38

482 32 16
                                    

Sesuai apa yg di katakan Shelin, Chava benar benar datang ketempat itu. Rumah kosong yg terpencil.

Tiba_tiba lampu dihidupkan membuat Chava kaget.

"Akhirnya lo datang juga" ucap Shelin bersama satu orang perempuan, Chava pun tidak mengetahui itu siapa.

"Lo tau siapa orang ini?" Tanya Shelin menunjuk perempuan yg berada disampingnya. Chava hanya menggeleng.

"Balik badan sekarang!" Ucap Shelin. Perempuan itu pun membalikkan badan, Chava kaget siapa orang itu.

"I_ica"

"Haii ava" sapa nya tersenyum.

"Gimana, bahagia sama Ghali?" Tanya Ica mendekati Chava.

Plakkk

"Itu untuk sakit hati guee!"

Plakk

"Dan ini untuk lo yg udah ngerebut Rio, ghali dan deva!" Ucap ica, chava hanya terkejut mendengar nama Rio dan Deva.

"Kenapa milik gue lo ambil semua Chava! kenapa!" Bentak Ica. Perlu kalian tau Chava adalah seseorang yg anti dibentak.

"Shelinn" lirih Chava, yg sedari tadi melihat Shelin yg diam saja.

"Lo pasti belum tau Shelin kan?" Ucap Ica. Chava pun beralih menatap Ica.

"Shelin itu adik gue! Gue yg nyuruh dia buat ngancurin hubungan kaliann!!!!" Ucap Ica meluapkan emosinya.

[.]

Disisi lain kedua orang tua Chava sangat cemas dengan kepergian Chava, bukan hanya kedua orang tua Chava, Ghali pun ikut cemas. Sedari tadi handphone Chava tak kunjung aktiv.

"Ghalii, tadi tante nemuin ini" ucap Sasa menyodorkan sebuah kertas yg berisikan sebuah alamat.

Ghali sudah mempunyai feeling yg tidak enak.

"Tante dan om jangan khawatir ya Ghali bakal cari Chava" ucap Ghali menenangkan.

"Tapi gha, kamu mau kemana?" Tanya Cito.

"Ke alamat ini om, Ghali punya feeling yg gak baik" ucap Ghali.

"Yaudah om ikut" ucap Cito.

"Telpon polisi sekarang om" Cito pun mengangguk.

Mereka pergi dengan diiringi polisi dibelakang mobil mereka. Cito dan Ghali pun sudah sangat khawatir takut terjadi apa apa kepada Chava.

[.]

Ica menjambak rambut Chava, Chava pun hanya meringis. Entah mengapa kali ini keberanian Chava sangat lemah.

"Kalian mau apa ngajak gue kesini?" Tanya Chava masih dengan posisi di jambak.

Ica melepaskan jambakan itu.

"Jelasin!" Perintah Ica kepada selain.

"Pertama, lo udah tau siapa yg berani nabrak abang lo tanpa rasa tanggung jawab?" Tanya nya, Chava pun menggeleng, sungguh ia ingin menangis sekarang.

"Ghali" ungkap Shelin. Chava pun terkejut langsung menutupi mulut nya agar tidak berteriak.

"She_shelin el_elo gak bercanda kan?" Tanya Chava memastikan pasti ini bohong Chava yakin.

"Heyy apa muka gue terlihat bercanda" ucap Shelin meyakinkan Chava melihat wajah Shelin dan ternyata benar tidak ada kebohongan di mata Shelin.

"Gak! Ini gak mungkin! Kalian pasti bohong kan! Apa yg kalian lakukan! Apa yg kalian rencanakan! Hikss hikss" teriak Chava tidak percaya, ia menangis sejadi jadinya.

Ghavali [END]Where stories live. Discover now