Tujuh

716 60 8
                                    

" vin, ini laporan yang lo minta,,"ujar dahlia sambil menyerahkan beberapa map, kevin lansung membaca dengan seksama, wajahnya terlihat sangat serius, beberapa saat yang lalu ricky menelpon dan memintanya untuk berangkat ke london malam ini juga, karena ricky tidak bisa mengambil keputusan atas masalah yang terjadi di kantor cabang london.

"kita bisa kehilangan omset miliaran kalo dibiarkan tanpa ditelusuri siapa dalang dibalik kerugian ini " tukas kevin dengan gusar.

" itu dia vin, ricky sudah menemukan transaksi yang ilegal dari laporan tiga tahun kebelakang, dan dia tengah mengumpulkan bukti, tapi dia juga butuh kehadiran lo disana "

Kevin hanya mengangguk sekilas

"ya udah kalo gitu gue balik ke ruangan gue ya vin, rencana kapan lo berangkat" dahlia mulai beranjak dari kursi,,

" ntar malam,," ucap kevin tanpa mengalihkan perhatiannya dari kertas-kertas yang dia pelajari

"ohh,,,hmmmm..............." dahlia kelihatan ragu, jemarinya mengetuk-etuk dimeja

"kenapa lo mau titip sesuatu buat ricky, ,," tanya kevin masih dengan posisi yang sama

Dahlia tidak menjawab, dan itu sukses mengalihkan kevin yang kemudian meletakkan kertas-kertasnya di meja dan berganti menatap dahlia dengan alis yang terangkat meminta penjelasan

"gue sih pengen ikkkkkuuut....boleh gak sih..." ucap dahlia takut-takut,

Kevin tersenyum mendengar permintaan calon iparnya itu

"cie...kangen ternyata,, " ejek kevin

Dahlia merona

"kalo lo berangkat gimana dengan kerjaan lo, ini akhir bulan lia, dan lo tau gimana repotnya divisi keuangan setiap akhir bulan "

Dahlia paham dengan maksud kevin, pekerjaan nya saat ini benar-benar tak bisa ditinggal, tapi gimana namanya juga rindu, mana bisa ditahan, lagipula ini LDR pertamanya dan itu terasa sangat sulit

"udah lo sabar aja, gue udah tahu apa yang harus gue lakukan untuk menyelesaikan masalah ini, begitu semua urusan dilondon selesai, gue bakal ajak ricky pulang ", wajah dahlia lansung sumringah

"makasih ya vin, lo emang pengertian, tapi kok lo sekarang berubah jadi baik gini vin " tanya dahlia heran, biasanya kevin paling malas dengan orang yang bawa persoalan pribadi dalam pekerjaan

Kevin hanya menyunggingkan senyum ,, tak bermaksud menanggapi perkataan dahlia

"mmm gue udah tau jawabannya " ucap dahlia menyimpulkan dengan senyum penuh arti dan dia pun berlalu meninggalkan ruangan kevin,

Sepeninggal dahlia, kevin lansung sibuk dengan laptopnya , kesibukannya terhenti begitu mendengar dering dari benda pipih yang ada di mejanya, melihat nama yang tertera di layar hp, kevin tertegun,

"Kayla "

Mendadak semuanya seolah terhubung disaat dia berperang dengan perasaanya, nama yang akhir-akhir ini selalu disebut mama, tiba-tiba menghubungi setelah sekian lama mereka tidak berkomunikasi, bukan tanpa alasan, kayla sibuk dengan tugas akhir untuk menyelesaikan studinya di sydney dan kevin, jangan ditanya selama mereka terikat dalam pertunangan pria itu tidak pernah sekalipun mengabari, hanya kayla yang terus-terusan menelpon ataupun video call, tadinya kevin berharap kayla akan menyerah, tapi gadis itu terlalu kuat untuk digoyahkan .

Dengan malas-malasan , kevin pun menscroll tombol terima dan menekan tombol loudspeaker

Kayla : ya ampun kak, susah banget sih dihubungi, kemana aja sih kak ( kevin lansung menutup telinganya mendengar suara cempreng kayla )

Between Us (Tamat/Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang