36. The heigh of the problem

41.1K 2.6K 522
                                    

Hai semua...
Ketemu lagi.
Aku harap kalian bisa siapkan hati untuk part yang kali ini yah😁

Happy Reading!!
______________________________________

Ingat satu hal, lidah mu adalah harimau mu. Jadi sebelum bicara, lebih baik dipikir terlebih dahulu. Jangan sampai kau kalah sama Kaki. Yang jika jalan aja masih mikir mau kemana.
💭💭💭

Setelah menyelesaikan pertempurannya, Rafa memutuskan untuk pulang dan tidak ikut dalam acara merayakan kemenangan mereka.

Dia memilih pulang karena sedang pusing dengan pikirannya beberapa saat ini. Rafa akhirnya memutuskan untuk mandi menyegarkan dirinya dibawah air dingin.

Setelah mandi dan berpakaian, Rafa turun dan berniat untuk makan. Tapi dia melihat seorang perempuan tengah duduk bersama Maminya. Kedua bola matanya memutar malas saat mengetahui siapa gadis itu. Dia adalah Kristiani. Pacar kedua Rafa atau tidak sama sekali. Karena Rafa hanya membantu nya saja.

Saat itu dia menangis katanya akan di jodohi oleh kedua orang tuanya dengan salah satu rekan bisnis ayahnya. Karena berpikir Kristiani merupakan temannya, akhirnya diapun mau membantu dengan alasan harus menyembunyikan semua dan jangan sampai Fara mengetahuinya. Karena akan sulit untuk dijelaskan. Biar saja ini berlalu dan Rafa yang akan mengurusnya.

"Ngapain lo disini?" Tanya Rafa dengan nada datar.

"Temanin gue keluar dong. Jalan-jalan, malas gue dirumah mulu." Ucap Kristiani yang tentunya mendapat tolakan mentah dari Rafa.

"Gak. Gue mau istirahat."

"Rafa, sayang. Temani aja sebentar. Kristiani kan teman kamu," ucap Auristella pada putra nya itu.

Rafa seperti tidak suka, dia hendak menjawab tapi Maminya sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Atau kamu tidak mau karena kamu takut Fara cemburu ya?" Tanya Auristella dengan nada menggoda membuat Rafa mengerutkan keningnya sedangkan Kristiani mengepalkan kuat tangannya.

"Tenang aja. Mantu Mami gak cemburuan kok. Dia juga bakal ngerti kalo kalian itu cuma teman. So, sana cepat ganti baju trus temani Kristiani jalan-jalan." Ucap Auristella lagi lalu pamit dan pergi kekamarnya yang berada dilantai atas.

"Mau lo apa sih. Mending lo pergi, gue gak mau ikut sama lo."

"Rafa please. Ini juga kemauan dari nyokap gue. Kalo gak, gak mungkin gue ganggu lo malam-malam begini."

Rafa memutar kedua bola matanya jengah. "Tunggu disitu." Ucap Rafa kemudian berbalik kekamarnya untuk mengganti bajunya. Kristiani yang melihat hal itu pun tersenyum penuh kemenangan.

Tapi, dia masih marah dengan sebutan menantu yang diberikan Maminya Rafa untuk Fara. Seharusnya sebutan itu untuk dia. Karena hanya dia yang pantas untuk Rafa. Pikirnya.

Setelah selesai berganti, Rafa kembalj turun dan mengambil kunci mobilnya. Dia tidak akan memakai motornya karena dia tau bagaimana modusnya perempuan disebelahnya ini.

Setelah memakai sabuk pengamannya, Rafa langsung melajukan mobilnya ke cafe sesuai arahan Kristiani tadi.

***

Ditempat lain, Fara tengah menemani abangnya yang baru datang dari Brazil untuk berjalan-jalan. Dan sekarang mereka tengah duduk di sebuah taman sambil mengemil cemilan yang tadi mereka beli.

"Nissa udah punya pacar?" Tanya Arel pada adik perempuan satu-satunya ini. Fara hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Ceritain ke abang dong gimana sifat pacar kamu itu." Pinta Arel.

RaFara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang