Alena 14

3.7K 318 31
                                    

.
.
.


Setelah kejadian di pasar malam itu Alena menjadi sering murung dan membuat eyang nya bertanya tanya karena tidak biasanya Alena yang selama ini dilihat ceria kini malah sering diam dan menghabiskan waktu sendiri dikamarnya.
dalam benak Alena saat ini hanya memikirkan bagaimana cara dia bisa berhubungan baik lagi dengan Ami dan Kamila,bahkan ia bertanya tanya apa yang salah dalam dirinya,mengapa Kamila bersikap seperti itu padanya .

Alena pov.

"Kamila apa kesalhan ku, apa perasaanini yang membuatmu menjauh dariku?
aku hanya ingin kita baik baik saja walau tanpa ikatan ,aku sendiri pun bingung dengan hatiku ,harusnya aku tidak mencintaimu dan harusnya rasa ini tidak pernah ada ,
Jika itu yg kamu inginkan,aku akan kubur rasa ini dalam dalam.

Begitulah isi suara hati Alena yang sedang menatap keluar jendela.

" Alena ayo makan dulu sayang, eyang tadi ketuk pintu tapi tidak ada respon,apa yang kamu lakukan Alena,apa yang sedang kamu fikirkan" tanya eyang sambil mengusap bahu alena

" mmm maaf eyang a aku cuma lagi inget papa" jawabnya berbohong

" nanti eyang suruh papa kamu nginep disini ya,ayo sekarang kita makan dulu" ajak eyang sambil merangkul cucunya"


Sore hari

Alena memilih untuk pergi ke lapangan sambil duduk di bawah pohon dia menyaksikan pertandingan bola,namun hati dan fikirannya hanya seputar trntang Kamila
Bahkan saat ia sedang di sekolah pun masih sama .
Setelah cukup puas menonton, Alena memutuskan untuk pergi menemui Ami tanpa memperdulikan bagaimana nanti respon Kamila .

Setelah 5 menit berjalan,Alena kini sudah berada tepat di depan rumah Kamila, namun saat ia ingin mengetuk pintu, tiba-tiba Kamila keluar sambil memangku Ami dengan raut wajah yang panik dan khawatir .

" Ami kenapa Kamila" tanya Alena heran

" Saya harus bawa Ami ke klinik" jawab Kamila masih terlihat khawatir

" Ami kenapa Kamila,biar aku antar ya" tanya Alena ikut panik

Setibanya di klinik,terlihat wajah Kamila dan Alena begitu panik saat Ami sedang di tangani oleh dokter ,sementara Alena berusaha menenangkan Kamila walaupun ia sedikit takut jika kamila marah.

"Kamu tenang yaa,Ami akan baik baik saja" ucap Alena pelan sambil mengusap bahu Kamila"sementara Kamila hanya menangis penuh khawatir
Tidak beberapa lama Dokter membuka pintu seketia kamila dan Alena langsung menanyakan kondisi Ami.

" gimna kondisi Anak saya dok" tanya Kamila masih terlihat panik

" mari kita bicara di ruangan saya" ajak dokternya,sementara Alena memilih masuk melihat Ami yang sedang terbaring lemah

...

" anak saya kenapa dok" tanya Kamila lagi

" jadi gini bu anak ibu mengalami gangguan tidur,  asupan makanan tidak stabil dan kurangnya cairan yang menyebabkan tubuhnya merasa lemas dan pusing cenderung disebabkan karena stress yang dialami anak ibu" ujar dokter menjelaskan

" iya dok beberapa hari ini anak saya susah makan dan lbih bnyk murung.apa mesti dirawat dok" jawab Kamila  lirih

" sjauh ini kondisinya masih gejala ringan dan bisa istirahat yang cukup dirumah dan diperhatikan lagi pola makan dan emosional nya ...kalo gitu ini resep obat nya trimakasih semoga anak ibu lekas sembu"

" syukurlah,,,,baik dok trimakasih banyak " jawab Kamila kemudian pergi menjemput Ami dan Kamila yang sedang menemani Ami

" gimana kondisi Ami," tanya Alena kepada Kamila

"Ami cuma kurang istirahat aja dan pola makannya ga stabil syukurnya ga perlu dirawat bsa pulang hari ini juga" jawab Kamila menjelaskan

Setelah selesai nebus obat Ami,mereka bertiga bergegas untuk pulang .Sesekali Alena memperhatikan wajah lesu Kamila dan mata sendu Ami yang .sesampainya di rumah, Alena dengan setia menemani Ami di kamarnyaa tanpa dilepaskan genggaman tangannya oleh Ami .sementara Kamila menyiapkan makanan Ami .

" kk Ayena" lirih Ami

" iya sayang cepet sembuh yaa Biar bisa main lagi biar nanti kk bliin escream lagi"

" iyaa Ka Ami kangen banget cama kk" ujar Ami lesu

" iya sayang kk juga kangen sama kamu ,...

" Ami ayo makan dulu sayang habis itu mnum obat " ucap Kamila yang baru masuk kamar membawa semangkuk bubur
Tapi Ami hanya menggelengkan kepalanya lesu

" yu makan dulu kan kita mau main lagi nanti kalo ga makan ga sembuh sembuh sayang " ujar Alena lembut

" mau di suapin kk ayena" jawab Ami pelan

" boleh sayang sini kk suapin" jawab Alena sambil menatap Kamila menunggunya memberikan semangkuk buburnya
Dengan ragu Kamila memberikan mangkuk itu kepada Alena .
Sementara yang ada di fikiran Kamila hanya kejadian malam itu di pasar yang membuatnya merasa kesal kepada Alena .entah dia kesal karna apa tapi dalam hatinya ia merasa tidak suka melihat alena dengan wanita itu.

" Ami sayang,bunda antar bekal nini sama aki dulu yaaa ke kebun ,kamu ditemani  sama kk Alena dulu  ya sayang ,nanti aki sama nini kesini tengokin Ami setelah pulang dari kebun,Alena titip Ami sebentar ya"
Pamit Kamila sambil mencium Kening Ami kemudian pergi ke kebun mengantar bekal ambu dan abahnya

Sepulang dari kebun,Kamila melihat Alena sedang duduk diruang tamu meninggalkan Ami yang sedang tidur nyenyak dikamar setelah makan dan minum obat .

" makasih ya" ucap Kamila

" untuk apa"

" udah mau ngurisin Ami" ujar kamila masih dingin

" itu udah seharusnya ,tapi boleh ga aku tanya sesuatu"

" apa "

" kenapa kamu membenciku Kamila" tanya Alena yang duduk berhadapan

" aku tidak membencimu Alena" jawabnya sambil membuang muka


" lalu kenapa kamu jauhin aku dari Ami Kamila,apa karna Perasaan ini hmm jika karna rasa ini kamu jauhin aku .aku janji dengan diriku sendiri untuk mengubur perasaan ini dalam dalam " ucap nya lirih

Mendengar itu Kamila seketika merasa sedih dan tidak menginginkan hal itu terjadi ia bingung apa yang harus ia lakukan tapi nyatanya perasaanya terhadap Alena mulai muncul seiring berjalanya waktu.
Setelah suasana hening beberapa detik,Alena memilih untuk pamit dan pulang

" Aku pamit pulang yaa kabarin aku kalo Ada apa apa sama Ami ,ini nomor hp aku " ucap Alena memberi kertas sambil mengusap pipi Kamila kemudian melangkah pergi .sementara Kamila yang di perlakukan seperti itu hanya diam mematung  dengan perasaan campur aduk antara senang dan entahlah tapi lagi lagi dia tidak percaya dengan perasaanya dan  tak  jarang ia masih menepisnya.

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang