Doce

1.5K 239 70
                                    

Jisoo menaruh helmnya di meja, ia lalu memukul-mukul pundaknya yang terasa kaku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jisoo menaruh helmnya di meja, ia lalu memukul-mukul pundaknya yang terasa kaku. Yerim datang mambawakan segelas air putih pada Jisoo, menyemangati gadis itu sebelum kembali ke meja kasir karena terdapat seorang pelanggan yang tiba-tiba saja masuk padahal Seokjin sudah memasang tanda istirahat besar-besar di depan pintu.

Jisoo menyapa Taehyung kala pria itu baru saja tiba dari tugasnya mengantar ayam sebelum ia berpangku tangan, memandang kosong pada jalanan. Ucapan dari penjaga apartement pagi tadi masih terus terngiang dalam kepalanya. Gadis itu menghela napas, memijat pelipisnya yang mendadak berdenyut nyeri.

Pagi tadi, setelah membereskan apartementnya Jisoo langsung mendatangi Tuan Ahn, selaku penjaga apartement untuk mengajukan permasalahannya. Sebenarnya ia sangat malas untuk bertemu dengan pria yang kerap kali hanya mengenakan kaos singlet juga celana pendek itu mengingat temperament pria itu yang sedikit buruk dan juga sering sekali memancing keributan dengan tingkahnya yang super duper menyebalkan. Tapi, mau bagaimana lagi?. Hanya pria itu yang dapat membetulkan langit-langit apartementnya yang bocor.

"Ehm, permisi Tuan Ahn" Jisoo dengan ragu mendekati Tuan Ahn yang tengah mengipasi dirinya.

Pria itu menoleh tajam pada Jisoo sampai gadis itu mundur selangkah, ia menghisap lintingan tembakau yang terselip di antara jari telunjuknya juga jari tengahnya meniupkan asapnya pada Jisoo yang menyebabkan gadis itu makin mundur dan terbatuk-batuk pelan. Sialan, masih pagi sudah mencari perkara, pikir Jisoo sebal. Setelah pria itu menaruh rokoknya di asbak Jisoo pun kembali mendekatinya karena pria itu sama sekali belum membalas perkataanya.

"Tuan Ahn-"

"Aduh, nona kamar 07, matahari baru muncul dan kau sudah menganggu pagiku. Tak tahu kah kau bahwa aku sedang sibuk" potong Tuan Ahn galak.

Jisoo mengernyit, menahan mati-matian agar tangannya tak kelepasan menjambak rambut pirang pria itu. Jelas-jelas pria itu sedaritadi hanya mengipasi dirinya sambil sesekali menghisap rokoknya apa itu dapat di kategorikan sebagai sebuah kesibukan?. Di mata Jisoo pria itu hanya tengah malas-malasan saja.

"Maaf karena saya telah menganggumu, tapi langit apartement saya bocor"

"Lalu?"

Jisoo menarik dan membuang napasnya berulang kali. Mencoba tetap tersenyum meski nyatanya hatinya sudah kepanasan ingin meletuskan emosinya pada pria itu. Apa kan yang Jisoo bilang?, Pria itu memang senang sekali memancing keributan dengan tingkahnya yang menyebalkan itu. Bahkan lihatlah pria itu sekarang tengah memandang Jisoo tanpa minat sambil mengorek harta karun dari hidungnya. Jika besok ada berita mengenai jasad seorang pria yang mencemari kejernihan Sungai Han dapat di pastikan bahwa pelakunya adalah Kim Jisoo.

"Loh, kok diam?. Kenapa, saya tampan yah?" sahut Tuan Ahn sambil menaik turunkan alisnya, membuat perut Jisoo mual bukan main. Oke, siapapun tolong tonjok pria itu untuk Jisoo.

MI CASAWhere stories live. Discover now