Chapter.08 : Masih ingin berjuang? [ยังต้องการที่จะต่อสู้?] 💚

2K 191 36
                                    

Happy Reading 😘

Lee comeback ada yang kangen sama Lee? Gak! 😂

Oke-oke..

Enjoyy....

.

"Ah.. Terima kasih P'Blue." Gun hendak membuka pintu mobil namun sebuah tangan mencegahnya "Ada apa?" tanya Gun ia memperhatikan Blue yang hanya beberapa centi dari wajahnya.

"Kau begitu cantik." Setelah itu Blue menyambar bibir Gun, melumatnya dengan kasar. Gun berusaha mendorong Blue namun apa daya tenaga Blue lebih besar darinya.

Blue terus melumat bibir Gun namun sang empunya masih belum mau membuka mulut.

"Akh..." Blue menggigit bibir bawah Gun sontak Gun membuka mulutnya dan saat itu dengan cepat Blue kembali melumat dan memasukkan lidahnya beradu di dalam dengan lidah Gun.

BRAK!

Sebuah batu besar menghantam kaca mobil untungnya tak membuat kaca itu pecah Gun yang mendapatkan celah segera mendorong Blue hingga kepalanya terbentur kuris dengan gerakan cepat Gun membuka pintu dan berlari masuk ke dalam rumah.

"Shit! Aku gagal lagi!" Blue memukul-mukul stir mobil ia memperhatikan sekitar "Siapa yang melempar batu sialan tadi!" monolognya setelah itu ia menancapkan gas pergi meninggalkan rumah Gun.

Diujung jalan seorang pemuda bertubuh pendek dengan wajah cantik tersenyum lega "Aku akan terus melindungimu Kakak."

💚🥀💚

Gun terus menyirami dirinya dengan air shower menggosok badannya dengan sabun berkali-kali sembari menangis sungguh ia merasa kotor sekarang, Gun terduduk lesu lalu memeluk lututnya dan menangis dengan air shower menemani dirinya.

"Anak sialan itu selalu saja merepotkan!" Ayah Gun menggedor-gedor pintu kamar Gun namun tak ada sahutan dari dalam.

"Bajingan! Buka Pintunya!" Ibu Gun hanya mampu berdiam diri di kamar tidurnya ia ingin menyelamatkan Gun namun ia tak sanggup menghadapi suaminya yang tempramental itu. Masih belum ada sahutan Ayah Gun geram ia mendobrak pintu Gun dengan sekali dobrak-an. Earn masuk ke dalam kamar anak sulungnya itu namun tak menemukan Gun  ia hanya mendengar suara guyuran air dari dalam kamar mandi.

"Bocah! Keluar kau!" Gun tersentak kaget mendengar teriakan ayahnya segera Gun memakai baju yang tadi ia pakai.

Ceklek....

Plak..!

Satu tamparan di dapatkan Gun saat ia barusan membuka pintu Earn menarik Gun ke tengah-tengah kamar "Apa yang kau lakukan pada Tuan Blue?!" Gun mengepalkan tangannya ia benci mendengar namamu itu.

"Bicara bodoh!"

Bugh!

Satu pukulan Gun dapatkan kembali di pipinya kini rahangnya terasa sakit jika bergerak "Kau tak tahu Blue itu kunci dari Papa!" Earn kini menendang perut Gun membuat pemuda mungil itu jatuh sembari memegangi perutnya yang sakit tak berhenti sampai di situ Earn melihat sapu di ujung kamar, ia berjalan dan mengambil sapu itu "Ini hukuman buat anak tidak tahu untung sepertimu."  .

Earn memukul-mukulkan sapu itu ke tubuh Gun bertubi-tubi Gun mencoba melindungi kepalanya agar tak terkenal pukulan dari sana ayah Gun melirik ke arah pintu kamarnya disana Araya ibunya hanya terdiam menyaksikan Gun tanpa mau menolongnya. Araya berlari masuk ke dalam kamarnya ia menangis disana mendengar rintihan kesakitan yang keluar dari mulutnya begitu keras membuat tangis Araya semakin menjadi-jadi.

Araya mengambil ponselnya yang berada di nakas lalu mencari nomor yang harus ia hubungi di saat seperti ini.

Tuut... tuut... tuut...

"Halo? Ada apa Bibi Araya?"

"Hiks.. Kakakmu hiks.."


"Apa yang terjadi dengan Kakak?!"

Araya terdiam sejenak ketika mendengar teriakan keras dari kamar Gun.

"Sepertinya ini saat yang tepat." Araya menahan tangis ketika suara Gun sekejap menghilang digantikan dengan kesunyian dan tangis lirih Araya.

💚🥀💚

Off melangkahkan kaki dengan malas menyusuri koridor sungguh ia tak berniat untuk ke kampus hari ini namun kalau bukan paksaan dari ayahnya yang akan memotong uang jajannya serta menyita mobil dan motornya Off tidak akan di sini sekarang. Langkah Off memelan ketika melihat Blue di depannya bergandengan mesra dengan cowok yang Off taksir itu bukan Gun, Off mengepalkan tangannya ia hendak meninju Blue namun tertahan ketika mendengar teriakan wanita di belakangnya.

"AHHH...! P'GUN! APA YANG TERJADI?!" Jane berlari menghampiri Gun yang tubuhnya tertutup hoodie panjang berwarna biru serta celana trening panjang berwarna hitam Off membalikkan tubuhnya dan tersentak ketika melihat penampilan Gun. Gun mati-matian untuk menutupi lebam di tubuhnya namun itu tak bisa menipu Jane.

"P'Gun apa yang terjadi?!" Jane menatap lebam-lebam yang hampir memenuhi tubuh Gun. Jane tau ini lebam karena sebuah pukulan bukan jatuh.

"Aku hanya terjatuh kemarin." Jane mengernyitkan dahinya "Kau tidak bisa menipuku P'Gun!" Jane lantas menarik Gun ke keluar ke puskesmas dan membawanya ke puskesmas terdekat.

"Bagaimana? Masih ingin berjuang?" Off menatap Tay yang entah sejak kapan berada di sampingnya dan New dan Jennis yang berlari menyusul Gun.

"Aku.. Ingin berjuang lagi!" Tay tersenyum simpul kini ia yakin Off memang yang terbaik untuk Gun.

"Tapi apa yang menyebabkan Gun seperti tadi?" tanya Off ia masih memikirkan itu sebuah kecelakaan namun pikiran itu di patahkan dengan kenyataan yang ia lihat "Apakah Blue?" batinnya.

.
.
.
.
.

To be continued

.
.
.
.
.

Lalalala.. Akhirnya Lee update juga😘
Konflik semakin berat, namun tenang akan dibayar dengan endingnya yang...(?)

(?)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[BL Story] B.E.L.I.E.V.E - [Completed✅] [OffGun]Where stories live. Discover now