7 - "Luke, what the hell are you doing?" -

Start from the beginning
                                    

Aku berbalik menatap Luke yang ada di belakangku, lalu dia tersenyum sebelum aku membalasnya. Kelihatannya dia sedang berada di mood yang baik hari ini. "Okay," Aku tersenyum padanya sambil mengedipkan satu mataku. 

Aku segera menuju ke tempat tidur Luke dan duduk di sana, Luke segera duduk disampingku. Aku menatap ke matanya yang berwarna biru dan begitu juga dia sebelum akhirnya kami berdua tertawa. 

"Apa?" Tanya Luke sambil tertawa, giginya yang putih tampak ketika dia tertawa. 

"Apa?" Aku membalasnya sesuai dengan apa yang dikatakannya tadi. Kami tertawa lagi, entah kenapa kami tertawa padahal tidak ada yang lucu disekitar sini. "Baiklah Luke, umm bagaimana hubungan kau dengan Angelina?" Aku berhenti tertawa tapi masih tersenyum berusaha untuk menjadi baik.

"Knepa kau menanyakan itu?" Tertawa Luke pudar dan juga senyumannya. 

"Yaa aku hanya bertanya, karena saat aku melihat Angelina, dia selalu sendiri dan kemana kau?" Aku masih tersenyum, aku tidak ingin mengajak riibut dia hari ini.

"Weill..." Dia mengigit lip-ringnya, aku suka saat dia melakukan itu karena itu sangat lucu. "Sebenarnya aku sedang ada masalah dengannya."

Wajahnya memasang wajah sedih tapi aku bisa lihat di bibirnya dia masih sedikit memasang senyuman."What's wrong? But you guys look so cute," Senyumanku juga pudar dan jujur aku khawatir dengan hubungan mereka. Mereka berdua terlihat sangat cocok, dan aku tidak menyangka mereka berdua ada masalah.

"Tidak," Dia menggelengkan kepalanya sambil merunduk ke bawah. "Hanya masalah kecil, yaa kau taukan bagaimana cewek itu."

Huh aku merasa tersindir, aku merasa seperti itu juga. Tapi Luke memaklumi sikap Angelina yang manja itu, sepertinya Luke terlalu mengalah kepada cewek.

"Jadi, kau tidak mau bercerita tentang Angelina dan kau?" Aku melihatnya dan Luke juga melihatku sambil tersenyum dan menggelengkan kepala.

"Nope," Baiklah, aku juga tidak terlalu peduli dengan hubungan mereka.

Setelah itu aku dan Luke tetap duduk di pinggir tempat tidur Luke dan bercerita tentang topik yang lain. Luke manyakan tentang keluargaku dan aku menjelaskan mulai dari Ayahku dan Ibuku. Bisa kubilang Ayahku adalah orang yang plaing tidak peduli denganku, karena dia mengizinkanku pergi kemana saja dan bergaul dengan siapa saja asalkan aku bahagia. Tapi Ibuku adalah orang paling peduli terhadapku. Bisa ku tebak Ibuku sangat tidak suka jika aku bergaul dengan orang lain yang tidak Ibuku kenal, apalagi jika orang itu anak lelaki. Dia juga tidak membolehkanku pergi malam dan pulang pada malam hari. Terkadang aku kesal saat berpikir: Mom im almost eighteen and i can do what i want. Aku juga menceritakan Luke tentang Catlin, betapa Catlin sangat menyukai Luke dan meminta Luke agar bisa kerumahku lagi.

"Catlin?" Luke tersenyum kepadaku, "Oh my god, i love that cute girl so much." Luke terlihat senang saat aku beritahu bahwa Catlin sangat merindukannya. Well, dia lebih suka Catlin dibandingku, eh.

"She loves you too," Aku tertawa dan Luke juga tertawa lebih keras. Jika aku boleh jujur, aku suka melihatnya tertawa. I find that he's cute when he's laughing. Lesung pipinya sangat terlihat dan aku sangat iri dia mempunyai lesung pipi.

Luke tidak berhenti tertawa, dia malah tertawa lebih keras sampai menjatuhkan dirinya ke kasur dan memendam kepalanya di bantal. Aku juga ikut tertawa karena tertawanya.

"Why is she love me anyway?" Dia berusaha berhenti tertawa dan melihatku.

" i dont know, why dont you just ask her?" Aku tersenyum menghadap ke arahnya yang masih tiduran di belakangku, jadi aku harus memutar tubuhku untuk melihat dia.

Everything I Didn't SayWhere stories live. Discover now