32

463 36 38
                                    

Seperti biasa GHAVALI akan berangkat bersama, bahkan membuat semua yg melihat nya akan bosan melihat kedua pasangan itu slalu menikmati hari hari berdua. Serasa dunia milik berdua deh.

Disebuah kantin yg sangat ramai. Yg sudah biasa dijadikan objek penglihatan dikantin adalah meja GHAVALI dan para sahabat nya.

"Kyakkk gue waktu itu liat Tista jalan berdua loh sama Adit" ucap Chava mengagetkan semua nya. Chava sudah biasa bersikap bar bar didepan Ghali. Karna Ghali meminta nya untuk tidak sok jaim.

"Uhukk uhukk" Tista tersedak bakso, sedangkan Adit ia sudah merasakan wajah pucat nya.

"Lo ngo_ngomong apa, gue jalan sama dia...."

"Ga_gak mungkin" ucap Tista terbata_bata.

"Hmm nampaknya ada yg gugup nih" ucap Gea memojokkan Tista.

"Njirr apaansi!" tak ingin terpojokkan.

Pandangan Ghali beralih kepada Adit yg sudah pucat.

"Ditt, bener?" Tanya Ghali, Adit yg merasa ditanya pun langsung pura_pura sakit perut.

"Aduhh" ringis Adit memegang perutnya.

"Kenapa lo?" tanya Dio.

"Gue sakit perut pen boker, gue ke toilet dulu ya" ucap Adit buru_buru lalu bergegas pergi.

"Tuh anak aneh banget" ucap Chava.

"Eh gue juga mau ke perpus lupa tadi disuruh bu Tia" ucap Tista beranjak pergi.

"Ali!!" Teriak perempuan itu, Ghali reflek menengok dan kaget.

"Hai" sapa perempuan itu Ghali sekarang sudah pucat dan tegang.

"Gha aku gak nyangka bakal satu sekolahan sama kamu" ucap perempuan itu bergelayut dilengan Ghali. Chava yg melihat itupun juga kaget dan menahan amarahnya, bukan hanya Chava bahkan seluruh kantin pun kaget.

Ghali masih diam tak menggubris omongan perempuan itu tanpa melepaskan tangannya. Kini pandangannya kosong.

"Hai" sapa perempuan itu pada Chava, Gea dan Dio.

Mereka hanya tersenyum paksa.

"Kenalin nama gue SHELIN ANRISA" ucap nya mengenalkan diri.

"Chava" Chava menerima uluran tangan Shelin dengan terpaksa. Lalu Shelin beralih pada Gea dan Dio.

"Dio"

"Gea"

"Ehem ngomong ngomong kalian temennya Ghali ya?" tanya nya lalu semuanya mengangguk terkecuali Chava.

Tiba_tiba Ghali beranjak pergi meninggalkan kantin. Chava pun merasa bingung dengan Ghali. Mengapa kekasihnya pergi begitu saja tanpa mengucap apa_apa padanya. Mengapa semenjak Shelin ada raut wajah Ghali berubah menjadi kosong.

*****

Bell pulang sekolah telah berbunyi dari 15 menit yg lalu, namun Chava masih betah tidur didalam kelas.

"Mau pulang bareng?" Tanya seseorang.

Chava mengucek ngucek matanya agar penglihatannya jelas, seketika Chava jadi bingung kenapa harus Deva yg menawarkan nya pulang. Kemana kekasihnya?. Ah Chava jadi keingat dimana Shelin datang menghampiri Ghali dan bergelayut manja dilengan kekasihnya. Sebenarnya siapa Shelin itu? Ada hubungan apa Shelin dengan Ghali.

Ghavali [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang