Chapter 8 : Kiss You So Badly

3.8K 81 4
                                    

Jangan lupa vote sesudah membaca :)

***

Vania's POV

Saat Alec memelukku dan berkata untuk memejamkan serta menikmati hembusan angin yang melewati tubuh kita berdua.

Suka,

Tenang,

Nyaman, dan itu yang aku rasakan.

Aku menyukainya.

Dia berkata 'Udah-kan nggak badmood lagi?'

Aku mengangguk kecil dan tersenyum kepadanya.

Alec melepaskan pelukannya terhadapku dengan tubuh kita yang masih berdekatan.

Dia menatapku, dan perlahan mendekatkan wajahnya kepadaku.

Dia menciumku, sejenak. Aku tidak membalasnya, aku hanya memejamkan mataku.

Alec melepaskan ciumannya sejenak lalu aku membuka mataku.

Dia menatapku lagi, kedua tangan dia memegang kedua bahuku.

Dengan cepat, Alec kembali menciumku lagi, aku dibuat kaget olehnya.

Alec menjadi benar benar agresif.

Namun, tetap saja, aku ingin dia.

Vania's PoV END -

•••

Vania membuka mulutnya dan membalas ciuman Alec.

Mereka saling memajukan mulutnya dan berperang lidah satu sama lain.

Lidah mereka bertautan, merasakan setiap hembusan nafas yang segar dari masing-masing.

Sambil berciuman, Vania mendorong Alec hingga tubuhnya tersender ke sebuah tembok yang tak jauh dekat pintu keluar dari atap.

'mmhh...' desah kecil Vania.

Mereka saling melumat, satu sama lain. Alec dengan lembut mengigit bibir bawah Vania, tak lupa setelah itu mereka kembali menghisap satu sama lain.

'ssshhh...'

Puas dengan bibir manis dan tipis milik Vania, Alec melepaskan tautannya, dan dia beralih ke leher Vania.

Oops!

Tetapi Vania menolaknya dengan memegang lehernya dengan kedua tangannya.

"Vania kenapa?" tanya Alec.

"Aku ingin melakukannya."

Kedua kaki Vania berjinjit dan menghisap leher Alec.

Kedua tangan Alec mendorong dengan menarik pinggang Vania agar tubuh mereka berdekatan.

Posisi Vania masih menghisap lehernya Alec dan menggigit-gigit kecil dan meninggalkan beberapa kissmark berwarna ungu.

Kedua tangan Alec menelusuri dan meraba-raba tubuh bagian belakang Vania.

Setelah itu, Vania mencium kembali bibir Alec, dan kali ini Vania yang menggigit lembut bibir Alec.

Mereka kembali beradu lidah lagi, menciptakan suasana yang panas dikala angin dingin berhembus melewati mereka yang tengah kini sedang berciuman.

Mereka saling melumat kembali, disaat itu bell sekolah berbunyi, namun mereka masih tetap berciuman.

Vania yang mendengar bell sekolah itu, matanya yang masih terpejam sambil menghisap bibirnya Alec sekarang terbuka.

One Kiss Got ToxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang