#15 Kembali Aneh

90.3K 11.9K 100
                                    

بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيم

"Sebuah harapan seolah datang membawa kebahagiaan, namun, tidak cukup sebentar dia dengan tega menjatuhkanku ke dasar kekecewaan."

Aiza Humairah

-Bukan Aku yang Dia Inginkan-

Karya storyhusni

###

Hujan malam tidak membuat semangat Aiza surut menyelesaikan Power Point yang harus dikumpul besok. Tangannya masih lincah di atas keyboard, sesekali matanya melirik ke buku yang sengaja diletakkan di samping laptop.

Jam delapan tepat Aiza akhirnya menyelesaikan tugasnya. Ia berucap 'alhamdulillah' seiring tangan yang diregangkan. Setelah menyimpan laptop di meja belajar, ia berjalan keluar kamar untuk sekadar melihat keadaan Fakhri.

Pagi tadi Fakhri begitu kukuh kembali bekerja. Padahal Aiza tidak setuju karena keadaan Fakhri belum pulih sepenuhnya. Pusing kepala Fakhri memang sudah hilang, tapi panasnya masih terasa walau tidak sepanas kamarin malam.

"Ya udah, tapi Mas harus turuti Aiza."

Fakhri meraih dasi birunya, menatap Aiza dengan helaan napas. "Aiza, saya"

"Mas, Aiza mohon. Aiza cuma ingin Mas tetap sehat. Biarin Aiza nanti antar makanan, ya?" pinta Aiza memohon.

Fakhri menghela napas panjang "Ya udah, terserah kamu," ujar Fakhri akhirnya. Aiza tersenyum.

Aiza mendekatkan langkahnya menuju pintu kamar Fakhri. Dari jarak satu meter ia bisa melihat Fakhri sedang membaca buku. Senyum manis tercetak di wajah Aiza, keadaan Fakhri terlihat semakin membaik. Ia berniat mengetuk pintu, namun Fakhri yang fokus membaca membuatnya urung dan memilih berdiri saja di dekat dinding.

Lama memperhatikan Fakhri, Aiza tersadar akan ponselnya yang bergetar dari kantong piama. Ia merogoh kantongnya, mengambil ponsel yang kini menampakkan nama Bunda di layar. Senyumnya mengembang, tanpa lama-lama benda pipih itu sudah tertempel di telinga kanannya.

"Assalamualaikum, Bunda," salam Aiza ceria begitu telepon terhubung.

"Waalaikumussalam, Sayang. Gimana kabar kamu?

"Alhamdulillah baik, Bund."

"Alhamdulillah. Kamu udah jadi tanya Fakhri, Nak?" Aiza menepuk jidatnya. Tadi siang sebelum ke kampus, Fara menelepon menyuruhnya mengambil baju seragam yang sudah jadi dan langsung menginap di rumah. Namun, ia melupakan amanah Fara.

"Bunda, Aiza minta maaf. Aiza belum bilang sama Mas Fakhri. Insyaallah nanti langsung Aiza sampaikan, Bunda, ini Aiza udah di depan kamar, nanti Aiza—"

"Kenapa?"

Aiza terhenyak mendengar suara Fakhri yang tiba-tiba. Ia tetap menjawab, meskipun bingung sejak kapan Fakhri sudah di sampingnya. 

Bukan Aku yang Dia Inginkan [ Publish lengkap ]Where stories live. Discover now