#8 Sweet Twins || Author POV/15+

75 51 50
                                    

Maaf jika ada kata kata kasar atau adegan yang kurang berkenan.

Biasakan follow dan vote sebelum membaca!

Done?

Happy reading 🖤!!!
.
.
.
.
.

"Ayo kalian semua renang! Kok malah bengong!" ucap Mr. Tio yang ikut ikutan informal. "Nganu Mr. enghh, Julie sakit." ucap Aksha. "Lah.. Inget peraturan utama Luxury Dorm nomor 3? 'Kita harus ikuti jadwal dari Asrama apapun jadwalnya, apapun kondisi kita'!!" ucap Mr. Tio.

"Tapi Mr. k-" Mr. Tio mendesis lalu menutup mulut William. "Mau dapat point nak?" ucap Mr. Tio sembari mengelus kumis lebatnya. William menggeleng cepat. "E-enggak Mr." ucap William langsung. "Juna sama Alana.. Sana renang di rooftop, disini udah penuh." ucap Mr. Tio. Alana dan Juna menganguk lalu Alana menggenggam tangan Julie. "Gue pergi ya, Jul.." ucap Alana lalu meninggalkan Julie dan lainnya dari lantai 56.

"Yo yo kalian renang." ucap Mr. Tio. William dan Aksha menggenggam erat tangan Julie, lalu setelah hitungan ketiga,mereka loncat dan berenang sebisa mereka karna mereka juga sibuk menggenggam tangan Julie. "Aksha, biasanya kamu renangnya cepet kan, sana renang yang cepet, 10 kali bolak balik, cepet!" terpaksa, Aksha lalu melepas genggaman tangannya dari Julie lalu melaksanakan apa yang disuruh Mr. Tio.

Sementara William masih bertahan menggenggam tangan Julie yang mulai menggigil kedinginan. "William, susul Aksha juga." ucap Mr. Tio. William membelalakkan matanya, pasalnya jika dia melepaskan tangan Julie bagaimana nasib Julie nanti. "Cepat!!" teriak Mr. Tio. William menatap mata Julie lalu menggenggam tangannya semakin erat.

"Percaya sama Gue ya Jul.. Gue bentar lagi balik. Lo. Bertahan ya." ucap William. ".. Will.. Gue mau renang ditempat Alana aja." bisik Julie pelan. "Iya nanti kita kesana, sabar ya." ucap William lalu melepas genggaman itu. Julie tampak takut lalu berenang pelan pelan. Baru saja menggerakan kakinya. Tiba tiba kaki kanan Julie tidak bisa digerakkan karna kram. Dikolam renang setinggi 3 meter, lebar 10 meter dan panjang 15 meter itu, Julie berteriak minta tolong.

Dia sama sekali tidak bisa bergerak. "Willy!!" teriak Julie sedikit pelan, suaranya melemah dan badannya menggigil hebat. Suara Julie itu membuat seluruh anak yang berenang disana menengok kaget dan panik. William yang jaraknya paling dekat dengan Julie langsung balik arah dan menggendong Julie yang sudah sangat lemas. "Aksha! Bantu Gue!" teriak William. Aksha lalu keluar lewat kolam renang sisi lain lalu menarik tangan William agar William bisa keluar.

Badan Julie menggigil hebat, dan itu membuat keduanya panik. "Kalian! Mau kemana kalian!" teriak Mr. Tio. "Nobody stop us. Wattson!" teriak William. Wattson segera naik dari kolam renang lalu menghalangi Mr. Tio yang hampir mengejar mereka. "Thanks Bro!!" teriak William lalu mereka berlari untuk ke rooftop, dimana kolam renang disana paling hangat dari yang lain.

"Jul.. Jul?!" ucap William panik ditengah larinya. Julie hanya menggigil dan menggenggam erat dada William. Mereka telah sampai dirooftop lalu segera berlari ke kolam renang kelompok Alana. "Julie?! Dia kenapa?" ucap Alana kaget yang masih dikolam renang. Dengan cepat William menuruni tangga kolam lalu memeluk Julie erat.

"Kedinginan dia. Tega banget emang Mr. Tio." ucap Aksha. "Jul.. Udah enakan kan? Ini anget kok air nya." ucap William lembut. Julie mengganguk kecil. "Thanks ya, Will. Lo udah selamatin nyawa Gue. Tapi apa gakpapa tadi Lo sama Aksha?" ucap Julie pelan. William tersenyum lalu membelai lembut wajah Julie. "Demi kamu gakpapa lah ya.." ucap William.

Julie tersenyum lalu kembali memeluk William.

🔥

"Maksud kalian apa? Lari lari dikoridor, bikin lantai basah dan licin, bolos jadwal, renang di kelompok yang beda, peduli sama temenmu yang sakit, gak sopan sama Mr!! Termasuk pelanggaran yang besar loh." ucap Mr. Tio. "Tapi Mr, Julie sakit parah!" bela Aksha. "Halah kedinginan doang kok, lebay!" ucap Mr. Tio kejam.

My Luxury Dorm [Short Story]/15+ TeensWhere stories live. Discover now