Maaf

85 21 50
                                    

Bismillah...
Sebelum ke cerita, Jangan lupa  jadilah pembaca yang bijak 😊

****

    Sepulang sekolah, Haisha dan teman satu kelompoknya pergi ke rumahnya. Untuk kerja kelompok di sana. Haisha pulang dijemput oleh Musa. Deya, Riska, ikut bersama Haisha. Yang lainnya, pergi naik motor.

"Ganteng calon suaminya Haisha?" tanya Riska ditengah keheningan. Musa malah tertawa mendemgar pertanyaan itu.

"Lah? Ganteng-ganteng suka ketawa sendiri. Wah ... lo gak salah milih yang model beginian?" kini Deya yang berbicara.

"Saya ini sodaranya, bukan calon suami hahahah.   Mana mungkin saya nikahin saudara sepersusuan haram hukumnya neng," terang Musa sambil diiringi tawanya.
Riska dan Deya melebarkan mata seolah-olah mendengar berita yang heboh.

"Eh tapi, si Kevin kayak lesu gitu ya tadi lihat si ganteng," ujar mereka mulai ngerumpi, membicarakan perihal Kevin.

"Ha? Lesu maksudnya apaan?" tanya Haisha, yang mulai ikut nimbrung pembicaraan keduanya.

"Tanya aja sendiri," jawab Riska dengan gayanya yang dibuat-buat agar terlihat misterius.

"Ish ... kalian nyebelin," gumam Haisha.

"Cieee yang penasaran sama Kevin," goda Deya.

"Ehh engga kok, ya aneh aja gitu kok kurang bersahabat muka dia tadi," jawab Haisha dengan jujur.

****

Musa dan ketiga perempuan sampai duluan. Dan setelahnya, yang lain menyusul.

"ASSALAMU'ALAIKUM!!!"

"Wa'alaikumussalam."

Nampak seorang wanita berkerudung yang tengah menggendong  seorang balita dipangkuannya membukakan pintu. Disambut oleh tangan Haisha yang menciumi punggung tangannya dengan penuh hormat. Disusul oleh yang lainnya.

"Kita mau kerja kelompok disni gapapa kan Ma?" tanya Haisha memastikan persetujuan dari Disha.

"Boleh kok, silahkan aja heheh ... Uca bantuin Bibi yuk siapin camilan buat mereka," ajak Disha.  Yang langsung dituruti oleh Musa dengan patuh.

"Ican mau cama kak Uca!" seru Ihsan sambil merentangkan tangannya pada Musa. Siapa yang tak akan gemas dan luluh melihat tingkah Ihsan semua yang ada disana pun menatap gemas pada balita itu. Musa tersenyum manis, lalu meraih Ihsan kedalam pangkuanya.

"Ican mau main sama kak Uca?"

Ihsan mengangguk bersemangat.

"Kita main lobot ilon man!! Ayok! Ayok!" ajaknya dengan bersemangat.

"Oke, oke little boy ," kata Musa.

"Yaudah sana main heheh, biar Bibi aja sendiri disini," tukas Disha.

"Ukhty, itu calon lo?" tanya Andra tiba-tiba. Tadi Riska dan Deya, sekarang Andra.

"Andra suka ya? Wkwkwk," ledek Ivan, yang langsung dihadiahi jitakan di kepalanya.

"Gue masih normal ya! Ivan Gunawan!" geram Andra tidak terima. Mendengar perkataan itu dari Andra, membuat semua sontak menyoraki Andra dan Ivan.

"Hilih! Kemarin aja lo bilang gak rela Abidzar suka sama Haisha," cibir Ivan.

"Yaelah canda Van, naudzubillah lah gue masih normal. Gue juga udah punya pacar tau!" kata Andra dengan mengebu-gebu.

"Halah! Palingan juga ngaku-ngaku doang lo!" sahut Banu yang mulai tertarik dengan perbincangan mereka.

Magnificent Journey [COMPLETED]Where stories live. Discover now