract [kth]🔞⚠Donde viven las historias. Descúbrelo ahora