17

597 72 2
                                    

Ujian tengah semester kini menghantui para siswa siswi SMA kebayoran tapi tidak dengan dua orang yg sangat pintar, yah siapa lagi kalo bukan Ghali dan Chava.

Chava sedang duduk sambil membaca buku. Saat merasa gerah Chava berniat untuk ke perpus untuk belajar 'ralat' bukan belajar tetapi numpang ngadem dan tidur.

"Va, lo mau kemana?" Tanya gea.

"Ngadem, lo pada mau ikut?" Ajak Chava, keduanya hanya menggeleng.

Sangat heran bagi Chava mengapa semua murid tidak panik seperti dirinya ketika ada ujian. Chava yg pintar se sekolah saja panik apalagi jika tidak pintar oh ayolah tuhan berilah otak yg berguna pada mereka.

"Hello gayss" sapa adit sambil merangkul Tista.

Yg dirangkul hanya memelintir tangan Adit membuat cowok itu meringis kesakitan.

"Sakit begoo!" Bentak Adit dan sama sekali tidak berpengaruh pada Tista malah semakin kuat Tista memelintir.

"Suruh sapa lo rangkul gue hah!" Bentak Tista berhasil membuat Adit takut.

"A_ampun tis gak sengaja" ucap Adit.

"Ini baru gue pelintirin nanti nanti gue buntungin!" ucap Tista.

Semua tertawa melihat keduanya sungguh jika Tista dan Adit sudah bertemu pasti mereka slalu bertengkar.

"Galak bat dah"

"Bodo"

"Dih najis!"

"Apalagi gue!"

"Ikut_ikut aja!"

"Suka_suka gue!"

"Oh iya lo suka gue"

"Najiss! naudzubillahiminzalik"

"Udah_udah lo berdua nanti jodoh" ucap Gea membuat keduanya mual dibuat buat.

"Huekk huekk!"

"Najis gue!" ucap Tista.

"Apalagi gue!"

"Kok lo nyolot!"

"Suka_suka gue!"

"Chava mana?" Tanya Ghali pada Gea.

"Lagi ngadem" jawab Gea.

Setelah itu Ghali beranjak pergi menyusul gadisnya itu ia tau pasti gadisnya tengah tidur saat ini.

Dan ya setelah Ghali masuk Ghali melihat gadisnya sedang tertidur pulas, tidak ambil pusing ghali mengeluarkan handphone dan memotret gadisnya.

Ghali mengelus elus rambut indah milik Chava tidak lupa diiringi dengan senyuman.

"Andai lo tau va, kalau gue sayang sama lo" ucap Ghali pelan sambil tersenyum.

Chava yg mendengar itupun hanya pura_pura tertidur ingin mendengar kelanjutan apa yg dibicarakan laki_laki didepannya ini.

'yaampun jantung gue'

"Tapi,  kehadiran rio yg buat gue ragu untuk deketin lo" lanjut Ghali.

'What! Berarti dia cemburu nih'

Ghali hendak beranjak pergi namun tanganya merasa dicekal.

"Disini aja, temenin gue" ucap chava.

"Hah, l_lo gak de_denger kan?" Tanya Ghali grogi.

"Gue denger" ucap Chava.

"Denger apa?" Tanya Ghali memastikan.

"Denger kalo lo sayang sama gue dan cemburu liat gue sama Rio" ucap Chava sambil tersenyum.

Ghavali [END]Where stories live. Discover now