Empat

601 356 260
                                    

Ice cream- blackpink
Happy reading all

---

"Gue yang bakal ngawasin lo!"

"Haa?? maksutnya?" tanya Grice dengan bingung

"Gue disuruh Pak Mamat ngawasin lu," jelas Felix dengan wajah datarnya

"Ohh... ummm... lo kan baik ya Lix, bolehlah bebasin gue dari hukuman ini!" Pinta Grice dengan sok cantik.

"Gak, gue tunggu di sana!" ujar Felix sambil menunjuk kearah samping lapangan. Grice melongos melihat Felix yang lagi-lagi meninggalkanya.

"Woii... Lix gue belum selesai ngomong malah ditinggal, dasar gak ada akhlak!" umpat Grice.

Grice melanjutkan hukumanya dengan wajah yang cemberut. Belum sampai bel istirahat, tiba-tiba Grice pingsan di tempat. Felix yang melihat Grice dengan sigap berlari menghampirinya.

"Gric... Gric..." ucap Felix sembari menepuk pipinya

"Kayaknya pingsan deh," gumam Felix

Felix langsung membopong Grice untuk dibawa ke UKS. Di perjalanan Felix mendengar beberapa ocehan siswa  SMA Bangsa dari beberapa kelas pasalnya mereka sedang berlangsung pembelajaran. Tapi Felix berusaha menulikan telinganya karena yang terpenting sekarang, Grice.

"Eh, gaes bukanya itu Felix ya? Sama siapa tu?"

"Gila Felix sama siapa tu!"

"Biasanya gak pernah perduli si Felix sama perempuan,"

"Orang baik juga gak mandang gender kali, hm..."

"Ternyata seorang badboy juga bisa jatuh cinta, tapi kenapa gak sama gue hiks!"

Seperti itulah ocehan mereka. Felix tak menghuraukan mereka. Menurutnya 'apa salahnya menolong orang?'.

Sampai di UKS

"Tolong, periksa Dok!" ujar Felix

"Iya Lix, tolong baringkan di ranjang," ujar Dokter Vandra.
Sedikit informasi, semua guru, staf dan siswa di sekolah mengenal Felix. Cowok gans dan pinter dapat beasiswa.

"Grice tidak apa-apa, sepertinya dia belum sarapan,"

"Ohh, kalau begitu saya mau beli nasi dikanti Dok!" Pamit Felix

"Iya,"

---

"Buk, beli nasinya sama lauk satu!" ujar Felix.

"Iya, nak!" ucap penjual nasi.

"Ini, totalnya 20.000," Ibu penjual nasi menyodorkan plastik berisi makanan.

"20.000? uang saku gue langsung habis dong." pikir Felix

"Nak, kenapa?" tanya penjual nasi itu dengan melambaikan tangan di depan wajah Felix.

"Eh, maaf bu, ini bu uangnya!" Felix menerima kantong plastik tersebut dan memberi uang kepada penjual.

"Terimakasih nak."

Senja KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang