Empatpuluh Dua

585 67 16
                                    

Sejauh apapun kau berlari, takdir tetap akan membawamu pulang

itulah yang dirasakan Mila sekarang, hal yang ditakutinya ketika memutuskan kembali ke Indonesia menjadi kenyataan, sosok yang dulu dia tinggalkan kini justru berada  tepat dihadapannya,

" Apa meetingnya sudah bisa dimulai pak Kevin" ujar Mila membuyarkan tatapan intens pria itu pada dirinya

Dia tidak bisa menolak permintaan kak Noval  untuk menerima tawaran Kevin sebagai investor tunggal apalagi  perusahaan harus segera mendapat suntikan dana, agar mereka bisa merealisasikan plann yang sudah  mereka buat jauh hari..bukankah Mila punya warisan, tapi sayang Mila tidak  membawa apapun ketika dia pergi dulu, usaha yang dijalaninya bersama Noval dan astika murni dirintis dari nol

" Bu Mila, saya bukan orang yang suka berbasa basi, dari awal saya sudah tertarik untuk menanamkan saham diperusahaan Bu Mila, jadi kita tidak perlu berlama-lama, lansung tanda tangan saja,  berhubung saya investor tunggal, Bu Mila bisa mengajukan nominal berapa saja dan untuk segala yang berhubungan dengan keuangan , pak Ricky bisa membantu" terang Kevin dengan sumringah

Ricky  takjub melihat expressi bahagia yang tergambar diwajah Kevin,,dan dia sudah tahu alasannya, semoga saja tidak ada masalah dibalik pertemuan ini, sungguh dia tidak sanggup melihat kevin yang terus memendam lukanya, mengingat saat ini Mila pulang dalam kondisi yang berbeda, Michelle sudah menceritakan semuanya.

" Baiklah pak, saya sudah menyiapkan berkas yang diperlukan, " lanjut Mila sambil mengeluarkan beberapa dokumen pendukung

Setelah membahas masalah teknis akhirnya kerjasama pun resmi terjalin

" Terima kasih atas waktunya pak, semoga kedepannya kita bisa menjadi partner kerja yang baik" Mila mengulurkan tangan, dengan senang hati Kevin menyambut ,  seperti aliran listrik Mila merasakan degup jantungnya berpacu cepat ketika tangan mereka saling merangkum..

Mila berusaha menetralisir perasaanya, dengan pelan dia melepas genggaman kevin dan pamit undur diri,

begitu memasuki lift, sebuah kaki menahan pintu sehingga lift  kembali terbuka, Kevin masuk  dan menekan tombol rooftop, persis kejadian beberapa tahun silam

" Apa yang bapak lakukan, saya harus kembali kekantor"

Kevin tidak menggubris

Dia diam seribu bahasa hingga lift berhenti ditempat yang dituju, Kevin menggandeng tangan Mila melangkah keluar , tak ada lagi  penolakan,  Mila pasrah, diapun mengedarkan pandangan , tempat ini masih sama seperti dulu, hanya beberapa pohon yang nampak sudah sangat rindang hingga menambah keasrian ..

" Jelaskan padaku Mila, apa yang terjadi setelah kamu pergi"

" Maksud kamu apa"

" Kamu tau benar maksud ku"

" Sungguh aku tidak mengerti vin"

" Gio, dia putramu?" Kevin tak bisa menahan lagi , dia harus tahu kebenaran tentang mila

"Tentu saja dia putraku, putra kandungku, apa ada masalah" tanya Mila dengan nada datar, wajahnya nampak begitu tenang

Kevin tercekat

"Ka- kamu menikah?"

Mila tertawa pelan

" Pertanyaan seperti apa itu vin, kurasa aku tak perlu menjelaskan, permisi"

Mila  beranjak hendak pergi,

" Kenapa Mila," suara Kevin bergetar

Mila menghentikan langkahnya

Between Us (Tamat/Revisi)Where stories live. Discover now