🏹 SAMABEL - THIRTY 🏹

Start from the beginning
                                    

Abel mengangguk semangat. "Ayo".

🏹

Semua anggota Galaxy tengah berada dirumah Abel, ingat SEMUA. Bayangkan saja betapa ramainya mereka.

"Kalian sudah siap kan kalau Abel pulang sekarang?" Tanya Bima, yang lain pun mengangguk.

"Jangan berlebihan ya, ini semua rencana Mama nya" Ucap Bima mebuat yang lainnya kembali mengangguk paham.

"Ya udah Pah, Devan sama yang lain jemput Abel dulu ke rumah sakit" Bima mengangguk. "Hati-hati dijalan, Papa hanya takut Abel tertekan karena hal ini"

"Ini juga kan buat Abel Pah"



Devan dan Samuel berada didalam mobil dibelakangnya ada Matteo, Hans, Axel, Exel, Bian, Dafa dan Galang yang berada diatas motor masing-masing.

"Duh Bang, kok gue yang deg degan ya, takut Abel kenapa-napa gue tuh" Ucap Samuel yang juga malah membuat Devan khawatir.

"Ya elu jangan ngomong gitu bego, ikut-ikutan deg degan nih gue. Udah tuh kita gak ngasih tau Lisa, Alya sama Alda coba, terus kita dateng ke rumah sakit pake baju item-item kaya gini" - Devan.

"Butuh 2 galon aer nih gue buat minum" - Samuel.

🏹

Abel membuka pintu coklat itu dengan senyum yang menghias wajah cantik nya, ia masuk kedalam diikuti Lisa, Alya dan Alda.

"Loh! Mama kemana?! Kok kosong sih" Teriak Abel saat tak melihat siapa diatas brankar tempat Mama nya berada.

Abel berlari keluar ruangan. "Dokter! Suster! Dokter! Suster!" Datanglah dokter dan suster yang menangani Mama Abel.

"Ia, ada apa nak Abel?" Tanya dokter itu kebingungan.

"Dok, Mama saya kemana? Kok gak ada di ruangannya!" Tanya Abel.

"Maaf Nak Abel, tapi Mama-"

"Abel" Teriak Devan menghampiri Abel, Abel melihat yang lainnya datang dengan menggunakan pakaian serba hitam, apa-apaan ini.

"Dok, biar saya aja yang jelasin ke adik saya, terimakasih Dok"

"Sama-sama Nak Devan" Lalu Doker dan suster itu pun pergi meninggalkan Abel dan yang lainnya.

"Bang, Sam. Kok kalian pake baju begini, yang lain juga. Kaya gak ada baju lain aja" Ucap Abel sambil memegang baju yang dipakai oleh Devan.

"Bang, kok diem aja sih"

"Bang! Kenapa?!"

"Terus Mama kemana? Kok gak ada di dalem sih. Apa dipindahin ke ruangan lain, ya udah Abel cari dulu ya" Ucap nya sambil melangkah namun Samuel memegang tangan Abel membuat nya berhenti dihadapan Samuel.

Abel mengangkat Alis nya. "Kenapa? Gue mau cari tau nomor kamar Mama doang kok Sam, bentaran-"

"Mama udah gak ada Bel" Dengan cepat Abel menatap ke arah Devan dan menghampiri nya.

"Gak ada? Maksud Abang apaan? Gak lucu Bang" Balas Abel sambil kembali berjalan untuk mencari tahu dimana Mama nya berada sekarang, namun lagi-lagi tangan nya dicengkram oleh Samuel.

"Apaan sih Sam?! Awas! Gue cuma mau tau dimana kamar Mama berada sekarang" Ucap Abel dengan suara yang sudah mulai bergetar, dibelakang nya Lisa, Alya dan Alda tak bisa menahan tangis mereka saat ini.

Samuel langsung memeluk Abel dengan cepat. "Bel, Mama udah gak ada, lo gak ngerti bahasa Indonesia?" Tanya nya pelan.

Abel menatap langit-langit rumah sakit, menahan air matanya agar tidak jatuh, apa-apaan ini, ia tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Devan dan Samuel pada nya.

Abel melepaskan pelukan nya. "Sam, gue gak percaya. Lebih baik lo bantuin gue buat cari Mama" Ucap Abel dengan menekankan setiap kata yang keluar dari dalam mulutnya.

Devan menghampiri Abel. "Bel, Mama udah gak ada! Lo harus terima" Ucap Devan meyakinkan Abel.

Abel mempertajam tatapan nya pada Devan. "Gak mungkin, Mama tuh orang nya kuat. Gak mungkin Mama ninggalin Abel" Ucap nya setengah berteriak.

Alya menghampiri Abel memegang pundak cewekk itu, lalu memeluk nya. "Bel, please jangan kaya gini, gue tau lo belom bisa terima, tapi harus kaya gimana lagi, lo liat dong, mereka pake baju kaya gini, muka mereka pada sedih" Jelas Alya dan Abel melepaskan pelukan nya.

Abel menatap Alya, air mata Abel terjatuh, namun dengan cepat ia mengusap nya. "Alya, Mama gue tuh orang nya kuat. Dia gak mungkin ninggalin gue gitu aja" Balas Abel tetap pada pendirian nya.

"Bel, lo harus terima. Kesian Mama lo" Ucap Lisa menghampiri Abel.

Abel terjatuh dilantai, membuat yang lain langsung mengerubuni nya. Abel menggeleng cepat. "Mama gak mungkin ninggalin Abel" Ucap nya, kini ari mata nya sudah tak bisa dibendung.

Ia selalu berdoa kepada Tuhan agar Mama nya cepat bangun dari tidur panjang nya, banyak hal yang ingin ia ceritakan pada orang tersayang nya itu.

"Mama gak mungkin ninggalin Abel" Gumam nya lagi, air mata nya turun membasahi pipi nya.

"Bel, ayo bangun. Ini dingin loh, lo kan pake rok" Ucap Samuel sambil mengusap puncak kepala Abel.

Abel menatap Samuel, Samuel yang melihat banyak kepedihan di mata Abel tak tega melihatnya, Samuel langsung memeluk Abel dengan cepat. "Jangan nangis Bel, gue gak tega liat nya" Pinta Samuel lembut, membuat tangis Abel semakin menjadi-jadi, begitupun dengan Lisa, Alya dan Alda.

"Ayo Bel, lebih baik kita pulang.".

🏹

UDAHH GAK PENASARAN LAGI KAN KALIAN😭
Dihari ulang tahun nya :')
Please ')

1270 kata, gak pendek kan :')

Dah lah, kalian tunggu kelanjutan nya nanti
Ku sedang sibuk2 nya, mau ujian ')

Lii

SAMABEL - SMA✔✔Where stories live. Discover now