43. SELAMAT ULANG TAHUN PRASASTI

9.7K 956 156
                                    

43. SELAMAT ULANG TAHUN PRASASTI

“Jangan banyak gerak, kamu masih sakit,” ujar Aarav menahan tubuh Prasasti yang hendak berubah posisi menjadi duduk.

Aarav benar, baru menggerakkan sedikit beberapa anggota tubuhnya, Prasasti masih merasakan sakit dan nyeri. Akhirnya Prasasti memilih untuk tetap berbaring di atas bed pasien.

If it still hurts a lot, I can call a doctor,” ujar Zayn pada Prasasti. Zayn ingin Prasasti mendapatkan perawatan terbaik sehingga tidak merasakan rasa sakit lagi.

“Enggak perlu, ini udah nggak terlalu sakit,” balas Prasasti.

“Prasasti,” panggil Gretha pelan.

Prasasti mengarahkan pandangannya pada Gretha yang masih berdiri di dekat pintu ruangan. Tatapan dan bagaimana raut wajah Gretha sekarang pada Prasasti terlihat sangat berbeda. Prasasti bisa melihat jika dari tatapan Gretha seolah tidak ada kebencian seperti biasanya. Gretha berjalan mendekati Prasasti yang masih terbaring lemah di atas bed pasien.

“Sas, gue sebenernya malu buat muncul di depan lo lagi. Gue malu sama semua perbuatan jahat gue ke lo,” tutur Gretha pada Prasasti.

“Maksudnya?” tanya Prasasti, belum sepenuhnya paham.

“Sas, gue minta maaf buat semua hal-hal jahat yang pernah gue lakuin ke lo. Gue sadar sekarang kalau lo beda jauh dari bokap lo,” balas Gretha.

“Kalau lo emang nggak mau maafin Gretha. Nggak perlu lo kasih maaf,” ujar Zayn, sama sekali tidak akan melakukan pembelaan pada Gretha meskipun adik tirinya sendiri. Karena Zayn tahu kalau Gretha banyak melakukan kesalahan pada Prasasti.

“Kak Zayn bener, Sas. Gue juga nggak pantes buat dapetin maaf dari lo. Setelah semua perbuatan jahat gue. Kenapa lo masih mau buat tolongin gue tadi?” tanya Gretha.

“Lo beneran tulus minta maaf atau ini cuma drama lo?” tuduh Aarav, masih belum bisa percaya sepenuhnya pada Gretha.

“Aarav,” tegur Prasasti pelan, agar Aarav menjaga bicaranya.

“Gue bener-bener mau minta maaf ke Prasasti,” tutur Gretha terlihat bersungguh-sungguh.

“Sebelum lo minta maaf gue udah maafin lo, Tha. Keluarga gue udah banyak salah sama keluarga lo. Jadi, sebisa mungkin gue harus tebus semua kesalahan mereka,” balas Prasasti.

“Dengan cara korbanin diri lo sendiri buat tolongin Gretha?” tebak Zayn.

“Gue nggak mau lo kehilangan keluarga lo lagi, Zayn,” ujar Prasasti pada Zayn.

“Terus kalau lo pergi, lo pikir gue nggak bakal ngerasa kehilangan lo?!” tanya Zayn, Prasasti pun hanya terdiam.

“Jangan pernah lagi lakuin hal bodoh kaya tadi! Gue nggak mau kehilangan siapa-siapa lagi. Baik Gretha ataupun lo!” tegas Zayn.

****

“Seminggu lagi Prasasti ulang tahun. Kira-kira kado yang berkesan buat dia apa ya?” bingung Aarav.

“Anak,” balas Cakra.

“Kenapa mesti anak sih?” heran Yasa.

“Kalau kasih kado anak, gue jamin itu kado paling berkesan,” ujar Cakra.

“Kasih aja kado sederhana tapi bisa bikin dia berkesan,” ujar Alzam, selalu bisa di andalkan untuk meminta saran.

Aarav mulai memutar otak untuk memikirkan kado apa yang sesuai dan pasti akan di sukai Prasasti. Tapi, menurut Aarav kado apapun itu pasti akan Prasasti sukai. Karena Aarav tahu Prasasti bukanlah tipikal perempuan yang ribet.

Aarav's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang