Singa yang mengamuk

734 6 0
                                    

Raja Sumar beserta bala tentaranya yang hanya berjumlah 150 orang sampai dihutan yang berbatasan dengan kerajaan Wonopati. Sang raja mengangkat tangannya dan pasukannya pun berhenti.

"Wahai saudara2ku yang gagah berani, telah bertahun2 aku bersumpah untuk menentang kekerasan dan peperangan. tapi akhirnya nasib memaksaku untuk melanggar sumpahku sendiri.

Ini adalah perangku.. perang untuk membebaskan putriku, orang yang diramalkan akan membawa kedamaian dan kemakmuran untuk rakyat2ku.

Bila kalian ragu, maka Pulang dan bahagiakanlah istri dan anak2 kalian.

Tapi bila kalian siap mati bersamaku,maka ikutilah aku..." kata raja Sumar seraya menjejak kudanya melangkah keluar hutan.

Raja Sumar sampai didepan gerbang masuk kerajaan Wonopati diikuti 150 orang pasukannya.Tak seorangpun mundur.

"Suatu kebanggaan bertempur bersama kalian saudara2ku.

Babat habis siapapun musuhmu.." teriak raja Sumar sambil membuka kain penutup tombak pusakanya.

Raja sumar dan pasukannya maju menghadapi lautan balatentara kerajaan Wonopati dengan semangat berapi-api. Raja sumar langsung dikepung oleh 10orang panglima pasukan Wonopati,

"heeh macan ompong, terimalah ajalmu sekarang.."ejek salah seorang panglima wonopati dikuti tusukan pedangnya keperut raja Sumar.

"aaaaachh.." pekik panglima itu memegangi lehernya yang hampir putus terkena sambaran tombak raja sumar yang melompat turun dari kudanya.panglima itupun tewas. Satu persatu prajurit raja sumar tewas oleh keroyokan balatentara wonopati.

melihat ini,mata sang raja memerah oleh amarahnya yang memuncak. Ia memutar tombaknya ke-8 penjuru mencari ruang, 7orang pengeroyoknya tewas terkena sambaran gaib tombak pusaka sang raja tua.

raja sumar menancapkan tombaknya ketanah dan mulutnya merapalkan mantera.keanehanpun terjadi, tombak pusakanya bergetar dan mengeluarkan sinar hitam. Raja sumar kembali mengamuk dengan tombak pusakanya,puluhan prajurit musuh terpelanting dengan muka menghitam setiap kali raja sumar mengayunkan tombaknya.

Raja Sumar laksana singa yang mengamuk ditengah kepungan balatentara kerajaan wonopati. Ratusan prajurit musuh tewas ditangan raja tua itu. prajurit2 musuh tampak gentar menghadapi raja sumar,Hal ini tidak luput dari pengamatan Wonokala yang melihat pertemburan dari bagian atas benteng.

"dimana Putri Santi?! teriak seseorang bertubuh kurus yang tampak mengamuk dalam kepungan pasukan wonopati.

Raja Sumar pun masuk kedalam lingkaran pasukan yang mengepung orang itu untuk membantu,

"Naryo,berlindung dibelakangku..!!" seru sang raja yang telah tertembus 2anak panah di pundak dan pahanya dan juga luka bacokan ditangan kirinya.

"baik gusti.." jawab Naryo.

Raja Sumar kembali mengamuk menghadapi gelombang serangan dari arah depan. belasan penyerang tewas tersampar tombak pusakanya.

*** Ceeeppp ***

"aaaahh..!! kau..kau.., penghianat." bentak raja Sumar dengan punggung menghitam tertancap keris Nagageni.

"Haa..haa..,tamat riwayatmu raja tolol." ujar Naryo yang sebenarnya adalah Sastro sang panglima nagageni seraya membuka kedoknya.

Raja Sumar yang sekarat menggunakan sisa2 tenaganya untuk membaca mantera,ia melempar tombak pusakanya kearah Sastro.

Sastro yang mengenal senjata ampuh melompat menghindar dan iapun luput dari sambaran tombak pusaka raja Sumar yang telah jatuh tersungkur ditanah. Sastro terperangah ketika melihat tombak pusaka yang berhasil dihindarinya seakan2 berubah menjadi seekor naga hitam yang mengamuk dan menghabisi pasukan kerajaan Wonopati satu demi satu.Ratusan prajurit wonopati tewas diterkam naga hitam itu.

Sastro tidak tinggal diam,ia mencabut keris nagageni yang menancap dipunggung mayat Raja Sumar.mulutnya komat kamit membaca mantera dan ia melempar keris ke udara.

"..whuuuuuhtt.."

keris itu seakan2 berubah menjadi naga api yang kemudian menyerang naga hitam. pertarungan antar kedua pusaka pun berlangsung sengit,ledakan terjadi disana-sini.sinar hitam dan kuning saling sambar dalam waktu lama. ketika menjelang pagi kedua sinar kembali bertabrakan untuk kesekian kalinya dan...

"Duaaaaarrr"

Terdengar bunyi ledakan di ikuti 2sinar yang terpental tinggi ke angkasa. kedua sinar itupun menghilang..,

"Sontoloyo..keparaaat" umpat Sastro karena kehilangan pusakanya.

Peperangan itupun berakhir dengan di iringi sorak sorai sisa2 balatentara kerajaan Wonopati.peperangan itu terjadi pada tahun 1013,Raja Sumar yang cinta damai gugur laksana Singa Yang Mengamuk untuk merebut kembali putrinya. Serangan Raja tua itu dengan dibantu 150 orang pasukannya mengakibatkan jatuhnya korban dipihak kerajaan Wonopati yang tidak sedikit. 1500 orang tewas oleh perang itu.

Wonokala tertawa terbahak2,karena perang malam itu yang diluar dugaan telah melibatkan Panglima Nagageni dan juga membuatnya kehilangan pusaka keris Nagageni.Telah lama Wonokala membenci orang kepercaan kakaknya itu karena Sastro tidak pernah mau tunduk padanya.Wonokala yang segan pada keris Nagageni Sastro hanya bisa memendam rasa irinya.

Pendekar Lubang HitamWhere stories live. Discover now