raja butakala

1K 7 2
                                    

Raja wonopati hanya tersenyum simpul sambil mengelus rambut janggutnya ketika mendengar laporan tentang pertemuan antara putri santi dengan pemuda yang lebih pantas dipanggil anak kecil. sang raja kerajaan wonopati yang berkuasa atas kerajaan2 kecil ditanah jawa kala itu hanya memerintahkan anak buahnya untuk mencaritahu siapa anak itu.

"pergilah dan selidiki siapa anak ingusan yang berani dekat2 calon istriku..!?" kata raja wonojati dengan suara seraknya yang menggetarkan gua tempat sang raja bertapa.

"Sendiko gusti.." jawab anak buah kepercayaan raja sambil melangkah mundur meninggalkan gua.

Raja wonojati adalah raja dari kerajaan Wonopati yang berusia 70tahun.tubuhnya tinggi besar dengan perut yang buncit.kulitnya hitam legam dengan sekujur tubuh dipenuhi bulu rambut.Kulitnya kebal segala macam senjata karena memiliki "ilmu butakala", sebuah ilmu yang selain membuat kebal juga membuatnya mampu memerintah siluman.

Saat itu sang raja wonojati sedang melakoni ritual "pujakala" yang mengharuskan ia menetap digua selama 7 purnama.jika ia meninggalkan gua,maka ia hanya mampu memerintahkan siluman2 tingkat rendah saja. karena itu raja wonojati yang berperangai kejam,kasar,licik tapi juga sangat cerdik memimpin kerajaan Wonopati hanya memerintahkan mata2 untuk mengikuti perkembangan dunia luar. Selain itu,dalam lelaku ritualnya raja wonojati juga memerintahkan siluman bertanduk untuk menculik anak lelaki berumur kurang dari 17tahun sebagai tumbal "pujakala".

Para anak laki2 yang menjadi tumbal akan diambil tulang dan darahnya sebagai makanan dan minuman. tulang memperkuat kekebalan tubuhnya dan darah korban memperkuat mantra2 yang dirapalkan untuk memerintah siluman.Selain tulang dan darah, raja wonojati yang juga dijuluki raja Butakala mengambil kemaluan anak laki2 korbannya untuk dimakan sebagai pemuas nafsu silumannya.Raja butakala demikian ditakuti diseluruh pelosok tanah jawa kala itu,hingga kerajaan2 lain menyetor upeti tiap tahun pada kerajaan Wonopati. Dan kerajaan2 yang tidak mampu memberi upeti selalu diluluh lantakkan tak bersisa.itulah yang ditakuti kerajaan2 kecil termasuk kerajaan Pare tempat dimana putri santi tinggal. putri santi terpaksa menerima pinangan Raja wonojati karena tidak ingin rakyatnya dibantai oleh bala tentara kerajaan wonopati.

Dua orang itu tengah asik bercerita ditepian kolam air buatan dikerajaan Pare,gemricik air kolam oleh ikan mas yang berenang ketepian mengiringi tawa ceria kedua orang itu.Rembulan mengintip dibalik awan seakan enggan menampakkan diri. mereka tak lahn adalah putri Santi dan Fato.

"putri cantik,apa kau tidak malu jika ketahuan orang tengah berbicara denganku?" tanya fato sambil merebahkan diri ditepian kolam seraya menatap langit.

"untuk apa malu?! aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri.." jawab putri yang ikut merebahkan diri di sisi kanan Fato berbaring.

Fato terdiam dengan gigi2 mengatup erat2. ada perasaan aneh yang menembus hatinya mendengar jawaban sang putri.

"Ada apa denganku? kenapa sakit sekali? bukankah seharusnya aku senang memiliki kakak sepertinya?kakak yang begitu mendamaikan batin..." kata fato dalam hatinya.

"adik kecil sakit gigi yaa?hii..hi..hi" ejek putri santi seraya menutup mulutnya dengan punggung telapak tangannya.

"haaah...siapa..?aku?.. sakit gigi..?kapan.. dimana?" jawab Fato gelagapan tersadar dari lamunannya.

"adik kecil,kau lucu!! tidak rugi aku menganggapmu adik..hi..hi3x" kata putri santi yang terlihat makin cantik saat tertawa.

"benarkah putri menganggapku adik?? berarti boleh dong adik mencium kakaknya? heee..hee." tanya fato sambil cengar cengir.

"iiiich adik kecil nakal ya??" kata putri sambil memukul2 pelan dada Fato.

"kalau dipukul seperti itu aku bisa ketiduran putri cantik.., memukul itu seperti iniiii..!?" jawab Fato sambil mengibaskan tangan kirinya kearah pohon besar.

"ge..debugg...ggg" sesosok tubuh jatuh ketanah.

"apakah dia prajurit Kerajaan Pare putri?" tanya fato sambil berjongkok didepan muka tubuh yang pingsan itu.

"bukan.." jawab putri.

"berarti kita dimata2i, kita tidak bisa sering bertemu mulai sekarang."

"lalu kapan dan dimana kita bisa bertemu?" potong putri santi.

"itu gampang,sekarang aku harus mengurusnya." kata fato sambil menyentuh dahi orang itu dengan jari telunjuknya,dan kemudian melemparnya keatas dahan pohon.

"beres..dia akan lupa tentang segala hal dimalam ini..!! sekarang putri cantik harus pulang." kata fato

"baik jagoan kecilq.." jawab putri santi.

Setelah mengantar sang putri, fato berdiri didepan pintu kamar putri santi yg telah tertutup. ia menarik nafas dalam,memejamkan matanya dan membayangkan sebuah tempat dgurun pasir... "wuuungggg....sLaaapppp" dan tibalah fato digurun pasir tempat biasa ia bersemedi menyerap energi panas matahari.

bersambung..,

Pendekar Lubang HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang