23| Peluk Untuk 360 Jam Yang Terlewat

88 8 0
                                    

NOW PLAYING_PELUKKU UNTUK PELIKMU_FIERSA BESARI


SELAMAT MEMBACA TAS [4] SHANUM

CHAPTER DUA PULUH TIGA| PELUKKU UNTUK PELIKMU

Tetaplah tinggal dan jangan pernah mencoba beranjak pergi.

***

Pagi hari ini Senja harus kembali pada rutinitas kampusnya yang melelahkan. Terpaksa meninggalkan Shanum di rumah Rayna sendirian. Jam demi jam berlalu hambar, seakan ingin dia percepat agar segera pulang menjenguk gadis itu. Gadis yang tidak tahu jalanan Jogja sama sekali, yang dia suruh berdiam di rumah.

Kali ini Senja mengajak Rajendra bertemu, berhubung kampus mereja bersebelahan. Mereka menuju burjor-burjor terdekat yang biasa rame di akhir bulan. Saat kantong para mahasiswa mulai kering. Mereja bisa menyantap mie telor yang ekonomis dan mengenyangkan. Keduanya duduk saling berhadapan. Menyulut sebatang rokok sambil mengepulkan asapnya.

"Tumben lo ngajak gue berduaan? Ada apaan?" Tanya Rajendra melirik penuh selidik.

"Shanum dateng ke sini nyusulin gue. Hubungan LDR itu kadang emang sulit ya?!" Kata Senja.

"Weh, si Shanum! Itu artinya dia kangen banget sama lo. Sampe nyusulin lo ke sini," ujar Rajendra menggelengkan kepala takjub.

Sementara Senja menerawang sesuatu, "Kita kan udah semester enam nggak lama lagi skripsi dan bentar lagi lulus,"

"Lo mau ngapain emang?" Tanya Rajendra penasaran. Alhasil, Senja mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga cowok itu.

"Gue bisa atur kalau buat lokasi dan tata dekornya," gumam Rajendra setelahnya.

"Oh ya, lain kali kita bahas lagi. Gue kasian Shanum dah nunggu lama di rumahnya Rayna," pamit Senja segera bangkit mengingat gadisnya. Meninggalkan Rajendra yang terkekeh melihat tingkah sahabatnya yang mulai dewasa.

"Sampein salam gue buat dia," tetiak Rajendra tak lama. Cowok di seberang sana mengangguk sambil mengacungkan jempolnya.

***

Cowok itu memarkir motornya di depan kos Rayna dan tanpa ijin nyelonong masuk begitu saja. Senja dikasih kunci cadangan oleh gadis itu. Gunanya karena mereka sering meminjam barang satu sama lain, bosan, menghabiskan waktu bersama, dan menyelesaikan projek kampus bersama. Biar lebih mudah katanya bisa berbagi pikiran. Satu beban yang disangga berdua pasti lebih ringan bukan?!

Sudah sedari tadi Shanum berjalan mondar mandir, "Kok Senja lama banget sih? Gue dibunuh bosen kalau gini terus."

Tidak lama pintu depan terbuka dan menampilkan sosok Senja yang menenteng bungkus plastik di tangannya. Cowok itu menghampiri gadis yang merubah ekspresi terkejutnya menjadi wajah yang tidak menyenangkan.

"Sye, dapet salam dari Rajendra tadi. Gue nggak sengaja papasan sama dia," ujar Senja menyisihkan rambut yang menghalangi wajah cantik gadis itu.

TAS [4] SHANUM (END)Where stories live. Discover now