Merasa bahwa anak buahnya bisa menghadapi anak buah Mario, Lena segera berlari kearah tangga. "Mario! Keluar kau bajingan!"

Pedang yang berlumuran darah itu hanya diseret oleh Lena dilantai marmer mengkilap.

Mario yang mendengar teriakan gadis cantik yang menjadi musuh nya itu kini tersenyum smirk, dirinya tidak menyangka bahwa gadis itu berhasil melewati seribu anak buahnya dibawah sana. Pintu yang ada didepannya kini terbuka memperlihatkan Lena sedang bersandar didahan pintu dengan seringai miliknya.

"Hallo gadis cantik, bagaimana kejutan dariku untuk menyambutmu?"

Lena berjalan mendekati sofa yang ada diruangan tersebut dan menduduki sofa itu dengan menyilang kan kaki indah miliknya, "Ck, tidak ada seru-serunya. Bagaimana bisa kau merekrut mereka yg payah untuk menjadi anak buahmu?"

Mario yang sedikit emosi mendengar kalimat yang dilontarkan dari bibir menggoda gadis yang ada didepannya ini hanya bisa tersenyum sinis dan berjalan mendekati Lena, "baiklah kita lihat siapa yang akan memenangkan pertarungan ini!"

Beberapa orang berbaju hitam segera keluar dari ruangan rahasia yang ada dibalik rak-rak buku diruangan tersebut.

"Hanya seorang pecundang yang bermain keroyokan"ucap Lena dengan senyum sinis miliknya.

"Terserah apa katamu sayang"balas Mario kembali duduk di kursi kebesaran miliknya. Mario segera memutar kursi kebesaran miliknya agar dirinya dapat menonton perkelahian yang sedang terjadi, namun dirinya malah dikejutkan saat melihat anak buah nya sudah terkapar lemah di lantai dengan Lena yang sedang mengelap ujung pedang miliknya yg sedang mengalirkan darah segar.

"Ck, dasar lemah"ucap Lena kembali mengayunkan pedang miliknya kesalah satu anak buah Mario sehingga kepala orang tersebut menggelinding kearah Mario.

"Sialan!"teriak Mario marah dan segera mengeluarkan pistol yang ada dibalik jas miliknya dan mengarahkan nya kearah Lena dan Lena juga mengarahkan pistol yang baru saja diambilnya dari saku salah satu anak buah Mario kearah bajingan yang ada didepannya.

"Kau menembakku dan aku akan menembakmu, bagaimana kita impas bukan?"tanya Lena menaikan satu alis miliknya. Arga beserta anggota BD lainnya yang baru saja sampai terkejut saat mendengar ucapan Lena tersebut.

"Bagaimana bisa kau berfikir seperti itu Lena!"gumam Arga tidak terima yang masih terdengar oleh Zayn dan Yudha.

Belum sempat lelaki yang ada didepannya ini menjawab pertanyaan dari Lena namun lelaki itu segera tumbang ketika sebuah pisau lipat kini sudah tertancap tepat di jantung lelaki malang tersebut.

"Ck, ya kali gue mati begitu mudah bodoh"ucap Lena dengan seringainya, lalu segera menancapkan pisau lipat lainnya ke mata lelaki yg berusaha merebut daerah kekuasaan miliknya.

Arga yang melihat itupun tersenyum bahagia, awalnya dirinya tak percaya atas perkataan adiknya namun matanya melihat Lena yang memegang sebuah pisau lipat ditangan yg satunya pertanda bahwa gadis cantik itu memiliki sebuah rencana lain.

Dengan wajah bahagia miliknya Lena berjalan mendekati Arga, dan kakak beradik itupun segera meninggalkan mansion tersebut disusul anggota BD lainnya meninggalkan mansion tersebut tanpa membersihkan sisa-sisa bangkai yang ada disana. Sungguh kejam.

-OoO-

Setelah menyelesaikan misi di negeri gajah putih tersebut Lena dan Arga segera terbang menuju London untuk mengunjungi makan Tuan besar Alexander yang tak lain tak bukan adalah Opa angkat Lena.

Sesampainya di London Lena segera menuju makam Opa nya diikuti oleh Arga. Sebagian anggota BD telah kembali ke Indonesia dan sebagian lagi mengikuti Lena dan Arga ke London.

Disinilah Lena sekarang didepan sebuah makan bertuliskan Gilbert Alexander. Setetes air mata turun tanpa diminta, pertahanan nya kini runtuh di samping makam sang Opa yang pernah merawat nya dengan penuh kasih sayang. Arga yang melihat sisi lemah Lena pun hanya bisa terdiam sendu dan membiarkan Lena mengeluarkan air mata yang sedari tadi ditahan gadis cantik tersebut.

Arga yang sadar jika tak lama sebelum mereka datang ada seseorang yang lebih dulu mendatangi makam ini, karena terdapat bunga segar diatas makam. Disaat Lena yang tengah bersedih dan Arga yang terbawa suasana seorang wanita yang berada tak jauh dari mereka melihat dua orang yang sedang berada di makan yang barusan saja dikunjunginya. Setetes air mata jatuh dari pelupuk mata wanita tersebut.

"Anindya"panggil wanita tersebut dari belakang Lena dan Arga yang membuat Lena maupun Arga terdiam membeku.


-OoO-

Tbc....

My Life Is A Gangster Girl [COMPLETED]Where stories live. Discover now