#21 Lelah

115K 11.8K 390
                                    

"Karena tidak selamanya hati bisa bertahan, ada kalanya ia memilih menyerah dan berhenti karena luka yang selalu ditorehkan."

Aiza Humairah

-Bukan Aku yang Dia Inginkan-

Karya storyhusni_

###

Kata orang, masakan enak bisa buat mereka jatuh cinta. Karena masakan, cinta juga bisa tumbuh. Namun, jika hal itu benar, kenapa bagi seorang Aiza yang setiap hari membuat makanan enak untuk Fakhri, tidak juga berhasil membuat hati Fakhri terbuka?

Aiza menghela napas kecil. Apa yang harus dilakukannya lagi agar bisa membuat Fakhri membuka hati untuknya?

Apa karena ia yang jarang mengantar makanan ke kantor? Jika memang karena ini, Aiza akan memilih mengantar makanan mulai saat ini, tak peduli walau Fakhri melarangnya.

Aiza tersenyum, benar, itu yang harus dilakukannya.

Langkahnya kini berjalan menuju dapur, Aiza akan memilih memasak. Ia akan mengantarkan makanan siang untuk Fakhri. Aiza jelas tahu Fakhri tidak akan mengizinkannya, tapi tidak ada salahnya jika ia tetap kukuh mengantar makanan untuk Fakhri. Jika dengan cara ini perlahan bisa membuat Fakhri membuka hati untuknya, lantas kenapa tidak ia coba?

Aiza sudah keluar dari lift menuju lantai tempat Fakhri bekerja. Bibirnya melengkung senyum membalas setiap sapaan dari pegawai di sana. Sampainya di depan kantor Fakhri, sekretaris Fakhri mengatakan bahwa Fakhri ke luar sebentar. Jadilah ia memilih meletakkan di meja kantor sambil menunggu Fakhri di luar.

Baru duduk di kursi, matanya menangkap Arisha yang berjalan ke arah lift. Buru-buru Aiza berdiri untuk menyusul Arisha. Ia ingin tahu bagaimana keadaaan kakaknya sekaligus perkembangan Rifqi, calon kakak iparnya yang dua hari lalu masih kritis.

"Yah ...."

Aiza mendengus kecil begitu pintu lift sudah tertutup. Matanya beralih menatap lantai tujuan Arisha. Angka lima yang tertulis, membuatnya mengernyit kecil. Kenapa Arisha menuju lantai paling atas rooftop kantor?

Begitu lift kembali turun, Aiza langsung masuk dan menekan angka lima untuk menyusul Arisha. Pandangannya tertuju pada Arisha yang kini menghampiri pria yang memunggungi mereka saat lift terbuka.

"Bukannya tanda tangani berkas di ruangan?"

Aiza keluar dari lift dan bersembunyi di balik tembok begitu tahu orang yang dihampiri Arisha hendak membalikkan badan.

"Iya, itu nanti."

Ia sedikit kaget begitu tahu itu Fakhri. Arisha dan Fakhri kini berdiri dengan jarak dua meter berhadapan. Aiza bisa melihat itu dengan sedikit mengintip. Entah kenapa kini ia sangat penasaran dan jujur hatinya mulai gelisah tidak karuan.

"Aku nggak bisa lama. Bisa kamu tanda tangani sekarang?" Arisha menyodorkan berkas yang harus ditandatangani pada Fakhri. Pandangannya terlihat tetap tertunduk sejak sampai di sini.

"Aku tahu kamu nggak pernah mencintai Rifqi."

"Aku akan meletakkannya di kantor." Arisha membalikkan tubuh, enggan membahas ini lebih lanjut.

"Aku tahu kamu bohong, Arisha. Aku tahu kamu juga punya rasa yang sama," ucapan Fakhri membuat langkah Arisha terhenti. Sedang Aiza kini bergeming di balik tembok.

Bukan Aku yang Dia Inginkan [ Publish lengkap ]Where stories live. Discover now