INEFFABLE | 51 | INEFFABLE

78.3K 4.8K 351
                                    

play lagu mulmed enak banget gaboong 💕

nge-mie bareng max dlu skuy

nge-mie bareng max dlu skuy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

asikk!

j

angan lupa vote+komen nyaw 😘✌️

selamat membaca 🔆

🔸🔸🔸

"Cepet jelasin bangsat!"

Phileo yang sedang diobati Laurel meringis pelan, jantungnya berdegup hebat. Wajahnya pun juga sudah memutih dengan lebam dan luka di permukaan kulitnya.

"Sabar Lex," ujar Belinda.

"Sabar apaan Bel?!" balas Alex sengit. "Nih cowok-"

"Lex," panggil Eca membuat laki-laki itu langsung bungkam dan menoleh ke arah gadisnya itu.

Alex menghembuskan napasnya dan kembali menemani gadisnya itu. Posisi mereka semua sekarang sedang berada di UKS.

Untungnya kejadian tadi tidak terdengar sampai ke telinga guru. Max datang tepat waktu dan mengancam siapapun yang berani membocorkan perkelahian tadi.

"Ca, lo serius mau lanjutin ini?" tanya Valerie tidak yakin.

Eca meneguk ludahnya kemudian mengangguk. Ia bergidik ngeri. Membayangkan Phileo pernah menyentuh tubuhnya cukup membuatnya mual sekarang.

Laurel akhirnya selesai mengobati Phileo. Bagaimana pun juga laki-laki itu adalah temannya. Pernah menghibur dan menemani Laurel kala gadis itu sedang sedih. "Nanti di rumah di ganti lagi kapasnya ya Phil."

Phileo mengangguk, laki-laki itu tidak bisa tersenyum. Ia tahu dirinya sedang berada dalam masalah besar. "Thanks, Rel."

Laurel menanggapi dengan senyum kecil. Tiba-tiba ia merasakan tarikan pelan pada tangannya. Sebelum tiba-tiba tubuhnya melayang di udara. Max dengan seenak jidat mengangkat tubuhnya dan menempatkan gadis itu di atas pangkuannya. Untung saja Laurel bisa menahan diri untuk tidak memekik.

"Aku mau temenin Eca Max," ujar Laurel pelan.

"Tempat Eca udah penuh," balas Max. "Udah diem aja di sini," titah Max sambil memeluk pinggang gadis itu.

"Ngomong sekarang atau gue lanjut robek bibir lo." Gertakan Alex membuat Laurel dan Max langsung mengalihkan perhatian mereka ke temannya itu.

"Yang Calista bilang," jeda Eca, "itu bener?"

Phileo meneguk ludahnya, kepalanya dianggukan perlahan. "Gu-gue mabok malam itu. Sumpah gue gak pernah bermaksud buat apa-apain lo, Ca."

Eca diam, menyimak. Wajahnya memang datar namun gadis itu memikirkan banyak hal.

Phileo menghela gusar. "Gue gak tau itu lo awalnya. Gue cuman ngeliat lo sendirian mabok dan gue pikir-"

"Gue tidurin aja tuh cewek, itu yang lo pikirin?" sela Alex murka. "Bangsat, anjing, babi!"

INEFFABLE: MaxLaurelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang