Duapuluh Lima

538 50 6
                                    

" bunda...bunda...bangun bunda ...buka mata bunda" Mila terisak sambil terus mengikuti para suster yang mendorong brankar dengan bergegas kearah ruang IGD..

" Indira..sayang ..bertahanlah sayang..aku tau kamu kuat" Ramlan juga panik melihat wajah istrinya yang nampak pucat ..

" Maaf pak.. mbak..sampai disini ..kami akan mengambil tindakan pada pasien" ucap seorang suster ..dengan berat hati keduanya  melepas genggaman tangannya pada jemari indira yang terasa dingin dan begitu pintu tertutup Mila tak mampu menahan tangisannya..Ramlan merengkuh putrinya

" Kamu jangan nangis nak..tak kan terjadi apapun pada bunda" dia meyakinkan..

" Kenapa bunda begini yah..tadi pagi sebelum Mila kekantor bunda baik baik aja" tanya Mila disela isakannya

Ramlan tidak tau harus berkata apa..ini semua salahnya seharusnya dia tidak meninggalkan ponselnya sembarang tempat..hingga tanpa sengaja indira membaca pesan yang dikirim Gerald..

" Aku tidak main main..jika kau tidak menyerahkan putrimu ..maka jangan salahkan aku kalau Indira tau Mila bukanlah anak kandungnya melainkan anak Lena" 

Dan saat membaca itu..Indira terlihat sangat shock dan kemudian tidak sadarkan diri..disaat itulah Mila datang ..dengan cepat mereka membawa Indira  kerumah sakit

" Kenapa ayah diam..apa yang terjadi sama bunda yah.." Mila melepaskan dirinya dari pelukan Ramlan
Wajahnya mulai sembab  karena air mata yang terus mengalir tanpa bisa dibendung..dia menatap pada Ramlan meminta penjelasan namun tiba tiba pintu IGD kembali terbuka

Dan dokter keluar diikuti suster..raut wajah mereka terlihat tegang

" Bagaimana keadaan bunda saya dok..bunda saya baik baik aja kan" tanya Mila harap cemas

" Mohon maaf mbak ..pasien koma karena Anfal dan saat ini kami tengah  bersiap memindahkan keruang ICU"

" Apa dok ..gak mungkin dok ..gak mungkin istri saya koma..dokter pasti salah.." Ramlan mengguncang bahu dokter..

" Maaf pak kami sudah berusaha..berdoa kepada Tuhan semoga pasien bisa segera sadar dari komanya.."

Mila merasakan persendiannya lemas  ..sebelum tubuhnya luruh kelantai dengan cepat sebuah tangan menahan dan membawanya duduk di kursi..Mila mendongak ...

" Kevin...bunda vin.." ucapnya kembali menangis

Kevin memeluk Mila berusaha memberikan ketenangan

" Sabar ya sayang..bunda pasti baik baik aja..kamu jangan seperti ini sayang..bunda sedih kalo liat kamu lemah gini" ujar Kevin menguatkan

" Tapi aku takut vin..Bun..
Bunda koma" isakanya makin menjadi ..Kevin mengusap kepala Mila dan mengecupnya berulang kali

" sayang..bunda hanya perlu istirahat..sebentar lagi pasti bunda sadar..kamu harus yakin dan kita sama sama berdoa untuk kesembuhan bunda ya"

Akhirnya Mila mengangguk dan sedikit lebih tenang..kevin masih membiarkan Mila bersandar didadanya..sungguh Kevin merasa sangat sakit melihat keadaan Mila sekarang..dia merasa tak berguna setiap kali melihat air mata wanita apalagi wanita yang dicintainya..

Saat dia baru sampai dirumah..Dion menelpon dan mengabari kalau bunda Mila pingsan dan dibawa kerumah sakit..pikiran Kevin lansung kalut..dan bergegas dia memacu kendaraannya..dia mengkhawatirkan keadaaan bunda dan juga mila..

" Ayah yang kuat..jangan sampai ayah lemah..bunda dan Mila butuh ayah sekarang" ucap Kevin pada Ramlan yang kini tertunduk lesu..mila sedang pamit ketoilet

Between Us (Tamat/Revisi)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora