43. Kemah

44.4K 2.6K 308
                                    

Hai guys
Aku update lagi nih.
Spam comment disetiap paragrafnya guys. Kesepakatan ada di bagian paling terakhir.

Happy Reading!!
______________________________________

Pagi yang cerah mengawali pagi Fara membuat sang empu penuh dengan senyum. Ini adalah kali pertamanya akan merasakan bagaimana asiknya berkemah. Dia sudah mempersiapkan semuanya. Dia sudah belajar memasak, sudah menyiapkan baju, bantal serta hal lainnya pun sudah.

"Sayang. Ayo cepat." Panggil Naya dari luar kamar Fara. Fara yang mendengar bundanya pun langsung mengambil HP sembarangan dari dalam laci. Entah HP yang dia ambil.

"Sudah Bun. Ayo." Ajak Fara dengan begitu semangat.

Bundanya tersenyum melihat senyum itu. "Kamu sudah bawa HP?" Tanya Naya yang diangguki Fara. Dia mengangkat HP yang tadi diambilnya.

"Sayang, kamu itu harus bawa lebih dari satu. Powerbank juga. Kalo nanti batereinya lemah, pasti harus ngantri dulu baru bisa ngisi nya. Ayo masuk ambil lagi." Ucap Naya.

Fara terkekeh pelan kemudian masuk kembali kekamarnya dan mengambil barang sesuai perintah sang bunda.

"Sudah?" Tanya Naya saat Fara keluar. Mereka berdua kemudian berjalan kebawah.

Dilantai bawah, para saudara-saudara Fara telah berkumpul. Padahal dia hanya ingin pergi kemah, bukan pergi berperang.

"Sayang, ini tadi Aunty masak. Nanti kamu bawah yah. Ada lebih juga buat teman-teman kamu." Ujar Syndia sambil menyerahkan tiga tas tempat bekal makan untuk Fara.

Fara mengerutkan dahinya, "loh aunty kok gitu sih? Kan nanti disana kita yang masak sendiri." Seru Fara.

Aunty nya menggeleng, "kamu gak akan ada waktu buat masak sayang. Buat tenda itu lama loh. Nanti kalo kamu kelewatan jam makan siang trus sakit gimana? Gak asik kan. Jadi bawa aja." Balas aunty Syndia.

Semua keluarganya ikut mengangguk menyetujui perkataan Aunty Syndia, membuat Fara tak bisa berbuat apa-apa lagi selain mengangguk.

"Ok-ok. Kalau begitu ayo."

Fara diantar oleh kedua abang kembarnya. Tadi nya yang lain juga ingin mengantar, tapi Fara merengek tak mau. Katanya nanti jadi pusat perhatian.

☆♧♡◇

Fara sampai disekolah. Teman-temannya sudah ramai dengan barang mereka masing-masing. Dia turun dari mobil dan menghampiri Keempat sahabatnya yang sudah menunggunya dari tadi.

"Fara?!" Pekik Kaila kegirangan. Mereka seperti orang yang tidak bertemu berbulan-bulan. Padahal baru kemarin mereka bertemu.

"Mana barang-barang lo Far?" Tanya Dela saat tak melihat Fara mengangkat satupun barangnya.

Fara terkekeh kemudian menunjuk kearah abang kembarnya yang tengah mengangkat barangnya. "Tuuh."

"Haa. Asiknya punya abang kek gitu. Gak perlu capek-capek bawa." Keluh Icha sambil memasang wajah cemberut.

"Gak usah sok cemberut bangke. Wajah lo gak cantik." Celetuk Anna yang membuat Icha semakin cemberut. Bahkan  sekarang air matanya sudah terkumpul.

Anna menghembuskan nafas kasar kemudian memeluk Icha. "Udah-udah gak usah nangis. Gue becanda aja tadi. Lo cantik kok. Cantik banget malah." Bujuk Anna yang membuat Icha menghapus air matanya dan tersenyum.

"Nah gitu dong senyum. Kalo lo nangis, kesannya kek kuda cengeng tau gak." Ucap Anna sambil terkekeh diikuti tean-temannya. Sedangkan Icha, dia hanya nyengir lebar.

RaFara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang