23

504 45 19
                                    

Di pagi hari seorang gadis tengah tersenyum ria sambil memakai sepatu sekolahnya.

"Huaa seneng banget udah bisa masuk sekolah" ucap Chava dengan senyum semeringah.

"Ava ayo sayang kita berangkat" ajak Cito diangguki oleh Chava.

Hari ini adalah hari pertama Chava di sekolah nya sebagai kelas XII, dan banyak sekali murid baru yg masuk ke sekolahnya.

"Eh cewek itu cantik banget" ucap siswa baru saat melihat Chava.

"Eh eh gue denger dia itu orang terpintar di sekolah ini plus cantik juga"

"Hai kak" sapa siswi baru yg melewati Chava dengan senyum. Chava hanya membalas dengan senyuman.

"Gila, depresi gue liat senyum nya manis banget" ucap siswa itu, Chava tak menghiraukan itu menurutnya itu terlalu berlebihan, meskipun Chava cantik tapi Chava tidak suka dipuji secara berlebihan.

"Pagi pacar aku" datang ghali merangkul Chava.

"Eh astagfirullah, kamu ngagetin aja sih"

"Yah udah punya pacar" lesu siswa itu setelah mengetahui bahwa idola nya mempunyai pacar.

"Kenapa?" Tanya Ghali dingin kepada siswa itu.

"Eh eh gak kenapa_kenapa kak" gelagap siswa itu.

"Udah ih, tuh liat dia ketakutan liat muka kamu" bisik Chava.

"Haa emang muka aku serem yaa?" Tanya Ghali dengan raut wajah polos membuat Chava tertawa.

" hahaha kamu polos banget sih" ucap Chava tertawa.

"Ghavali!" teriak dua orang pria menghampiri Ghali dan Chava. Mereka memanggil pasangan itu dengan sebutan "GHAVALI" karna biar gak kepanjangan katanya wkwk, konyol sih tapi itulah nama yg cocok itu pasangan mereka.

"Cailah pacaran aja masih pagi, gue tau kalian kangen tapi gak gini juga kali" resek Dio membuat semuanya menatapnya.

"Cih kenapa sih pada natap gue" heran Dio.

"Di, lo gak sakit kan?" Tanya Adit menempelkan telapak tangan nya ke kening Dio lalu menempelkan nya ke ketiak nya.

"Sama"

Pletakk...
"Sama apanya bego, lo nyamain kening gue sama ketek lo yg bau itu, sorry ogah" ucap Dio menjitak pala Adit.

"Di, lo kok jadi resek dan banyak omong gini sih" tanya Chava tertawa.

"Haha gakpp, gue mau berubah jadi orang humoris aja" jawaban Dio membuat semuanya mendadak heran.

"GHAVALI!!" Panggil dua orang gadis menghampiri mereka.

"Aaaa Gea Tista gue kangen kalian" senang Chava memeluk kedua sahabatnya, sedangkan ketiga laki_laki itu hanya menggeleng kan kepala melihat tingkah tiga gadis itu.

"Eh eh udah udah ayok, bentar lagi upacara" ajak Ghali.

Dibawah panas matahari terik sang pembina masi setia membicarakan, mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa siswi baru.

Chava menempati barisan paling depan karna Chava tidak suka dibelakang membuat nya menjadi sorotan para siswa siswi baru, karna barisan para murid itu tepat berhadapan dengan kelas Chava.

"Tuh cantik banget kakak itu, gue mau jadi kayak dia"

"Udah cantik pinter lagi"

Blaa bla bla
Dan masih banyak lagi bisikan para siswa_siswi baru.

Chava menyuruh kedua sahabat dan pacarnya itu meninggalkan Chava karna Chava sedang dipanggil bu Setya.

Chava berjalan melewati koridor membawa setumpuk buku yg belum sempat bu Setya kembalikan sebelum libur.

Ghavali [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora