Alena sedang duduk melamun sesekali tersenyum memikirkan sesuatu ,siapa lagi yang ada fikirannya kalo buka kamila dan bidadari kecilnya. seorang wanita yang baru aja ia temui dua kali namun sudah mampu mengetuk hatinya .
Ini mungkin gila ,tapi seakan bersamanya adalah sebuah kenyamanan dan ketenangan buat Alena ,tatapannya yang penuh kehangatan mampu membuatnya tidak pernah absen dari fikirannya ,mencoba mengabaikan nya berulang kali tapi entah apa yang menarik dalam dirinya ,namun pesona nya mulai membuat Alena terpikat . Bidadari kecil yang ia tolong kemarin seakan membawanya untuk lebih dalam mengenal sosok Kamila. bidadari kecilnya seakan jalan untuk menuntunnya menyusuri sebuah rasa yang hanya sebuah penasaran semata atau memang benar itu cinta
" Hei Al kamu lagi mikirin apa si dari tadi senyum senyum sendiri gitu " kehadiran Airin seketika membuyarkan lamunan Alena
" eh ngga ko aku gamikirin apa-apa" jawab Alena mengelak
" jujur hayoh kamuteh lagi mikirin siapa hmmm"
" mmm Rin kamu kenal yang namanya kamila ga "
" kamila ,mmm teh kamila maksud kamu ,yang punya anak itu"
" iya ,"
" dia mah kembang desa dulu nya hampir semua pemuda di desa ini suka sama dia . Tapi sekarang udah jadi janda kembang hehe, eh emang kenapa kamu nanyain dia Al"
" ngga apa apa cuma nanya aja kemarin dia nolongin aku pas jatuh di sungai"
" oo gituu baik si dia ramah sama orang ,tapi kasian ,suaminya malah ninggalin dia dan milih perempuan kota"
"Bodoh banget "
" tapi setelah suaminya pergi yang ngantri nambah banyak ,sama kaya waktu dulu jadi kembang desa hahah ,maklum atuh kan teh Kamila teh Cantik, baik kalem lagi ,apalagi Ami anaknya Lucu banget"
Triinggggggg triiingggggggg
" udah bel Al ayo masuk"
........
Author pov.
Kamila resmadirjo
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seorang perempuan desa yang selalu kuat menjalani hari harinya bersama anaknya Amira ,melupakan setiap kenangan pahit yang di tinggalkan oleh laki laki brengsek Seakan dunia terhenti seketika ,namun ia sadar waktu terus berjalan ,memilih bangkit dan menjalani hidup itu jalan terbaik yang terpenting untuk kamila adalah bagai mana ia mampu terlihat kuat didepan orang terutama orang tua dan Anaknya Amira
Banyak laki laki yang berdatangan dalam hidupnya ,namun hatinya seakan menolak untuk bangun dari tidurnya . Ada sebuah kekawatiran yang cukup besar dalam dirinya ,Kamila tidak siap jika nantinya harus merasakan kecewa dan terluka untuk kedua kalinya .
Ia tidak ingin Luka yang mulai mengering harus basah kembali ,yang terpenting buat dia saat ini adalah kebahagiaan Amira
Butuh waktu untuk membuka hatinya kembali ,mungkin lambat laun dirinya mampu menerima orang baru dalam hidupnya
Orang yang setia dan menerima segala kurangnya menyayangi Amira dan kedua orang tuanya.
