INEFFABLE | 36 | SHE'S NOT OKAY

50.2K 4.2K 267
                                    

Lokasi: Kantin utama SMA Glorisius

Hari ini kantin terasa lebih ramai dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini kantin terasa lebih ramai dari biasanya. Anak kelas 12 berbondong-bondong datang ke kantin untuk menagih uang tiket masuk lomba final basket waktu itu.

Eca berdecak malas saat melihat tiga kakak kelas 12 mendatangi meja kantin yang sedang didudukinya.

Mereka adalah Dixel, Brandon, dan Bill.

"Eca, lo belom bayar tiket masuk waktu itu kan?" tanya Dixel. Di ponselnya sudah tertera nama-nama yang belum membayar.

"Harus banget sekarang?" tanya Eca tidak rela.

Bukan karena ia tidak punya uang. Tapi ia tidak sudi lembaran merah di dompetnya nanti memecah warna menjadi pelangi.

"Bayar Ca. Lo udah tolak gue waktu itu masa sekarang ngutang juga sama gue?" canda Dixel.

Teman-teman Dixel tampak tergelak karena omongan laki-laki itu.

Eca menautkan alisnya kesal. Ia menyikut tangan Laurel. "Bayarin dulu dong!"

"Laurel udah dibayarin Max, Valerie sama Justin. Kalo lo gak tolak gue juga udah gue bayarin tiketnya," ujar Dixel lagi.

Eca mendelik jijik. "Nih ah gue bayar!" ujarnya sambil menyodorkan selembar uang kertas berwarna merah.

Dixel tertawa karenanya. "Makasih cantik."

"Kembaliannya nanti ya. Biar ketemu lagi kita," Dixel mengerling jahil pada Eca.

"Gak perlu. Ambil aja buat modal lo tembak cewek lain," balas Eca.

"Nembak cewek kok modal chat doang," tambah Eca dengan tatapan meremehkannya.

Lantas kedua teman Dixel menertawakannya. "Sedep euyy balesannya," sahut Bill.

Brandon menggeplak kepala temannya itu. "Lagian punya Alex nih. Lo hati-hati."

"Yaelah Alex doang," remeh Dixel. Kemudian ia menunjuk Laurel. "Kalo yang ini baru gak berani gue."

Brandon tergelak. "Ditonjok nanti kayak si Bill waktu itu."

Bill mendengus kesal. "Gak usah bahas anjing!" serunya tidak terima.

"Kalo yang ini gimana Xel?" Laki-laki itu menunjuk Valerie sekarang.

"Waduh punya temen itu. Gak boleh, gak boleh," jawab Dixel.

Ketiganya memandang kakak kelasnya itu tidak suka. Terlalu sok kenal. Mereka tahu sebenarnya kalo kakak kelasnya itu hanya bercanda. Tapi sungguh tidak ada yang menikmati candaan mereka.

"Lo pikir lo semua lucu?" tanya Valerie. Matanya menatap tajam tiga cowok di hadapannya.

Ketiganya malah terbahak. "Santai dong neng. Galak amat mukanya."

INEFFABLE: MaxLaurelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang