Dua

491 64 27
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Bakso lava lo mau diapain, nih, Sa? Mau disumbangin ke anjing atau monyet?"

Tidak menemukan Aksa di basecamp, Ryan, Revan, dan juga Ando pun berencana untuk memakan bakso itu. Tapi, Ando yang sangat bijak menyuruh Ryan telepon Aksa dulu, meminta izin pada pemiliknya.

"Lo bertiga kan anjing sama monyetnya?" tanya Aksa yang membuat Ryan tertawa, bukannya malah memaki Aksa.

"Anjir, tau aja. Lo sih, ngilang dari basecamp. Ke mana sih? Cari cewek?"

"Kepo aja lo. Udah ah, jangan telpon-telpon lagi. Kayak gak ada pacar aja lo pake telpon gue mulu."

"Ya kan lo sibuk sama cewek mulu, siapa tau pindah haluan karena bosen terus sukanya sama pisang kan?" goda Ryan, tentu saja hanya bercanda.

"Sialan."

Tut!

Panggilan dimatikan. Ryan menyeringai pada Revan dan Ando yang mengangkat-angkat alisnya dengan arti, "Gimana?" Ryan pun mengacungkan jempolnya.

Tiga anak angkat Aksa itu langsung menyerbu bakso lava yang mereka pesan empat bungkus. Padahal cuma Aksa yang minta, tapi ya nanggung kalau beli cuma satu. Aksa kan sultan tuh, gak apa-apa kali morotin duit temen, daripada jadi babu terus.

"Aksa ke mana?" Ando bertanya sebelum melahap baksonya.

"Gak tau," jawab Ryan yang kini membuka bungkus bakso milik Aksa untuk menambah porsi miliknya.

"Ya udahlah kalau gak tau. Eh btw Sesa mau ke sini katanya."

"Lah ngapain? Tuh cewek mau minta balikan?"

"Entahlah, gue sih udah bilangin gak usah dateng, tapi dia kekeh aja. Bodo amatlah gue."

Revan yang sedari tadi diam karena fokus pada makanannya pun akhirnya menyeletuk. "Ando, minta hostpot, dong!"

Sang empunya langsung melirik Revan dengan tatapan sengit. Anak itu selalu saja meminta hostpot padanya. Dia sendiri saja jarang membuka internet. Namun kuotanya cepat sekali menipis karena bocah satu itu.

"Nyalain sendiri aja, deh. Bosen gue liat logo hostpot itu nyala mulu." Ando melempar ponselnya yang langsung ditangkap Revan dengan tanggap. Sedangkan Revan nyengir tak berdosa, tak lupa mengucapkan terimakasih pada temannya itu.

"Semoga nanti pas mati lo husnul khotimah, Ndo," ujar Revan polos.

Mendengar itu membuat Ando terkejut luar biasa. "Anjir, mulut lo. Iya makasih udah doain gue biar husnul khotimah, tapi doanya di situasi gini yang wajaran dikitlah, Njing."

"Emang mati gak wajar, Ndo? Semua makhluk hidup bakalan mati, bego lo."

"Lo yang bego, Sapi!"

"Letak kebegoan gue di mana, Ando jelek!"

𝐀𝐤𝐬𝐚 𝐌𝐚𝐡𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚 (ℜ𝔢-𝔭𝔬𝔰𝔱)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang