8. BUKU PRASASTI

15.9K 1.5K 53
                                    

8. BUKU PRASASTI

“Bunga dari siapa?” satu pertanyaan langsung keluar dari bibir Zayn ketika melihat Prasasti masuk ke dalam mobil dengan setangkai bunga di genggaman tangannya.

“Orang,” singkat Prasasti setelah memakai seat belt. Saat ini Prasasti sedang merasa lelah untuk berbicara banyak. Apalagi setelah melewati kejadian panjang dan berat di sekolah tadi.

The one whose name is Aarav?” tebak Zayn seraya memanasi mesin mobilnya. Dari awal Zayn memang sudah menaruh curiga pada Aarav.

Prasasti tidak membalas perkataan Zayn. Raut wajah Zayn yang sebelumnya terlihat santai langsung berubah karena Prasasti bersikap masa bodoh dengan dirinya.

“Lo tuli? Gue tanya bunga itu dari Aarav?” tanya Zayn lagi yang kesabarannya semakin tipis.

“Kalau lo udah yakin sama tebakan lo. Buat apa lo tanya sama gue lagi?” balas Prasasti.

Zayn menarik senyuman sarkas. “Kenapa dia sering gangguin lo? Atau mungkin lo sendiri yang suka di ganggu sama dia?”

Prasasti kembali mendiamkan Zayn karena jika Prasasti terus merespon ucapan Zayn jelas tidak ada habisnya. Mobil milik Zayn mulai bergerak meninggalkan area sekolah. Di sepanjang perjalan Zayn dan Prasasti sama-sama diam.

“Udah berapa lama lo deket sama Aarav?” tanya Zayn yang sedang fokus menyetir mobilnya dengan tatapan datar.

“Gue gak deket,” jawab Prasasti.

Not close but he gives you flowers,” ujar Zayn yang terus menyudutkan Prasasti.

Prasasti tidak membalas ucapan Zayn. Beberapa saat kemudian mobil Zayn tiba-tiba menepi dan berhenti di tepi jalan. Prasasti menoleh pada Zayn dengan tatapan bingung. Sedangkan Zayn masih setia dengan pandangan dinginnya yang lurus kedepan.

“Turun!” titah Zayn tanpa menoleh sedikit pun pada Prasasti yang duduk di sampingnya.

“Ini masih jauh dari rumah,” ucap Prasasti memberitahu Zayn.

I don't fucking care,” balas Zayn secara dingin.

Tanpa berkata apa-apa lagi Prasasti melepaskan seat belt-nya dan segera turun dari dalam mobil Zayn. Setelah Prasasti turun, mobil Zayn langsung bergerak menjauh dari tempat pemberhentian. Seakan-akan Zayn tidak merasa bersalah meninggalkan Prasasti sendirian di tepi jalanan yang lumayan sepi.

****

“Kiw ada yang baru ngasih cewek bunga nihhh!” celetuk Cakra ketika melihat Aarav masuk ke dalam markas.

Aarav memberikan tatapan malas pada Cakra. Manusia memang normalnya memiliki 2 mata. Tetapi Cakra memiliki banyak mata, Cakra adalah titisan ibu-ibu yang memiliki banyak mata alias cctv manual. Entah bagaimana Cakra bisa mengetahui jika Aarav memberikan bunga pada Prasasti.

“Widih Bos! Diem-diem langsung gerak cepat ngincer cewek,” ucap Yasa pada Aarav.

Plot twist, si Bos cewenya udah ada tujuh!” tambah Cakra.

“Mata lo tujuh!” balas Aarav sengit.

“Matanya Cakra mah lebih dari tujuh, Rav! Sepuluh dia!” ceplos Yasa. “Setiap kejadian di utara, selatan, barat, timur, timur laut, barat daya, barat laut dia tau semua.”

“Buset iya juga ya,” ucap Cakra baru menyadarinya. “Giliran kalo ujian kemampuan mata-mata gue langsung menurun.”

“Itu artinya bego,” ucap Alzam yang sekalinya berbicara langsung menusuk.

Aarav's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang