Alena 06

6.5K 453 8
                                    

.

.

.



Sepulang sekolah,Alena meminta ijin kepada eyang na untuk jalan jalan mencari angin di sekitaran desa dengan pemandangan sawah dan perkebunan mengelilingi tempat itu
Saat ia sudah ditengah jalan ,langkahnya terhenti karena suara tangisan seorang anak perempuan .seketika Alena bergegas menghampirinya


"Hiks hiks "

" Hey baby ,Are you okey ,kamu kenapa nangis hmm" tanya alena sambil berjongkok mensejajarkan tinggi anak kecil itu

" hiks hiks balon hiks" tangis  anak itu sambil menunjuk keatas pohon


" oww balon kamu nyangkut ,duh mana lumayan tinggi lagi ni pohon"

" hiks hiks hiks balon Ara"tangisnya semakin membesar


" eh eh okey okey kk ambilin tapi jangan nangis ya bntar" dengan susah payah alena berhasil mengambil balon yang nyangkut di atas pohon namun saat ia mau turun,pegangannya melesat dan terjatuh.

Brugghhhhhh

"Aaaaaa duhhh sa kittt" ringis Alena

" kk ga apa apa" tanya Anak kecil itu berusaha membantu  membangunkan Alena yang masih posisi duduk di tanah


" Ami ,bunda dari tadi nyari kamu ternyata kamu  disi, .....Alena kamu kenapa"kedatangan Kamila membuat keduanya menoleh

" bunda,tadi kk itu bantu ambiyin balon Ami nyangkut dipoon telus ja toh"

" yaampun Alena kamu ga apa apa" tanya Kamila khawatir

" lengan kamu luka ayo ikut aku kita obatin dulu lukanya"

Kini Alena sedang berada dirumah kamila dengan telaten Kamila membersikan Luka dilengan Alena membuatnya sesekali gugup ketika ditatap dalam oleh Alena

" aw pel an pelan" ringis Alena


" iya iya kamu teh kenapa si setiap katemu aku pasti lagi luka " ucap Kamila mengingat kejadian pertama mereka bertemu di Sungai


" kan bukan mau aku kek gini Kamila" bahkan Alena memanggilnya tanpa memakai embel embel mba atu kk membuat kamila sedikit heran
" tadi tuh anak kamu nangis  kencang makanya aku ambilin balonnya ,"



" iya bunda,Ami gamau bunda malah karena balon yang bunda beyikan telbang,kk tantik baik " ucap Ami



" mm yasudah sekarang Ami bobo ya ini kan udah siang "

" iya bunda  ,kk tantik Ami bobo duyu ya telimakacih udah ambiyin balon Ami" ucap anak itu sambil mencium pipi Alena membuat Kamila tersenyum


" iya Ami selamat tidur  ,mimpi indah," jawab Alena

Setelah kamila selesai mengobati luka Alena,suasana seketika menjadi hening

" terimakasih kamila udah dua kali menolongku" ujar Alena tulus


" sesama manusia harus saling tolong menolong" jawab Kamila




"  ayo silahkan diminum"


" apa ini "


" itu jamu biar badan kamu ga pada sakit habis jatoh ,sok atuh diminum"

" huekkk ,ishhhhh pahittttt" alena dengan berat menelannya


" haha ya iya atuh namanya juga jamu ari kamu ada ada aja" ujar kamila sambil menampilkan senyum manis diwajahnya


" untung kamunya manis" gumam Alena



" hah kamu ngomong apa,"


" emmm ngga aku harus pulang takut eyang nyariin"

" yasudah kalo gitu aku anter ya


"Eh ngga usah aku bisa pulang sendiri,kapan kapan aku boleh kan main sama ami "



" ya boleh atuh ,makasih ya udah repot repot ambilin balonnya sampe jatoh gini"


" it's okey , kalo gitu aku pulang ya "


" iya hati hati"


Sepanjang perjalanan pulangnya,Alena tidak berhenti memikirkan sosok kamila bahkan ia merasa kebingungan padahal Alena baru saja mengenalnya.
Tatapan dan senyumnya mampu membuat Alena terpesona .namun ada satu titik pilu disudut bola matanya seakan membekas bahkan sulit untuk di hapus .
Sepertinya ia akan sering menemui Kamila dan Ami.

.

.

.

ALENA (END)Where stories live. Discover now