Satu

1.4K 67 13
                                    

Senyuman manis merekah dibibir Mila Jessica Anastasya begitu namanya di panggil sebagai salah satu mahasiswi yang lulus dengan prediket cumlaude. Dengan langkah anggun diapun melangkah menuju podium untuk menerima ijazah dan penyematan toga.

Semua mata tertuju padanya kagum dengan kepintaran sekaligus kecantikan gadis itu, kilatan blitz menghujani takkala dia berkesempatan untuk memberikan sepatah kata, ucapan syukur dan terimakasih disampaikan dengan kalimat yang dirangkai indah, dan sedikit nada suara yang bergetar seiring buliran bening mengalir bebas dari wajah cantiknya. Rektor, Dosen, teman-teman seangkatan semua larut dalam keharuan.

Tak terkecuali dua sosok paruh baya yang duduk dideretan bangku undangan, Ramlan dan Indira orangtua Mila, tak berhenti menyeka wajah mereka yang juga basah oleh airmata, airmata kebahagiaan untuk putri tercinta yang memberikan mereka kehormatan dan kebanggaan yang tak bisa di lukiskan dengan apapun.

Begitu rangkaian acara wisuda selesai, Mila bergegas menghampiri kedua orangtuanya.

"Selamat ya sayang, kamu udah buat kami bangga, " Indira memeluk putrinya dengan penuh kasih sayang 

"Makasih bun, semua ini berkat doa dan dukungan ayah sama bunda," Mila membalas pelukan Indira dengan erat, dan ketika pelukannya merenggang, Mila juga memeluk Ramlan , sang ayah.

"kami benar-benar bahagia dengan pencapaian kamu nak" Ramlan mengusap kepala Mila dengan penuh rasa sayang

"makasih ayah, , semuanya yang mila dapatkan hari ini semuanya buat ayah dan bunda"

"kerja keras memang tidak mengkhianati hasil , dan kamu udah buktikan nak" tambah Indira yang masih merasakan euforia kebahagiaan atas keberhasilan putri semata wayangnya itu. Mila dan Ramlan mengangguk setuju

"sekarang giliran Mila mau nagih sesuatu sama ayah" ucap Mila manja

"sesuatu?" Ramlan mengerutkan kening seolah berpikir kemudian melirik Indira, yang dilirik malah mengedikan bahu,

"jangan bilang ayah lupa,,Mila ngambek nih" gadis itu mengerucutkan bibirnya hingga membuat Ramlan dan Indira gemas melihat tingkah  putri semata wayang mereka, masa ngambek diomongin

"ya gak dong sayang, masa ayah lupa sama janji, sesuatunya udah ayah siapin dirumah"

Mila terperangah

"yeay,,emang ayah ngasih Mila apa,,,"

"kalo dikasih tau berarti gak surprise lagi donk nak"ucap Indira ,

Mila terkekeh,

" kalo gitu mari kita pulang, Mila udah gak sabar" ujarnya lagi sambil mengamit lengan kedua orang yang disayanginya itu.

"woy Milong,,,, tunggu" ketiganya sontak menoleh bersamaan, tanpa melihat sebenarnya dia sudah tau siapa pemilik suara cempreng 7 oktaf dan bisa mengegerkan seisi kampus,

"ya ampun Pril, tu volume bisa dikecilin dikit gak sih, malu ama dandanan" sembur Mila begitu gadis manis bertubuh mungil yang mengenakan kebaya berwarna peach dan rok batik lengkap dengan makeup natural sudah berdiri didepannya dengan napas yang tersengal,

Meskipun berjalan tapi dengan heels 7 cm yang dikenakan cukup membuatnya ngos-ngosan

Prilly mendengus kesal " ya abisnya lo maen kabur aja, udah kram kaki gue nyariin lo dari tadi, emang lo gak mau ucapin congrat ke gue, secara gue juga lulus keleus, ya meskipun IPK gue beda tipis ma IPK lo"

Mila menepuk keningnya, dia benar-benar lupa kalo mereka wisuda bersamaan

"maaf beb, gue lupa, selamat ya beb" Mila menyengir bersalah lalu dia cipika dan cipiki dan memeluk Prilly erat,

Between Us (Tamat/Revisi)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora