"Gak! MURAHAN AJA DIBELA!" ucap Brilian masih dengan wajah memerah menahan amarah.

"Terserah Lo aja bri, kita hanya kasih saran, tapi kalo besok besok nyesel jangan minta saran sama kita." ucap Rendy mengancam apakah itu bisa membuat ampuh seorang BRILIAN ARGANTARA.

-----


Venny berlari menuju toilet perempuan kenapa tuhan tidak memihak dirinya? Kenapa semua kejam kenapa sih.

"Gue benci!! Gue tau gue salah tapi, kenapa semua orang tak pernah memihak sama gue." ucap gadis itu sambil terisak.

"Gue gak boleh kayak gini, gue kuat! Bangun Venny!" semangat gadis itu pada dirinya sendiri.

Venny berjalan menuju keluar toilet dan dia menemukan seorang lelaki bertubuh tinggi sedang bersandar ditembok toilet perempuan.

"Kenapa kakak disitu?" tanya Venny.

"Nungguin Lo." jawabnya dengan santai.

"Gue tau Lo pasti bingung kan?" tanya cowok tersebut.

"Ayo." ajak Angkasa.

"Lo diapain lagi sama tuh cowok?" tanya Angkasa setelah mereka sampai di lapangan belakang sekolah.

"Enggak kok!" ucap gadis itu tanpa menatap lawan bicaranya.

"Gue tau Lo bohong, apa susahnya sih jujur."

"Venny gak papa kak." sahut gadis itu.

"Oke kalau Lo gak mau cerita gak papa." ucap Angkasa pada akhirnya tidak mungkin dia memaksa, bukankah setiap orang memiliki privasi.

"Kak Angkasa kakaknya Brilian yah?" tanya gadis itu memastikan.

"Hmm, Lo tau dari mana?" tanyanya balik.

"Bri yang bilang." jujur gadis itu.

"Sebenarnya ada masalah apa kak Angkasa sama Brilian, soalnya Brilian bilang kalau kak Angkasa itu kakak tirinya." ujar gadis itu.

"Tapi kalo kakak gak cerita gak papa, Venny gak bermaksud buat nyinggung kak Angkasa." lanjutnya.

"Iya, pasti suatu saat gue cerita kok." ucap Angkasa.

"Oh rupanya disini Lo?" ucapan seseorang menyadarkan kedua remaja yang sibuk berbincang tersebut.

"Bri, ini bukan seperti yang kamu fikirkan." elak gadis itu.

"Ternyata benar ya, Lo itu MURAHAN!" teriak Brilian.

"Tolong bri, percaya sama Venny kali ini saja." pintanya.

Bugh.

"Lo gak diajarin cara menghargai seseorang ya?" tanya Angkasa.

Brilian mengusap wajahnya yang terkena pukulan cowok tersebut, kemudian cowok tersebut berdecih.

"Ngapain sih Lo ngebela dia?" ucap Brilian.

"Karena dia gak salah, dan asal Lo tau Lo lebih brengsek!" sentak Angkasa.

"Kak bri udah ya, kok jadi berantem gini? Udah jangan berantem iya Venny ya salah Venny tau kok." lerai gadis itu.

"Lo emang selalu cari masalah, dan saat Lo ada gue selalu sial!!" teriak Brilian dihadapan gadis itu.

Brilian menarik pergelangan tangan Venny menarik gadis itu menjauh dari Angkasa, Angkasa yang melihatnya pun hanya diam mungkin, cowok itu ingin berbicara serius.

"Maaf!"

"Buat apa bri?" tanya gadis itu tak mengerti.

"Soal tadi dikantin." jawabnya sedikit gugup.

"Iya." balas gadis itu.

"Ven." panggil Brilian.

"Iya bri?" jawab gadis itu seraya mendongakkan wajahnya.

Tatapan mata mereka bertemu namun, dengan segera Venny mengalihkannya.

"Buatin makanan kayak tadi lagi ya." ucap Brilian memohon lucu sekali ekspresi wajahnya itu membuat Venny menahan tawanya.

"Iya bri tenang aja, jangan kaku gitu." ledek gadis itu.

Brilian tersenyum tipis sembari menatap gadis dihadapannya itu yang sedang tertawa kecil, tawa yang menghipnotis seorang BRILIAN ARGANTARA.

"Apansih, gak!" ucap Brilian sembari mengalihkan pandangannya dan berusaha tetap tenang.

"Bri tau gak?" tanya gadis itu.

"Gak!"

"Senyum Brilian itu bagaikan es krim dingin tapi manis." ujar gadis itu sedikit merayu tidak apalah.

"Pergi!" usir Brilian dia sudah tidak tahan.

"Isshh!! Iya." ucap gadis itu sambil menghentakkan kakinya.

Tanpa Venny sadari cowok itu tersenyum lebar, senyum yang untuk pertama kalinya terbit hanya dengan tingkah seorang gadis kekanak kanakan.

-----

Update lagi!

Spesial buat kalian❤️

Typo.

Vote and komen!!

03 Mei 2020

BrilianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang