36. The heigh of the problem

Mulai dari awal
                                    

Fara tersenyum kemudian menghadapkan dirinya pada Arel. Dan mulai bercerita dari bagaimana juteknya seorang Rafa, ganasnya, dll.

"Abang tau. Dia itu baik, tapi yah gitu kalo orang-orang gak tau bakalan kira dia itu jahat. Abis mukanya aja sangar gitu. Dia juga ketua geng loh temannya bang Kenzo sama bang Kenzie." Cerita Fara dengan penuh semangat sampai-sampai Arel terkekeh melihat keantusiasan adiknya ini saat bercerita mengenai pacarnya.

"Hmm. Sepertinya dia orang yang baik. Abang mau ketemu sama dia juga dong."

"Besok. Besok Nissa bakalan kenalin dia sama abang." Ucap Fara dengan senyum yang tak pernah pudar.

"Sejak kapan udah suka?" Tanya Arel sambil tersenyum menggoda pada adiknya itu.

"Entah. Semua orang tau, kapan dia datang padaku, tapi tak ada seorang pun yang tau kapan rasa ini tumbuh untuknya." Seru Fara sambip tersenyum. Tapi, tiba-tiba senyum itu menghilang digantikan dengan wajah yang tidak disukai oleh orang-orang terdekatnya saat dia mengingat sesuatu.

"Tapi, Nissa takut akan satu hal." Lanjut Fara dengan wajah sedihnya. Membuat Arel pun ikut sedih dan menyentuh wajah adiknya itu. "Nissa takut apa? Bilang sama abang. Ada yang mau buat hubungan Nissa rusak? Kasih tau abang, biar nanti abang yang urus dia." Ucap Arel agar adiknya itu tidak sedih lagi.

Fara menatap mata hijau abangnya, "kenyataan. Nissa takut sama kenyataan pahit yang akan tetap menunjukkan bagaimana dirinya walaupun Nissa sudah berpura-pura untuk tidak mempedulikannya." Jawab Fara yang membuat abangnya tersenyum.

"Nissa dengerin abang. Kenyataan itu emang selalu pahit, gak seperti kamu yang selalu manis. Tapi, kita harus mengetahui semua itu supaya kita tidak masuk terlalu jauh dalam lubang kebohongan yang dibuat oleh orang-orang. Mengerti?" Fara mengangguk kemudian memeluk tubuh kekar abangnya itu.

"Thanks for everything." Ucap Fara tulus.

Arel membalas pelukan Fara sambil mengelus rambut adiknya itu. "Udah dong jangan sedih-sedih. Gak asik kan jadinya." Celetuk Arel yang membuat Fara terkekeh pelan.

"Cium abang dulu." Fara langsung mencium pipi abangnya saat abangnya meminta. Tapi, suara seorang lelaki berhasil mengagetkan mereka berdua.

"Bagus yah lo. Jadi pelacur di malam-malam gini." Arel langsung berdiri saat mendengar kata tidak pantas yang dikeluarkan orang itu untuk adiknya.

"Maksud lo apa ngomong kek gitu?" Tanya Arel penuh emosi, hendak maju tapi tangannya di tahan Fara.

***

Rafa sekarang tengah menemani Kristiani makan di cafe dekat sebuah taman. Matanya dari tadi menangkap sesosok perempuan yang sangat dia kenal tengah duduk bersama seorang lelaki.

Nafas Rafa menggebu saat meluhat mereka berdua berpelukan, apalagi saat perempuan itu mencium pipi lelaki didepannya. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Rafa pun akhirnya bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat. Membuat Kristiani didepannya menatapnya bingung. Dia mengikuti arah pandang Rafa, seketika kerutan di dahi nya langsung hilang, saat melihat pemandangan didepannya.

"Yeay.. tontonan gratis." Gumamnya sambil tersenyum miring lalu terus mengamati apa yang akan di lakukan Rafa pada perempuan itu.

"Bagus yah lo. Jadi pelacur malam-malam gini." Ucap Rafa sambil menatap manik mata biru didepannya dengan tajam. Yup, tidak perlu di tanya lagi siapa perempuan di hadapan Rafa. Dialah Fara, perempuan itu tengah duduk bersama seorang lelaki yang tidak Rafa kenal. Kedua pasangan selingkuh atau apapun itu terlihat begitu terkejut dengan kedatangan Rafa.

Lelaki disamping Fara nampak tak terima dengan perkataan Rafa, dia berdiri dari duduknya kemudian menatap Rafa tajam.

"Maksud lo apa ngomong kek gitu?" Tanya lelaki itu sambil mendorong bahu dan hendak memukul Rafa tapi tangannya sudah lebih dulu ditahan Fara.

Rafa yang melihat Fara memegang tangan lelaki itupun semakin emosi. Dia menarik kuat tangan Fara sampai perempuan itu meringis kesakitan dan langsung berdiri.

"LO NGAPAIN MAIN KASAR SAMA DIA? KALO BERANI SINI LO SAMA GUE." bentak lelaki tadi saat melihat Fara ditarik kuat oleh Rafa.

Fara menatap tajam ke lelaki disebelahnya, "diam." Ujar Fara pelan namun penuh penekanan yang akhirnya membuat lelaki itupun diam seketika.

"Gue udah gak tau mau bilang apa lagi sama lo, Ra. Gue udah kasih semuanya, gue selalu cari cara gimana buat lo bahagia sama gue, supaya lo gak pernah ngeluh atau apapun. Tapi sepertinya semua yang gue kasih gak cukup. KENAPA LO HARUS MAIN DIBELAKANG GUE KEK GINI? HAH? LO PIKIR HATI GUE APAAN SAMPE LO MAININ KEK GINI?!" Tanya Rafa sambil membentak diakhir kalimatnya.

Fara hanya diam, tidak membalas seperti biasanya. Dia menundukkan kepalanya sambil terus mendengar cacian serta makian yang dikeluarkan Rafa untuknya.

"SUMPAH RA. Gue udah muak liat lo kayak gini. Lo mirip pelacur diluaran sana yang setiap harinya jalan sama cowok. Kesana kesini gonta ganti cowok. Lo bangga kek gitu? Gue kira yang selalu di bilang Kristiani itu bohong, ternyata benar?! Lo emang pelacur FARANISSA."

"Gue gak tahan lagi sama lo. Kita putus." Kata-kata itu keluar dengan sendirinya dari mulut Rafa membuat lelaki disebelah Fara membelalakan matanya dan Fara yang tadinya menunduk pun langsung mendongak menatap wajah Rafa.

"Putus?" Tanya Fara pelan. Sangat pelan, seperti suara bisikkan. Dia tidak percaya kata-kata itu yang akan di keluarkan Rafa untuknya.

"Iya. Buat apa gue punya hubungan sama orang kek lo, hah? Buat apa gue harus terikat terus menerus sama cewek gak bener kek lo. Buat APA? Lagian lo juga pasti senang kan, bitch?!" Sinis Rafa.

Fara tersenyum tipis, "ok." Hanya itu. Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Fara, sebelum akhirnya dia menarik tangan lelaki disebelahnya dan pergi meninggalkan Rafa yang menatap tajam kearahnya.

"BANGSAD. AKHH BITCH." Teriak Rafa penuh amarah saat Fara pergi meninggalkannya begitu saja. Dia pikir Fara akan memohon-mohon padanya seperti tingkah perempuan-perempuan lain yang diputuskan kekasih mereka.

Tapi sayang, yang dilakukan Fara jauh diluar dugaannya. Sekarang hubungannya dengan Fara sudah berakhir. Tidak ada lagi yang perlu dipertahankan.

Fara yang pergi dengan kekecewaannya dan Rafa yang pergi dengan segala kesalahpahaman nya.

__________

Huaaaa...

Mereka putus.
Gimana perasaan kalian?

Aku ikut sedih loh.
Bahkan ampe nangis nih😢

Aku mau kalian milih,
○ Sad End ; or
○ Happy End  ???

Dijawab yah.

Ok terimakasih semua yang selalu baca.
Aku gak bosan yah buat ngingetin kalian buat jangan lupa sama :

Vote + comment nya biar aku tambah semangat buat kelanjutannya.

Love you guys
💜💜💜💜💜💜

#F😘

RaFara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang