🏹 SAMABEL - ELEVEN 🏹

18.8K 1K 2
                                    

Arsen menghela nafasnya. "Kamu kalau ke sekolah pakai pakaian kaya gini Sam? Memang gak di omelin guru-guru kamu?" Tanya nya yang membuat Samuel mengangkat kepala nya.

🌸

🌸
Kerapihan

🏹

"Samuel bangun! udah jam 6!"

Tok tok tok

"Samuel! Bangun!"

"Susah banget dibangunin nya, pasti sering telat ke sekolah nih anak" Gumam Maya, lalu membuka pintu kamar Samuel dan melihat anak nya itu masih tertidur pulas di kasur king size nya.

"Sam, bangun. Udah jam 6, ayo mandi" Ucap Maya sambil menepuk-nepuk pipi Samuel.

Samuel membuka sebelah mata nya. "Bunda, ini masih pagi, ntaran aja ya" Ucap nya sambil kembali memejamkan matanya.

"Gak! Gak! Bangun sekarang" Perintah nya sambil membuka selimut yang membalut tubuh nya.

Dengan enggan Samuel bangun dari tidur nya dan duduk di kasur itu, namun mata nya masih tertutup dengan rapat.

"Ya udah habis ini langsung mandi, terus kita sarapan" Ucap nya yang dibalas anggukan oleh Samuel, sebelum Maya meniggalkan Samuel, Maya mengusap pelan puncak kepala anaknya.

🏹

"Yah" Ucap Samuel saat turun dari kamar nya menuju ruang makan, dan disana sudah ada Arsen yang sedang membaca file-file kantor nya.

"Hei, ayo duduk, kita sarapan" Balas nya.

Arsen memperhatikan Samuel yang asik dengan handphone nya. Sebelum duduk pun Arsen telah memperhatikan penampilan anak nya itu, rambut acak-acakan sampai alis dengan bandana hitam, seragam putih yang tidak dimasukan ke dalam celana, padahal di SMA nya menggunakan jas abu-abu, dasi yang di ikat asal, celana abu-abu panjang dan sepatu berwarna biru.

Ada apa dengan anaknya ini,

Arsen menghela nafasnya. "Kamu kalau ke sekolah pakai pakaian kaya gini Sam? Memang gak di omelin guru-guru kamu?" Tanya nya yang membuat Samuel mengangkat kepala nya.

"Ya Samuel emang gini kalau ke sekolah, banyak sih guru yang ngomelin Samuel, tapi bodo amat ah-"

"Bandel kamu yah, gak takut apa di omelin terus masuk ruang bk?"

"Hehe, udah biasa Yah"

"Benerin baju kamu, pake jas nya. Buat apa beli kalau gak di pake" Sembur Arsen.

"Jas nya gak tau Samuel kemanain dah ilang" Bas nya sambil tersenyum manis.

"Nih jas kamu, udah Bunda setrika" Ucap Maya yang baru saja datang sambil membawa jas milik nya.

Samuel menatap Arsen dan Maya bergantian, lalu menghela nafas nya dan mengambil jas nya itu.

"Benerin baju kamu di depan Bunda sama Ayah sekarang" - Maya.

Mau tak mau Samuel berdiri dari kursinya dan memasukan baju nya ke dalam celana, membenarkan dasi yang di ikat asal lalu memakai jas milik nya dan kemudian ia kembali duduk.

Samuel tersenyum pada Arsen dan Maya. "Selesai"

"Terus itu di kepala"

"Ini mah jangan ah, kesukaan Samuel"

"Ya udah, ayo sarapan, udah jam setengah 7.".

🏹

Abel berjalan menuju halte terdekat untuk pergi ke sekolah, hari ini Bima dan Devan sudah berangkat terlebih dahulu, jadilah ia berangkat sendiri.

Sebenarnya Bima mengusulkan Abel untuk membeli mobil, namun Abel tidak mau sebab masih trauma akibat kecelakaan beberapa bulan lalu.

Ia melihat jam putih yang melingkar di tangan kanan nya. "Untung masuk jam setengah 8" Gumam nya pelan sambil duduk di kursi besi belakang nya.

10 menit kemudian

"Huaaa, nih bis mana coba, bisa telat gue kalau kaya gini"

Sebuah motor ninja berwarna putih menghentikan lanju nya dihadapan Abel membuat gadis itu mengerutkan alis nya, ia tak dapat melihat wajah milik orang dihadapannya itu sebab memakai helm full face.

"Samuel" Gumam nya saat melihat orang itu.

Nih orang motor nya ganti-ganti mulu, tumben hati ini agak rapih,

"Nungguin bis ya lo? Gak bakal ada, yuk bareng sama gue, dari pada telat, bentar lagi masuk" Sejak kapan Samuel menghawatirkan telat, bukan diri nya, Samuel takut jika Abel telat datang ke sekolah dan dihukum.

"Tapi-"

"Ayo cepetan, lo mau telat, jam 7.15 gerbang udah di tutup, sekarang udah jam 7.05"

Abel menghela nafas nya lalu berjalan mendekat Samuel dan menaiki motor nya"

Set dah, rok gue pendek banget yak,

"Nih tutupin" Ucap Samuel sambil memberikan jaket berwarna hitam pada Abel.

"Dapet dari mana nih?" Tanya nya.

"Dari dalem tas gue" Balas nya sambil memakai kembali tas nya.

"Hehe, okey, thanks"

"Yo"

"Pegangan, gue mau ngebut, 10 menit lagi kita masuk" Abel yang mendengarnya langsung memegang erat jas milik Samuel.

Samuel menghela nafas nya, diraih nya tangan Abel dan melingkarkan tangan mungil itu untuk memeluknya.

"Idih-"

"Gak usah ngoceh, gue beneran mau ngebut sumpah"

"Tapi jangan bikin gue mati, gue belom siap, gue belom ketemu jodoh gue" - Abel.

"Lah, jodoh lo depan mata juga" Setelah mengucapkan itu Samuel langsung menjalankan motor nya dengan kecepatan diatas rata-rata.

🏹

Pendek ya
Wkwkwk

Sorry kalau banyak typo...

Sorry kemarin gK up
Nanti sore bakalan up lagiii

Thank
Papay

🌸Li

SAMABEL - SMA✔✔Where stories live. Discover now