🌺 31 🌺

319 20 18
                                    

Hari Minggu yang cerah ini membuat Kinan terbangun karena celah mataharinya memasuki celah jendelanya. Ia melirik jam, dan waktu sudah menunjukkan pukul 09.00.

Ponselnya bergetar karena Naya meneleponnya. Dengan mata yang masih terpejam ia mengangkatnya.

"Hmm halo." Suara Kinan masih agak sedikit serak.

"Sudah pasti kau baru bangun tidur," kata Naya dari sana.

"Hmm," jawab Kinan sambil mengangguk, walaupun Naya sebenarnya tidak bisa melihatnya juga.

"Aku, Winda, Shana dan Metha akan berkunjung ke rumahmu nanti, mungkin pukul 11.00 kita sudah sampai."

"Oke baiklah. Akan ku siapkan makanan untuk kalian. Ah satu lagi. Bawa baju untuk berenang. Aku ingin berenang hari ini."

"Yesss!! Tunggu kami yaa." Telepon pun dimatikan.

Kinan bergegas kebawah untuk meminta Bibi Surti menyiapkan aneka jus dan kue-kue untuk camilan.

"Ibu kemana Bi?" Tanya Kinan karena ia tidak melihat ibunya pagi ini.

"Setengah jam yang lalu baru saja berangkat Non, ada perlu dengan klien. Setelah itu arisan dengan teman-temannya."

Kinan hanya mengangguk dan kembali menuju ke kamarnya. Ia menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Pikirannya kembali melayang dengan kejadian kemarin. Saat Alvin mencium keningnya....

"Ah tidak tidak tidak. Ada apa denganmu Kinaaannnn," gerutu Kinan sambil menepuk-nepuk kedua pipinya.

"Lebih baik aku tidur lagi sampai teman-temanku datang." Kinan memeluk gulingnya dan mulai tertidur pulas...

🌺🌺🌺🌺🌺

"Kinaaannn banguunn. Kami sudah datang." Teriak Naya sesampainya di kamar Kinan.

Kinan terkejut karena keempat temannya sudah di kamarnya. Penampilan Kinan sangat kacau.

"Kau ini belum mandi ya?" Tanya Shana dengan tatapan heran.

"Ya ku pikir karena kita mau berenang. Nanti saja sekalian aku mandinya." Kinan menutup kembali wajahnya dengan selimut.

Metha menarik tangan Kinan. "Alvin disini."

Kinan terperanjat. Ia terbangun lalu berlari ke kamar mandi. Teman-temannya menatapnya dengan heran.

"Begitu cara membangunkannya," kata Metha sambil tersenyum mengejek.

"Hahaha! Kau benar-benar tega Metha. Membohongi Kinan seperti itu." Winda tertawa setelah melihat Kinan kalang kabut.

Kinan keluar dari kamar mandinya dengan kesal karena telah dibohongi teman-temannya. Kinan mendengar pembicaraan itu dari dalam kamar mandi. Karena takut Kinan mengamuk, mereka semua segera berlari keluar.

"Haaahh cuacanya mendung hari ini. Sangat cocok untuk berenang tanpa takut kulitku menghitam," ujar Naya sambil mengunyah potongan kue dimulutnya.

Mereka sedang beristirahat dulu setelah satu jam berenang. Menikmati beberapa camilan dan minuman sehat yang menyegarkan.

"Kinan, kau berpacaran lagi dengan Alvin?" Tanya Winda tiba-tiba membuat Kinan hampir menumpahkan jusnya.

"Tidak. Kenapa kau berpikiran seperti itu?"

Winda menggelengkan kepala. "Tidak, hanya saja aku mencium hawa-hawa diantara kalian."

Memory Of First Love [Completed] ✓Where stories live. Discover now