23

4.2K 293 3
                                    


Senyap. Terlihat seperti tak ada kehidupan. Begitulah tampilan kediaman Taehyung dan Heeyoung. Berdebu dan terasa pengap. Tak ada satupun pelayan yang diizinkan untuk datang dan membersihkan rumah itu. Hanya Taehyung yang menempati rumah itu seorang diri. Jangan tanyakan bagaimana bentuk dirinya sekarang. Bahkan Jimin dan Namjoon ngeri melihatnya. Dirinya dipenuhi amarah dan tubuhnya semakin mengurus. Tak ada yang berani mengganggunya, termasuk Minji,bibinya.

Dua hari setelah kepergian Heeyoung beserta si kembar, Seokjin dan Hoseok memaksa masuk ke dalam ruangannya di gedung kantornya. Tanpa tedeng aling-aling Hoseok menghadiahinya tinju yang bertubi-tubi. Dan yang membuat mereka berhenti dengan sendirinya adalah karena Taehyung sama sekali tak melaukukan perlawanan. Tak ada satupun tinjuan balik yang ia berikan.Dia hanya diam dan tak berdaya seperti menikmati hukuman yang seharusnya ia terima akibat kepergian dari Heeyoung . Tak ada penjelasan yang keluar dari mulutnya. Sekeras apapun Seokjin dan Hoseok bertanya apa yang sebenarnya terjadi dengan dia dan Heeyoung, Taehyung tetap membisu. Matanya kosong. Seperti semua kebahagiaannya telah dihirup habis.

Taehyung kembali menjadi maniak bekerja. Hampir semua harinya ia habiskan di kantor. Semua karyawan menyadari ketidakberesan yang terjadi antara bos besar mereka dengan istrinya.

Taehyung sedang menganalisa perkamen yang berada di hadapannya. Jarinya perlahan menopang dagunya yang runcing. Terlihat kerutan yang menghiasi keningnya. Tatapanya terlihat menyeramkan. Min ah, pegawai dari bagian riset sudah menelan ludahnya sedari tadi. Benar saja. Tanpa banyak aba-aba Taehyung membanting perkamen yang ada di tangannya. "Kau orang baru?" tanyanya dingin.

Dengan sangat perlahan Min ah menggelengkan kepalanya. "Berapa lama kau berada di perusahaanku?"

"Ti-ti-tiga tahun, Tuan," jawabnya terbata-bata.

Taehyung mendengus sarkastik saat mendengarnya. "Sudah cukup lama ternyata," balasnya dengan nada yang sama dinginnya dengan kalimat sebelumnya "kau tahu kau digaji untuk apa?"

Min ah hanya diam. Ia tak sanggup menjawab sepatah katapun yang ditanyakan oleh Taehyung. "Kemasi barangmu dan keluar dari kantorku sekarang juga."

"Tu.. Tuaan saya minta maaf atas kelalaianku. Saya mohon, jangan pecat saya," pintanya "saya akan merampungkan riset ini secepatnya, kau akan menerimanya besok pagi sekali."

Taehyung menyeringai "Kau tuli? Keluar dari kantorku sekarang dan kemasi barangmu sekarang juga."

"Ta-ta-tapi, Tuan."

"Sekarang!"

Dengan lemas Min ah keluar dari ruangan Taehyung. Wajahnya yang biasaya selalu ceria, kini seperti tertutupi awan hitam. Tak beberapa lama kemudian, Taehyung memanggil Joy ke ruangannya. "Yaa, Tuan," ujar Joy yang sudah tahu apa yang akan Taehyung perintahkan padanya sekarang.

"Hubungi HRD untuk mempersiapkan pesangon bagi Min ah dan suruh mereka untuk mencari penggantinya sekarang," ucap Taehyung setelah menyesap kopi yang sudah terisi ulang tujuh kali secara sihir selama 3 jam belakangan ini.

"Baik,Tuan," jawab Joy tanpa banyak basa-basi lagi.

Taehyung menghentikan Joy yang baru saja hendak keluar dari ruangan dengan dehaman beratnya. "Aku sama sekali tak menerima tamu hari ini."

Untuk kesekian kalinya Joy mengangguk. "Baik, tuan" diapun menghilang dari hadapan bosnya itu.

Dengan segala cara Taehyung berusaha menyingkirkan pikirannya tentang Heeyoung dan anaknya. Dia tak bisa terus menerus larut di dalam pikiran rasa bersalah dan kerinduan kepada mereka. Ada perusahaan yang harus ia urusi. Tak mungkin ia sanggup melihat perusahaan yang dirintis buyutnya dari nol jatuh perlahan akibat perasaannya yang tak menentu.

Marriage Contract [kth]🔞⚠Where stories live. Discover now