Bag. 7 (Dekat?)

13 4 0
                                    

Kuharap pertemuanku denganmu tak mengenal kata akhir.

***

Seperti biasa sebelum berangkat sekolah aku melakukan sarapan dengan keluargaku. Kabar bahagia hari ini, ayah sudah mendapat pekerjaan, dan sekarang ayah bekerja di Malang !! Sudah terbayang, tak akan ada makan malam berdua lagi dengan ibu.

Selesai sarapan, aku berpamitan dengan ayah dan ibu untuk berangkat ke sekolah.
"Nad, jangan lupa bawa kue nya untuk dijual" pesan ibu mengingatkan, dan jujur sebenarnya aku hampir lupa untuk itu.

Kutenteng tas berisi kue itu seraya berjalan menuju tepi jalan raya, tak lupa kulakukan ritual keberangkatanku, mendengarkan lagu sendu dengan earphone yang telah kupakai. Saat akan memutar playlist pada telepon pintarku, muncul pemberitahuan pesan tak terbaca pada layar.

ada notif pesan masuk? Rendy? ah ini pesan kemarin malam yang belum kubuka

Rendy
Eh, Nad kamu berangkat sekolah jam 6 kan?
Rendy
Besok mau berangkat bareng ?

Nad
Rendy, maaf ya baru bales..
kemarin Nad ketiduran, ga perlu Ren aku naik bis sekolah aja

tak butuh waktu lama Rendy langsung membalas pesan yang kukirimkan.

Rendy
Ohh, gitu ya Nad. Oke, hati hati ya

Nad
Iya ren, makasih

Setelah membalas pesan itu, segera kulanjutkan langkahku menuju tepi jalan raya untuk menunggu datangnya bis sekolah. Tepat saat aku sampai di tepi jalan raya, bis sudah datang jadi tak perlu waktu lama untuk aku menunggunya.

Kulangkahkan kakiku masuk ke dalam bis. Kutelusuri sekeliling bis hanya untuk menemukan orang itu, dan aku menemukannya! Manusia yang melambaikan tanggannya kepadaku untuk memberitahukan keberadaannya, itu Aydin!!

"Kebiasaan ya Nad? berangkat sekolah dengan earphone di telinga dan duduk di sebelah jendela?" tanya Aydin, sambil membiarkanku duduk di tempat favoritku itu.

kubalas dengan tawa kecil dan memalingkan wajahku melihat ke arah luar jendela, dan tentu Aydin sudah sibuk dengan novel bacaannya.
"Din, mau tanya"
"ya?" balas Aydin cuek, dan aku sudah terbiasa dengan sikapnya itu
"Rendy itu baik ya anaknya?"
"Baik, baik banget malah"
"Baik gimana?"
"Suka ngebantu temen, lucu juga sih dia. Tumben tanya Rendy? suka?" jawab Aydin dengan pandangan yang tetap tertuju dengan bacaan yang dibawanya
"Enggak, cuma tanya aja"

15 menit perjalanan, sudah membawa kami sampai di sekolah, aku dan Aydin turun dari bis dan segera masuk ke ruang kelas masing masing.

Sebelum masuk kelas, aku pergi ke kopsis sekolah untuk menitipkan kue ibu. Karena bel sekolah tinggal beberapa menit lagi, kupercepat langkahku menuju kopsis yang letaknya agak jauh dari ruang kelasku.


Bruukk !!

tanpa kusadari aku telah menabrak bahu orang di depanku.

"Aduh sakit tau!!" keluh seseorang yang barusan kutabrak tadi.

"Maaf ya maaf ga seng... " kata kataku terputus, saat kudongakkan kepala dan mengetahui jika yang kutabrak itu Adel!

Rendy dan NadWhere stories live. Discover now