24. concern

44.3K 2.5K 84
                                    

Setelah menemani Rafa makan, Fara langsung diantar pulang oleh lelaki itu. Dia sedikit bersyukur karena masih memiliki waktu untuk membersihkan diri sebelum melakukan kewajibannya sebagai seorang umat.

Allahu Akbar Allahu Akbar

Allahu Akbar Allahu Akbar

Adzan berkumandan, dari masjid yang agak jauh dari mansion keluarga Edzard. Fara mengambil mukena nya dan memakainya, setelah itu meletakkan sajadah ke lantai sambil menghadap kiblat. Saat Adzan sudah selesai dikumandangkan, Fara lalu membaca doa selesai adzan kemudian berdiri dan melaksanakan Sholat nya.

Selesai sholat, Fara langsung mengambil Al-qur'an dan membacanya.

Tok

Tok

Tok

Tepat saat Fara menyelesaikan membaca Al-qur'an, ada yang mengetuk pintu kamarnya.

"Sayang bunda boleh masuk?" Tanya Naya, orang yang mengetuk pintu.

"Masuk aja Bun," ucap Fara sedikit berteriak agar Bunda nya mendengar suaranya. Saat Naya masuk, dia langsung tersenyum melihat sang putri yang baru selesai melaksanakan kewajibannya.

"Nih, tadi ada yang telpon." Ujar Naya seraya memberikan sebuah benda pipih dengan merk apel yang digigit dan memiliki tiga kamera pada Fara.

Fara mengambil benda pipih itu yang merupakan handpond nya. Dia mengerutkan keningnya, "kok bisa di Bunda?" Tanya Fara.

Bunda menyentil pelan dahi Fara, "tadi diantar sama Rafa. Katanya kamu salah ambil tas, kamu pikir tas yang kamu bawa itu punya kamu, Padahal punya dia. Coba lihat tuh, kamu salah bawa pulang tas kan?"

Fara bangkit kemudian berjalan ketempat tasnya untuk melihat apakah benar tas nya tertukar dengan punya Rafa? Karena emang tadi itu tanpa disengaja mereka pakai tas couple.

Pas dilihat isinya, ternyata benar. Yang dia bawa pulang itu tasnya Rafa. Dia menepuk dahinya, "kok bisa salah bawa sih." Gumamnya.

"Bun tadi siapa yang telpon?" Tanya Fara.

"Hmm kalo gak salah namanya Fahryan, iya Fahryan." Jawab bunda membuat Fara mengernyitkan dahinya. Fahryan menelponnya? Buat apa?

"Mm yaudah. Makasih Bun,"

Naya mengangguk kemudian beranjak dari tempatnya. "Bunda kebawah dulu. Kamu cepat rapikan alat sholat mu lalu turun. Kita makan bersama, Ayah juga sudah pulang." Ujar Naya yang dibalas anggukan dari Fara, setelah itu dia berjalan keluar dari kamar Fara.

Fara menyalakan HP nya, kemudian membuka aplikasi line nya. Ternyata benar, dari tadi Fahryan menge-chat nya.

Narameisie
Knp?

Fhryan
Hah, Akhirnya. Gue mau nanya, tugas biologi sama bahasa indo udah belum?

Narameisie
Blm. Gw nnti krja brng yg lain.

Fhryan
Oh ok2. Tapi gini, kita semua janjian di cafe punya nyokap nya Intan. Lo ikut?

Narameisie
Ikut lh. Kn krja brng

Fhryan
Ok deh. Nnti brngkt brng yh. Sklian, rmh gw dkt dngn lo.

Narameisie
Ok

Setelah menjawab pesan terakhir dari Fahryan, Fara langsung keluar dari aplikasi line nya dan mematikan HP nya.

Fara membuka mukena yang dipakenya, kemudian melipatnya dan menaruh ke dalam lemari lalu berjalan turun sesuai permintaan sang bunda tadi.

***

RaFara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang