🏹 SAMABEL - TEN 🏹

19.8K 1K 52
                                    

Harum maskulin dari Devan membuat Abel tersenyum lalu memeluk Devan dengan erat.

🌸

🌸
?

🏹

Samuel baru saja sampai di apartemen nya, dan baru saja ia akan membuka password apartemen nya itu, nada dering handphone ny berbunyi dari dalam saku jaket milik nya.

Bundaaa is Calling...

"Hallo, kenapa Bun?" Tanya nya langsung pada perempuan paruh baya di sebrang sana.

Maya, Bunda Samuel menghela nafas nya di sebrang sana. "Kamu pulang ke apartemen lagi? Tadi pegawai Bunda bilang kalau kamu ke cafe Bunda sama temen-temen kamu. Kamu pulang ke rumah ya, Bunda sama Ayah baru pulang. Ini baru jam 7 malam, kita makan malam sama-sama, Ayah juga nunggu kamu tuh"

Samuel langsung tersenyum. "Ya udah Bun, Samuel mandi dulu, nanti langsung kesana" Balas nya.

"Ya udah, Bunda tunggu. Tapi, ke sini jangan bawa motor, dingin. Pake mobil aja, jangan lupa bawa jaket yang tebel, malam ini kamu tidur di rumah, kalau perlu sampe seterus nya"

"Ia Bun, tapi kalau tidur disana mulu tuh gak enak"

"Ya udah, terserah kamu. Buruan mandi, habis itu langsung ke rumah"

"Ia Bun-"

"Dimatiin sepihak tuh kaga enak.".

🏹

Abel terkapar di ruang tamu rumah nya dengan mata tertutup. Lelah, itulah yang ia rasakan saat ini, bagaimana tidak, dirinya bersama Lisa, Alya dan Alda menghabiskan waktu sekitar 6 jam berada di mall, menonton film, makan bersama, ke Timezone dan lainnya.

"Baru pulang lo? Gue telfon kaga di angkat-angkat" Suara bass milik Devan itu membuat mata Abel kembali terbuka, Abel melihat Abang nya itu berjalan ke arah hanya menggunakan celana pendek dan kaus tipis tanpa lengan berwarna hitam.

Abel hanya melihat Devan sekilas, lalu kembali memejamkan mata nya. Devan hanya memperhatikan adik nya itu, lalu di angkat nya tubuh Abel dan di sandarkan pada dada bidang nya.

Harum maskulin dari Devan membuat Abel tersenyum lalu memeluk Devan dengan erat.

"Gini dulu ya Bang, mandi nya ntaran, gue masih cape" Devan mengangguk atas perkataan yang di lontarkan oleh Abel pada nya.

🏹

Saat ini Samuel sedang mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang, suasana malam ini cukup sepi, ditambah lagi cuaca mendung akan hujan membuat malam ini terasa dingin.

Lagu dari Amarda Asal kau bahagia terdengar dari dalam mobil milik nya. Padahal dulu ia tidak menyukai lagu indo, kecuali lagu kebangsaan :). Tetapi saat mendengar Alex menyanyikan lagu itu entah mengapa Samuel menyukai nya.





Beberapa menit kemudian Samuel sudah sampai di rumah nya, ralat, rumah ke dua orang tua nya.

Di bunyikan nya bel rumah itu beberapa kali, dan muncul lah sosok Maya dari dalam sana dengan menggunakan pakaian kantor nya.

Yup, Maya belum membersihkan diri nya sama sekali, saat dirinya dan Arsen sampai di rumah ini, Maya langsung menelpon Samuel dan langsung memasak.

Maya tersenyum dan langsung memeluk anak semata wayang nya, sudah hampir 1 bulan ia dan suami nya tidak bertemu dengan Samuel.

Samuel membalas pelukannya. "Gimana kabar kamu?" Tanya Maya sambil menggandeng tangan Samuel untuk masuk ke dalam rumahnya.

Samuel menganggukkan kepalanya. "Baik Bun, Bunda gimana?" Tanya nya.

"Sibuk mulu, udah bantuin Ayah kamu di kantor, ikut dinas, ngurusin butik juga"

"Jangan kecapean Bun, yang ada nanti sakit"

"Duhhh, sweet banget anak Bunda, jadi makin sayang"

"Jangan gini deh Bun, kaya bocah Samuel nya" Ucapan itu langsung menghentikan langkah Maya dan menatap anak nya.

"Ya menurut Bunda, kamu tuh selalu jadi malaikat nya Bunda, ya udah kamu samper Ayah di kamar mending, lagi kerja lagi tuh"

"Ia Bun"

"Yah" Panggil Samuel pada Arsen yang sedang bergulat dengan file-file kantor.

Arsen mengangkat kepala nya lalu tersenyum dan berjalan menghampiri Samuel dan memeluk nya dengan erat.

"Gimana kabar kamu Sam?" Tanya nya sambil tersenyum.

"Baik Yah, Ayah gimana?" Tanya nya balik.

"Biasa lah, sibuk sama kerja"

"Ayah sama Bunda jangan terlalu sibuk sama kerja, uang mah dateng aja kok. Yang ada nanti pada sakit"

"Haha, ia Sam. Emm ya, Bunda sama Ayah pulang harian muali hari ini, perusahaan Ayah yang di Surabaya semua nya akan di handle oleh tangan kanan Ayah. Jadi, setiap hari kita bakalan ketemu" Langkah Samuel langsung terhenti begitu saja dan melihat ke arah Arsen yang menatap Samuel dengan bingung.

"Kamu kenapa? Kok muka nya tegang gitu. Seneng kan Ayah sama Bunda bakalan ada dirumah?" Tanya nya.

Samuel tersenyum canggung lalu mengangguk pelan. "Seneng kok Yah, banget malahan" Mendengar jawaban Samuel, Arsen tersenyum. "Ayo kita makan"

"Ia Yah"

Mampus, kaga bisa maen sampe subuh dong gue kalau gini.

🏹

Okeeee sekian part hari ini :)
Pendek lagi yaaa😗
Kemaleman up nya,, wkwkwk
Tunggu kelanjutan nya besok okk
Jangan lupa vote plus comment

Papayyy...

🌸Li

SAMABEL - SMA✔✔Where stories live. Discover now