12

635 82 12
                                    

Chava sedang membaringkan diri dikasur kesayangannya sambil memainkan handphone miliknya mengstalking instagram seseorang yg telah membuat nya berbunga bunga.

"Avaa!!" Panggil Sasa.

"Iya mah, kenapa?" Tanya Chava heran.

"Itu ada temen kamu diluar" ucap Sasa.

"Temen? Siapa?, ah mungkin Gea dan Tista" ucap Chava terheran heran tak biasanya mereka kerumah Chava tanpa mengabari Chava.

"Eh kalian ngapa...." belum sempat Chava melanjutkan kalimatnya, seseorang telah memotong kalimat Chava.

"Haii" sapa cowok itu sambil tersenyum.

"Lo ngapain disini?" Tanya Chava heran dan kaget.

"Gue kangen lo va" ucap cowok itu lalu menarik Chava dalam dekapannya, entah kenapa Chava membalas pelukan itu ia sudah tidak tahan lagi dengan air mata yg terbendung dan akhirnya lolos. Jujur Chava masih mencintai pria di depannya ini namun hati Chava berkata lain.

Hikss..hikss..
"Loh gak usah nangis dong" ucap pria itu sambil mengusap air mata Chava.

"Lo ngapain lagi sih kesini" ucap Chava dengan sayu.

"Gue mau ketemu orang yg udah gue rinduin sejak lama" ucap pria itu tersenyum.
"Tapi kan lo udah tunangan yo" ucap Chava.

"Engga va, gue gak jadi tunangan" ucap pria itu Rio. Ya dia adalah Rio, Rio yg selama ini membuat Chava tidak bersemangat, Rio yg membuat nya rindu berlarut larut kini datang dihadapannya.

Chava heran dengan jawaban Rio.
"Kepo yaa" ucap Rio karna ia tau pasti gadisnya ingin mengetahui mengapa ia tidak jadi tunangan.

Mereka saat ini sedang ditaman belakang rumah Chava, ya mereka memang slalu ditaman jika ingin berbagi cerita, taman itulah yg membuat Chava sayu setiap hari.

"Jadi gue waktu itu kabur ke london karna gue gak mau ditunangin sama pilihan bokap gue dan lagian gue belum cukup umur untuk itu, gue sengaja kesana agak lama sih setengah tahun rasanya itu udah cukup untuk bokap gue sadar kalo cinta gak bisa dipaksain, waktu gue kabur gue yakin pasti bokap marah besar ke gue maka dari itu gue sekarang belum kerumah bokap" jelas Rio.

"Ja di?"tanya Chava.

"Jadi gue masih sayang sama lo va, meskipun lo udah ngelupain gue" ucap Rio kembali memeluk chava membuat Chava tersontak kaget.

(.)

Ghali saat ini berniat ingin mengajak gadisnya itu jalan jalan keliling kota ia sudah siap dengan mobilnya dan pakaian yg rapih. mau tidak rapihpun Ghali tetap lah pujaan para wanita yg melihatnya karna ia begitu tampan dengan alis tebal dan hidung mancung persis dengan ayahnya yg keturunan london itu.

"Bun,yah, Ghaga mau pergi sebentar yaa" ucap Ghali.

"Loh, mau kemana gha? Rapih bener" tanya Nando.

"Kepo ayah ah" ucap Ghali.

"Yaudh sana jangan sore sore ya pulangnya, dan ini cake buat tante Sasa ya gha, awas dimakan dijalan" peringat Thesa.

"Siapp bundaku" ucap Ghali sambil mencium pipi sang bunda.

"Loh ayah enggak gha?" Tanya Nando iri.

"Gak ah ayah mah bau" ucap Ghali mengejek.

"Oh ngelawan kamu sama ayah yah" ucap Nando dengan nada drama sok marah.

"Kaburrr" ucap Ghali sambil berlari keluar.

Sesampai dirumah Chava, Ghali sungguh gugup karna baru kali ini ia ingin mengajak gadisnya itu dengan perasaan biasanya tidak 'oh ayolah Ghali nampak gugup sekali'

Ghavali [END]Where stories live. Discover now