Veintinueve

430 79 6
                                    

Jisoo baru saja mendudukan dirinya seusai mengirimkan ayam-ayam milik Seokjin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jisoo baru saja mendudukan dirinya seusai mengirimkan ayam-ayam milik Seokjin. Sebentar lagi waktu makan siang, gadis itu menghela napasnya pelan setelahnya ia merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku. Sebotol minuman dingin tersodor di hadapannya, gadis itu menatap sosok Seokjin yang tengah berdiri menjulang di hadapannya.

"Terima kasih, bos" ucap Jisoo menerima minuman dari Seokjin dan menegaknya hingga tandas setengah botol.

"Bagaimana keadaan adik-adikmu?" tanya Seokjin sambil mendudukan dirinya di bangku.

Jisoo menghela napas, "Entahlah, aku tak yakin," sahutnya. Jisoo memang menceritkan masalah Jennie pada teman-teman kerjanya. Sebenarnya Jisoo tak ingin menceritakan masalah keluarganya pada orang lain. Namun teman-teman kerjanya yang melihat Jisoo begitu murung meminta Jisoo untuk bercerita hingga pada akhirnya Jisoo pun menceritakan masalahnya.

"Apa kau benar-benar tak ingin menerina tawaran pengacara dariku tempo hari?"

"Terima kasih tetapi teman Jennie sudah berbaik hati ingin memberikan pengacara untuk Jennie secara sukarela. Aku sudah terlalu sering merepotkanmu," ucap Jisoo tak enak.

"Kau dan rasa sungkanmu itu benar-benar," ucap Seokjin sambil menggelengkan kepalanya tak habis pikir, "Lantas apa Rosé-ssi dan juga Lisa-ssi sudah mengetahui ini?"

Jisoo mengelengkan kepalanya, "Belum," sahutnya.

"Bukankah mereka berhak tahu?"

"Aku juga berpikir hal yang sama denganmu, Seokjin-ssi. Tapi, Jennie sama sekali tak ingin adik-adiknya tahu dan menanggung rasa malu" ucap Jisoo

"Aku mengerti, ini hanya saranku saja lebih baik mereka tahu langsung dari dirimu daripada tahu dari orang lain. Itu akan jauh lebih menyakitkan" ucap Seokjin sambil bangkit berdiri, pria itu hendak menepuk pelan bahu Jisoo bermaksud memberi semangat kepada gadis itu. Namun urung kala pintu kedainya terbuka lebar dan menampakkan seseorang yang tak asing di matanya.

"Lisa-ya?" ucap Jisoo sambil bangkit berdiri, "Kenapa kau ada di sini? Bukankah kau seharusnya berada di sekolah sekara—"

Kalimat Jisoo langsung terpotong kala Lisa menampakkan artikel di layar handphonenya. Mata Jisoo membola terkejut, ia memandang tak percaya kepada Lisa yang menatapnya datar. Bagaimana bisa kabar mengenai Jennie berada di situs resmi sekolah adiknya itu?. Ah, tidak, itu tak penting sekarang yang terpenting adalah bagaimana Jisoo harus menghadapi Lisa saat ini.

"Apa ini semua benar eonnie? Kau bilang Jennie eonnie sedang ada di Jepang"

"Lisa-ya, a-aku—" ucap Jisoo terbata-bata

"TOLONG!" teriak Lisa, gadis itu menundukkan kepalanya mengusap kasar air mata yang dengan kurang ajarnya memenuhi pelupuk matanya, "Tolong beritahu aku yang sebenarnya, eonnie. Aku berhak tahu" lirih Lisa pelan

Jisoo memijat pelipisnya pelan, ia lantas menatap ke arah Seokjin yang masih berdiri di sisinya, "Tak apa," ucap pria itu seolah paham maksud dari tatapan Jisoo, "Selesaikanlah urusan keluargamu dahulu Jisoo-ya, Taehyung-ah pasti bisa menghandle ayam-ayamku" lanjutnya sambil tersenyum

MI CASAWhere stories live. Discover now