Veintidós

503 92 15
                                    

Lisa baru saja menjatuhkan bokongnya di meja makan dengan seragam lengkap yang telah merekat di tubuh rampingnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lisa baru saja menjatuhkan bokongnya di meja makan dengan seragam lengkap yang telah merekat di tubuh rampingnya. Hari ini, masa skors Lisa telah usai dan ia dapat kembali belajar ke Sekolah seperti biasanya. Meski jika boleh jujur, sebenarnya Lisa sangat menyukai hukuman skors itu karena dapat membuatnya bersantai di Rumah tanpa perlu merasakan kepalanya terbakar akibat pembelajaran sekolah yang memuakkan. Tapi, dirinya sudah terlalu rindu berjalan menuju ke Sekolah bersama Rosé, ia juga harus memastikan bahwa kawannya itu tak di ganggu siapa pun lagi.

"Kali ini, Kau jangan sampai berulah lagi," ucap Jennie sambil memberikan toast pada Lisa.

"Iya, tidak akan" sahut Lisa sambil mengigit toast buatan sang kakak, "Ngomong-ngomong, kenapa Jennie eonnie yang memasakkan sarapan? Jisoo eonnie mana?"

"Oh, Jisoo eonnie sedang sa—"

"Selamat pagi"

Lisa langsung menoleh kala telinganya menangkap sebuah suara serak. Gadis itu sedikit terkejut kala melihat sosok Jisoo yang pucat pasih dengan kantung mata tebal juga rambutnya yang acal-acakkan. Jelas, kakaknya itu tengah tak baik-baik saja.

"Eonnie, kenapa keluar kamar? Aku kan sudah memintamu untuk istirahat di kamar"

Jisoo mengelengkan kepalanya, gadis itu duduk dan menerima susu hangat yang diberikan oleh Rosé, "Aku harus pergi bekerja, Jennie-ya"

"Kerja, kerja, kerja apa hanya itu yang ada di kepala eonnie? Lihatlah apa akibatnya karena kau kelelahan bekerja. Kau jadi jatuh sakit seperti ini." Omel Jennie

"Aku tak apa-apa Jennie-ya"

"Eonnie," ucap Lisa sambil memegang dahi Jisoo yang terasa panas, "Tapi badanmu panas, untuk kali ini aku setuju dengan Jennie eonnie, Jisoo eonnie harus istirahat"

Jisoo tersenyum, mengcak surai Lisa sayang, "Hari ini kau pergi ke Sekolah kan?, jangan membuat ulah lagi dan pastikan kau belajar dengan benar okey?"

"Ck, jangan mengalihkan pembicaraan," ucap Jennie sambil mengerlingkan matanya jengah, "Kenapa eonnie tak membiarkanku bekerja part time saja sih?. Aku bisa membantu eonnie mencari uang"

"Tidak, sudah aku katakan bukan tugas kalian adalah belajar, biar aku yang mencari uang. Aku tak ingin kalian menjadi sepertiku"

"Eonnie, apa tak bisa sehari saja istirahat? Eonnie sedang sakit pasti bos eonnie akan maklum" Rosé yang sebelumnya hanya bungkam akhirnya angkat suara juga.

Sejujurnya, gadis dengan rambut yang tengah di kepang itu sangat mengkhawatirkan keadaan kakak tertuanya. Sang kakak terlalu memforsir dirinya demi untuk mencukupi biaya hidup ke-empatnya yang tentunya sangat tinggi di kota metropolitan seperti Seoul ini. Ia bahkan hanya dapat bertemu dengan Jisoo ketika sarapan pagi karena kakaknya terlalu sibuk menjadi cashier di supermarket hingga pukul satu dini hari. Dengan jam kerja yang sepadat itu tentulah sang kakak akan jauh lebih mudah untuk jatuh sakit seperti hari ini.

MI CASAWhere stories live. Discover now