2.4 Terlalu Percaya Diri

31 7 3
                                    

Hal yang hanya sanggup kukejar dalam ilusi adalah kamu

Hal yang menyengsarakanku dalam menanti tanpa pasti adalah kamu

Ingin kuberhenti berkerjaran di atas kesemuan

Ingin kuberjalan beriringan namun entah kapan

Pada detik aku terbangun ingin kutemui engkau
Untuk berkata, bahwa aku tak lagi sanggup mencerna cinta setelah magimu menggelora
Bahwa aku mendamba nyata dari kisah yang kusulam dalam aksara

Namun seberapa peka engkau dalam mendengar
Debar jantungku terlalu hening untuk engkau tangkap
Atau barangkali aku yang terlalu ceroboh
Memilih jatuh pada sesuatu yang tak sanggup aku rengkuh


***

"Gue mau kita putus," kalimat itu bagaikan bom yang meledak tepat pada sasaran. Meluluhlantahkan segala hal, yakni perasaan dan juga senyuman yang tadi mengembang. Taehyung menatap Jennie dengan sorot tak percaya, namun gadis itu memilih menghindari kontak mata dengannya.

"Bisa kamu kasih tahu aku apa alasannya? Kalau aku ada salah, aku minta maaf." Taehyung segera menggenggam tangan itu namun ditepis dengan cepat oleh Jennie. Gadis itu menatapnya dengan sorot yang tak bisa Taehyung mengerti. Seakan ada tumpukan rasa kecewa dan luka mendalam disana.

Mata yang berkaca itu perlahan meluruh menyusuri pipi putih gadis itu. Ia mengusapnya cepat lantas mengangkat wajah, menahan air mata yang siap jatuh kembali. "Gak ada alasan khusus. Lebih tepatnya hubungan ini emang seharusnya gak pernah ada." tandasnya dingin.

Taman bermain yang kini mereka tempati lenggang sejenak. Taehyung tidak paham arti semua ini. Mengapa tiba-tiba gadis itu memutuskannya? Mengatakan bahwa seharusnya dari awal mereka tidak pernah membuat suatu hubungan? Kenapa?

Namun seakan mendadak bisu, lidahnya kelu untuk bertanya. Laki-laki itu hanya menatap wajah gadis yang ia cintai diterangi dengan sinar bulan, tengah berusaha menahan air mata. Taehyung kembali berusaha meraih tangan itu. Berusaha mendekap, namun Jennie lebih dulu mendorongnya menjauh. Ia menatap Taehyung dengan sorot dingin, "Gue mau hubungan kita sampai disini. Jangan bersikap seolah kita kenal. Dan satu lagi, gak usah sok peduli sama gue. Lo gak tahu apapun, jadi lebih baik lo gak ikut campur."

Akhirnya kalimat itu menjadi penutup pemutusan sepihak yang Taehyung alami untuk pertama kali. Ada gundukan rasa sesak dan sesal yang berlomba menyerang hatinya. Ia merasa malam itu melambat, membuatnya hampa. Namun tak ada setetespun air mata, yang ada hanya tanya yang mengudara,

Mengapa?

Taehyung menunduk dalam. Menatap rumput di bawah sana dengan segala perasaan yang memuakkan. Laki-laki itu menarik nafas sesak, kemudian sesuatu jatuh di pipinya. Bukan air mata, namun hujan yang mendadak turun. Melengkapi suasana melow malam itu.

Jeda × Jungkook BTS [Tamat] Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ