Entah rasanya hari ini dia ingin selalu tersenyum, senyum yang tak pernah terbit kini kembali lagi karena seorang gadis sederhana, bahagia itulah suasana hati Brilian sekarang.
"Lo kenapa Bri?" tanya Arsen.
"Emang gue kenapa?" tanya Brilian balik.
"Kok muka Lo bahagia, gak biasanya juga Lo senyum!" ucap Rendy.
"Apasih salahnya!" kesal Brilian.
"Salahnya kenapa Lo bahagia tapi, gak ada alasannya!" sentak Arsen.
"Terserah gue!"
"IYA TERSERAH LO, GUE MAH APA!" teriak Arsen, kini dirinya tengah jadi pusat perhatian seisi kantin.
"Wih, ada apa nih? Kayaknya seru!" celetuk Angkasa sembari mendekati ketiga remaja cowok tersebut.
"Ini nih kak, si bri lagi bahagia tapi, gak tahu alasannya!" adu Rendy pada Angkasa.
"Oh, dia itu lagi kasmaran jadi wajarlah!" ucap Angkasa membuat Rendy dan Arsen saling pandang kemudian, mereka menggangguk mengerti.
"Maksudnya?" tanya Venny tak mengerti.
"Besok-besok Lo juga bakal ngerti!" ucap Arsen seraya tersenyum menyeringai.
-----
"Lo beruntung banget ya! Bisa dekat sama Most Wanted sekolah." ucap Rika.
"Biasa aja tuh, meurut gue semua sama aja." jawaban Venny membuat kedua temannya menatap dirinya tak percaya.
"Dimana-mana semua orang merasa beruntung, ini biasa aja emang ya Lo!" seru Cika.
"Terus gue harus teriak-teriak di tengah jalan gitu? Gak guna juga!" ucap Venny.
"Bukan gitu woy! Maksud gue kan semua orang pasti pengin diposisi Lo ya harusnya ada sedikit rasa beruntung gitu!" ucap Cika memperjelas.
"Bodo AMAT!"
"Emang keras kepala!"
"Sikap Brilian tadi juga aneh, gak biasanya!" celetuk Rika.
"Lo pakek dukun ya?" tebak Cika ngawur aja.
"Enggak! Apanlah." ucap Venny tak terima.
"Hari ini Lo harus catat, kebaikan Brilian yang tak terlupakan!" ucap Rika mulai heboh.
Venny menatap langit-langit kamarnya, ia mengingat kembali kejadian di sekolah tadi benar ada yang aneh pada cowok tersebut, entah dia tidak mengetahui apa itu.
Jika seperti itu secara terus-menerus, bagaimana nanti kalau waktu itu tiba, memang benar ketika kita memilih menyerah pada perasaan yang kita miliki, orang yang kita cintai justru datang seolah tak mengizinkan kepergian kita.
"Gue punya lagu bagus nih!" ucap Cika sembari mengotak-atik ponselnya.
"Nah!"
(Ungu- Cinta dalam hati)
🎶
Mungkin ini memang jalan takdirku mengagumi tanpa dicintai tak mengapa bagiku asalkau pun bahagia dalam hidupmu, dalam hidupmu.
Telah lama ku pendam perasaan itu, menunggu hatimu menyambut diriku tak mengapa bagiku cintaimu pun adalah bahagia untukku, bahagia untukku.
Ku ingin kau tahu diriku disini menanti dirimu, meski ku tunggu hingga ujung waktu ku dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya, dan izinkan aku memeluk dirimu sekali ini saja tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya dan biarkan rasa ini bahagia tuk sekejap saja.🎶
Gue takut, jika itu memang terjadi beneran. batin Venny.
"Gimana cocok kan?, lagunya pantes banget buat Lo!" ucap Cika.
"Hmm! Gimana kalau kita lihat K-Pop?" tanya Venny mengalihkan pembicaraan mereka.
"Boleh!" jawab Rika semangat.
"Yoi!"
-----
Brilian cowok tersebut berdiri dibalkon kamarnya, menikmati keindahan alam sore, banyak pertanyaan menghinggapi kepalanya.
"Kenapa gue kayak gini? Harusnya gue biarin aja dia!" gumam Brilian.
"Lo kenapa?" tanya sebuah suara dari arah belakangnya.
"Emang kejadian disekolah tadi itu salah ya kak?" tanya Brilian kemudian menyusul Angkasa duduk di pinggiran kasur.
"Enggak, justru gue dukung!"
"Kenapa?"
"Karena itu, memang yang terbaik buat Lo!"
"Kenapa Lo berpikiran seperti itu?" tanya Angkasa.
"Karena menurut gue kesalahan gue sudah terlalu banyak kak! Apalagi semua sudah berlebihan!" ucap Brilian merasa menyesal.
"Setiap orang pasti memiliki rasa bersalah dari rasa itu kita bisa merasakan penyesalan, makanya jadikan itu pembelajaran! Itu sudah resiko lo, andai Lo gak ngelakuin kesalahan pasti semua gak akan seperti ini!" Angkasa memberi penjelasan agar Brilian paham apa yang seharusnya cowok itu lakukan.
"Makasih kak!"
-----
Gimana berkesan?
Jangan lupa vote and komen!
Terimakasih ❤️
Sorry ngawur nih😔
15 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Brilian
Teen Fiction[mohon maaf jika ada kesalahan dan ketidak nyamanan, cerita ini ditulis hanya dengan ketidak sengajaan, dengan pengetahuan yang masih minim] Brilian Argantara sosoknya yang dingin dan di kenal dengan tatapan tajamnya. Ia juga merupakan most wanted...
BRILIAN|25
Mulai dari awal
