11| Yang Sebenarnya

106 10 0
                                    

NOW PLAYING_KAMU JAHAT_GEISHA

SELAMAT MEMBACA TAS [4] SHANUM

CHAPTER SEBELAS | YANG SEBENARNYA

Tidak semua yang nampak itu benar dan jelas adanya. Tidak semua yang tersembunyi tidak akan diketahui. Dan perihal rasa pasti akan jujur endingnya meski terpaksa

***

Untuk malam ini Ndaru dan Bagas duduk di luar, menikmati udara malam sambil mengasap. Nikotin yang membuat mereka melupakan beban juga mengungkap kebenaran. Beberapa hari ini waktu mereka sering dicuri oleh salah satu makhluk Tuhan. Kehadiran perempuan itu selama di kontrakan terasa hangat dan menarik.

"Gas, lo udah mulai suka sama cewek itu?"

Bagas melirik Ndaru. Matanya menyipit, "Cewek yang mana?"

"Kaya cewek lo banyak aja. Yang gue maksud Shanum," ujar Ndaru to the point disertai kekehan ringan.

"Oh, nggak juga!" balas Bagas menginjak putung rokoknya. Menghenbuskan sisa asap di mulutnya, "Dia itu... Wait, lo mau deketin dia?" Tanya Bagas tahu maksud Ndaru.

"Kalo lo nggak keberatan. Soalnya gue liat dia beda dari cewek lain. Bikin gue penasaran,"

"Enak aja! Apa kabar sama masa lalu lo?" Tanya Bagas, jarinya menunjuk dada teman lawannya.

Ndaru dan masa lalunya tertutup tetapi hingga saat ini belum juga dia lupakan; entah terlalu indah atau terlalu menyakitkan. Ada masa yang Ndaru ingin ulang waktu itu, tetapi waktu sudah berjalan ke depan--jauh dari masa lalu. Ndaru tidak bisa apa-apa selain melepaskan tapi hatinya belum juga mengikhlaskan.

"Apa bedanya sama lo, Cuk?" Ndaru balik menimpali Bagas. Menanyakan pertanyaan yang sama.

"Setidaknya gue lebih manusiawi. Gue cuma pengen bantu dia," ungkap Bagas menyulut lagi nikotin yang ada.

"Serah lu, Cuk!" Seru Ndaru mengendikkan bahu, menghisap lagi nikotin tersebut sesaat sebelum kembali bertanya, "Lo care karena lo ada rasa atau sejatinya itu cuma buat tugas analisa lo?"

Bagas menghela napas berat, "Awalnya buat tugas analisis gue tapi makin lama gue ngelanggar kode etik psikolog karena mungkin gue mulai peduli sama dia."

"Keadaan dia lagi depresi sampai tubuhnya melemah. Jadi, please jangan lo buat mainan tuh cewek! Kasihan!" Mata Bagas benar-benar berbinar, nada suaranya juga terlihat memohon.

Cowok itu mendengarkan sahabatnya. Mungkin Bagas juga tidak salah, mungkin waktunya yang salah. Bagas itu sebenarnya care sama orang, lebih peduli ketimbang dia sendiri. Bagas berani mengambil tindakan sedangkan dia hanya diam sambil memberikan beberapa kata penenang. Dan sepertinya dia tidak bisa memainkan gadis itu--gadis yang mudah sekali rapuh.

"Padahal menarik tapi sayang nggak bisa gue mainin. Menurut lo gue harus mainin apa biar lekas move on?" Ndaru bertanya lagi ke Bagas agar mendapat pencerahan.

TAS [4] SHANUM (END)Where stories live. Discover now