Pemadaman Sinyal

3 1 0
                                    

Aku sampai di depan SMP Negeri 1 Simo, tempat adikku mau ketemu seseorang. Sesudah seseorang memberikan sesuatu kepada Tika, Tika memainkan HP.

Aku melepas masker untuk mengelap keringat di bawah hidung. Ini hari pertama aku memakai masker pada saat pandemi corona. Aku perempuan banget lo. Maskerku saja warnanya pink wkwkwk.

"Nggak ada sinyal," seru Tika. Dicoba memakai wifi juga tidak bisa. Kami pun ke Indomaret untuk memesan titipan Tata dan Cici. Sayangnya, cuma titipan Cici yang ada. Begitu mau ke jalan, aku mutung. "Sumuk banget." Mulutku belum disikat gigi, jadinya agak bau di dalam masker. Aku menghela napas, mencoba bertahan untuk tetap memakai masker.

Aku mau memutarkan montor ke Armina. Namun, dibatalkan karena banyak motor di belakang. Aku melihatnya dari spion. Ada pula mobil polisi. Mobil itu melewatiku.

Sesampainya di rumah, aku kehilangan sinyal. Padahal mau memberikan komenter ke salah satu cerita Wattpad.

Sampai sore, sinyal kartuku tidak muncul-muncul. Bahkan sinyal saudaraku yang memakai kartu yang sama.

Setelah bangun tidur, sinyal baru ada. Dari jam 11 aku menunggu, ternyata baru ada pada jam 08.30 p.m.

Salah satu adikku mengingatkanku pada pembelajaran hari ini. Ternyata ada yang kelewatan 1 pembelajaran. Pembelajaran ini menggunakan absensi di ocw. Jika tidak diisi, dianggap alpa. Guru juga tidak bisa mengubah deadline absensi.

Setelah membuka chat-chat, alhamdulillah grup pembelajaran itu tidak ada pesan, artinya liburrr. Horeee. Alhamdulillah.

Memori: 8 Mei 2020

Catatan Kenangan 🔚Where stories live. Discover now