28. Wintiash

42.5K 2.4K 84
                                    

"LO?!!" Pekik kelima Inti Adlerauge saat melihat ada beberapa orang yang sedang duduk di sofa sambil mengemil. Terdapat juga dua perempuan, yang satu hanya menatap Rafa dan kelima temannya datar, sedangkan yang satu lagi dengan gaya tomboy nya sedang menatap mereka sambil tersenyum bersama beberapa lelaki disamping mereka.

Rafa hanya menatap mereka seperti biasa, kemudian tersenyum tipis dan duduk di samping perempuan yang berwajah datar tadi.

"Sorry," Ucap Rafa tepat di telinga perempuan itu, membuat perempuan yang sedang meminum jus nya menoleh menatap Rafa dengan datar.

"Sumpah tadi gue lupa Ra, gue pikir besok lomba nya." Ucapnya lagi sambil memainkan ujung rambut perempuan itu. Yang tidak lain dari yang lain adalah pacarnya sendiri, Fara.

Fara hanya mengangguk saja, membuat Rafa gemes dan mendekatkan dirinya kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Fara.

"Woi. Pikirin hati yang jomblo juga dong," teriak salah satu perempuan yang duduk disamping Fara membuat Rafa mengangkat kepalanya dan menatapnya tajam.

"Siapa suruh lo pada kemari. Ganggu aja," sinis Rafa.

"Eh asal lo tau nih yee.. gue disuruh sama pacar lo ini, bangsad. Tadi ketemuan di jalan, untung ada gue kalo gak udah tewas deh cewek lo." Balas perempuan itu yang membuatnya mendapat pukulan pelan dari Kenzie di lengannya.

Dia menyengir lebar, "Becanda Ken, lagian lo juga adik dibiarin sendiri. Gila emang," lanjutnya sambil menatap sinis kearah Kenzo dan Kenzie yang duduk di sofa sebelahnya.

Rafa mengerutkan keningnya, "emang tadi Ara kenapa, Um?" Tanya Rafa.

"Biar si Atta aja deh yang jelasin, gue males. Capek dari tadi udah kelahi trus sekarang disuruh cerita lagi." Jawab perempuan yang dipanggil Um oleh Rafa. Yang sebenarnya adalah Umbriel.

Atta, merupakan ketua geng Wintiash dengan Rival yang menjadi wakilnya dan beberapa Intinya, yaitu. Aidan, Enal, Farzan, dan Davie. Jangan lupakan juga seorang perempuan yang menjadi perempuan satu-satunya dalam geng itu, Umbriel.

Rafa memutar bola matanya malas, kemudian mengalihkan tatapannya pada lelaki disebelah Umbriel yang tengah memakan cake cokelat tanpa mempedulikan mereka semua.

Umbriel yang melihat itu pun langsung memukul lengan lelaki itu sampai lelaki itu menatapnya dengan penuh tanda tanya. "Jelasin noh yang tadi, jan makan aja lo. Ntar jadi besar kek gajah udah gak tampan lagi deh. Lari semua cewek, gak mau lagi sama lo."

"Jan gitu, Um. Jaga image dong didepan geng lain, lo mah." Ucap lelaki yang bernama Atta itu. "Yayayaya. Jelasin aja sono gak usah banyak bacot." Ujar Umbriel seraya mengambil cake cokelat yang tadi dimakan Atta.

"Dasar bocah. Kalo dari tadi lo berdua cuma debat capres gitu gimana mau jelasinnya coba." Seru Enal, salah satu inti Wintiash.

"Udah diam biar gue aja yang ceritain." Ucap Rival menengahi perdebatan mereka, kemudian berbalik menatap Rafa dan bercerita.

"Tadi pas kita lagi mau kemarkas, kita gak sengaja lihat si neng Fara yang lagi dicegat sama anak geng sebelah. Jadi kita bantu aja, trus dia suruh kita kesini, kemarkas lo. Kita sih mau-mau aja, kan udah lama gak main kesini," jelas Rival.

Rafa menajamkan matanya, kemudian menatap Fara yang sepertinya sangat santai dari tadi. "Lo gak papa?" Tanya Rafa seraya memegang dagu Fara agar perempuan itu menatapnya.

Fara menepis pelan tangan Rafa yang berada pada dagunya kemudian mengangguk pelan, "gak papa." Jawabnya singkat.

"Eh Um. Gue dengar lo baru dapat mainan baru yah?" Seru Alex bertanya pada Umbriel.

RaFara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang