Part 15-Festival (2)

24 1 0
                                    

  "Aku malu Mark..''

     kataku yang sempat lari ketika ingin didandani. Kemudian Mark mengejarku dan membawa ku kembali ke kelas dengan cara membopongku di bahunya.

    "Oii Mark, aku gamauuu..'' sambil memukul-mukul punggungnya.

   "Salah siapa mengajukan aku? Biar impas dong.. kau pikir aku ga malu?'' Jawab Mark yang sedikit kesal.

   "Yaaa kan kamu tampan, tinggi, banyak fans nya.. laa aku??'' Kataku membantah Mark.

    "Gak, Shinz. Pokoknya kita jalani sama-sama.'' Sahut Mark yang tidak menggubris kata-kataku tadi.

Acara dimulai. 

     Aku berdiri disebelah Mark,  seperti dugaan, Banyak cewek-cewek fakultas lain mendekati Mark dan menanyakan namanya bahkan sampai ingin mengenal dan mengajak Mark berfoto. Sedangkan aku, yap seperti kacang.

  " Huuuffttt..'' aku terduduk dan berpangku dengan kedua tanganku.

  Sambil sesekali melirik ke arah Mark. Aku iri pada Mark, banyak orang disekelilingnya yang menganggap nya ada. Sedangkan aku hanya pelengkap dari cerita ini.

  "Yaa, yaaa.. teruskan aja...'' kataku mencibir.

   Beberapa saat kemudian, banyak tatapan mata mengarah ke diriku seolah mengatakan,

  "apaan sih ni anak.''

  Yaa aku melihat wajah mereka yang sedang nyiyir di depan aku dan Mark.

"Syuuuutt ptasssss Duaaaarrr..''

    Tiba tiba Ada kembang api bermunculan menjulang tinggi di atas rooftop. Suasana hening tadi pun pecah dan mereka mengalihkan pandangan ke arah langit-langit rooftop. Kulihat dari kejauhan, Sam dan teman-teman sekelasku yang bertanggung jawab dengan acara ini berada disana, menyalakan kembang api itu.

  "Indahnya...'' kataku sambil tersenyum lebar.

  "Wuaaaahhh...'' Suara seseorang yang juga terpesona oleh kembang api itu

  Aku terkaget lalu terbangun dan menoleh,

  "Axell??!'' Kataku kaget.

  "Haii Shinz.. ehehe..'' jawabnya menggaruk kepalanya.

  "Ada Dev juga tuh..'' tunjuknya sambil memberitauku.

"Seandainya ada IKI,'' kataku berbisik.

"Hey.. iki?'' Tanya Axel.

  "Eh.. i-iyaa..'' jawabku lagi sambil sedikit menjauh

  "Mau tau sesuatu?'' Tanya nya serius dan mendekatiku

   Belum sempat ku jawab, Mark berdiri  disampingku lalu menarik tanganku menjauhkan aku dari Axel yang menggodaku sedari tadi.

  "Dhuaak...'' suara punggungku yang menabrak tembok lumayan keras.

  "Duhh sakit...'' kataku sedikit merintih kesakitan.

  "Kau gapapa Shinz?'' Tanya Mark khawatir.

   Mungkin dia merasa bersalah, tapi posisi ini kenapa jadi dekat sekali, 'wajah nya terlalu dekat' kataku dalam hati.

  Seketika itu juga aku langsung menutup wajahku dengan kedua tangan lalu aku merasa Mark tersenyum lega setelah melihat ku yang baik-baik saja,

  "Brukk..'' Suara Mark yang menjatuhkan dirinya ke tembok membuatku terkaget setelahnya.

  "Ahhh lelah sekaliiii'' keluhnya.

--Teman Rasa Pacar --Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt